Saturday, July 21, 2018

...

Jadikan Qurban Tahun Ini Lebih Tepat Sasaran Bersama Insan Bumi Mandiri


“Bu, aku bosen makan ayam dan daging terus. Aku mau makan yang lain saja.”

Di kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya kalimat itu, mungkin sering kita dengar. Tidak heran, karena memang angka konsumsi daging di kota besar terbilang lebih tinggi. Berbeda dengan yang ada di pedalaman. Jangankan konsumsi daging, bisa memenuhi kebutuhan gizi hariannya dengan cukup saja, sudah alhamdulillah.

Hal ini pernah dituturkan temanku, sewaktu ia backpacker-an ke daerah pedalaman. Ia bercerita bagaimana susahnya mencukupi kebutuhan hariannya dengan baik. Bukan hanya itu saja, terkadang sulitnya medan pun membuat cukup kesulitan.

Hal ini yang kemudian terpikirkan olehku, rasanya ingin sekali membantu masyarakat di daerah pedalaman untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Paling tidak setahun sekali lah, melalui ibadah Qurban.

Aku merasa, setiap tahun ibadah qurban yang ada di Indonesia belum lah berjalan maksimal dan merata. Bayangkan saja, di komplekku, sapi dan kambing sampai berpuluh-puluh jumlahnya. Bahkan orang kaya ikut menikmatinya. Setiap tahunnya, kurang lebih 4 kantung daging qurban aku dapatkan. Padahal dibilang miskin pun, insya Allah tidak.

Berbanding terbalik dengan apa yang dituturkan temanku. Di pedalaman daerah, jangankan sekantung daging qurban. Melihat bagaimana prosesi qurban saja, ada yang belum pernah merasakannya. Miris? Pasti.

Kini, aku makin sadar. Bahwa masyarakat pedalaman yang belum merasakan keberkahan daging qurban, juga tanggung jawab kita. Itu yang aku rasakan saat menghadiri, konferensi pers Qurban di Pedalaman: Tepat Sasaran Menyambungkan Asa Hingga Pelosok Indonesia oleh Insan Bumi Mandiri (IBM) beberapa waktu lalu.

IBM Menyambungkan Asa Hingga Timur Indonesia



IBM mengembangkan misi pemberdayaan masyarakat di pedalaman di tahun 2018 dengan menginisiasi pembinaan bagi para peternak di Kampung Nurdin, Kab. Alor, NTT.

“Ini adalah inisiatif IBM menjelang momentum qurban tahun ini, agar masyarakat yang biasanya memiliki penghasilan tak menentu dari berkebun maupun melaut, bisa mendapatkan penghasilan tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka”, ungkap pak Ridwan.

Potret kondisi ekonomi masyarakat pedalaman yang rendah ini, juga disampaikan oleh Ustad Kadir Djaibakal yang menjadi relawan lokal IBM di Pulau Pura, Alor, NTT. Ustad Kadir menjelaskan, rendahnya ekonomi masyarakat di pedalaman, bukan hanya terjadi d Pulau Pura, melainkan di seluruh wilayah Alor. Kami perlu sambung tangan para donatur dan masyarakat berpunya, agar mau melihat bahkan membantu secara langsung kesulitan warga di daerah pedalaman Indonesia.

Kondisi tersebut kemudian menjadi motivasi IBM untuk menyambungkan para donatur di perkotaan, agar bisa menyampaikan niat baik dan donasi mereka melalui berbagai program yang telah dirancang IBM, seperti program kesehatan, pendidikan, pemberdayaan ekonomi, pembangunan daerah, dan sebagainya.

Qurban Tepat Sasaran di Pedalaman Bersama IBM



“Sebelum ada program qurban di pedalaman, jangankan makan daging qurban, yang qurban saja di sini sedikit sekali...” tutur Ustad Mubarak yang menjadi pendamping program IBM di Kab. Alor, NTT.
Penyebabnya tidak lain, karena rendahnya ekonomi masyarakat, minimnya pengetahuan serta sumber daya para peternak lokal di NTT dan daerah pedalaman lainnya.

Partisipasi dan dukungan dari masyarakat di wilayah perkotaan dalam program qurban di pedalaman telah dan akan menjadi solusi konkrit untuk memberikan dampak pemberdayaan bagi masyarakat di pelosok dan pedalaman Indonesia. Tahun 2017 lalu, IBM sukses menghimpun 769 kambing qurban dari masyarakat, naik sekitar 400% dari tahun 2016 lalu.

Kenaikan itu tentu didasari oleh meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada IBM untuk program qurban di pedalaman yang mampu memberdayakan lebih dari 200 peternak lokal yang memelihara kambingnya secara tradisional. Selain itu ribuan warga di lebih dari 80 wilayah terpencil dan pedalaman, agar bisa merasakan berkahnya qurban.

Mereka secara swadaya turut menyembelih hewan, mengurus boning dan pemotongan daging, hingga menyantap daging bersama-sama dalam prosesi ’makan besar’ sebagai bagian dari kebiasaan warga lokal di sana.

Indikasi tumbuhnya minat pequrban terhadap program qurban di pedalaman, mendorong IBM untuk mengejar target himpunan hewan qurban di tahun 2018 ini menjadi 2000 kambing serta 300 sapi. Tentunya tidak lain, agar kemanfaatan qurban ini bisa dirasakan hingga ke berbagai pelosok daerah yang lebih luas lagi. IBM juga menjalin kemitraan dengan jejaring masjid di kabupaten-kabupaten di berbagai pedalaman Indonesia. IBM yakin bahwa masyarakat dan kelembagaan lokal menjadi mitra utama untuk mereka untuk menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan.



Sudah saatnya ibadah qurban kita lebih merata dan menjangkau masyarakat tak berpunya di pedalaman daerah sana. Kamu siap berpartisipasi kan, dear?

For more information:

Insan Bumi Mandiri (IBM)
Jalan Sentra Dago III Antapani Bandung
(022) 205 251 84
www.insanbumimandiri.com
welcome@insanbumimandiri.org


No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D