Monday, August 13, 2018

...

Belajar Bijak Kelola Keuangan Melalui Kampanye #IbuBerbagiBijak


Bapak adalah menteri tenaga kerja dan ibu adalah menteri keuangan.
Ada yang setuju dengan istilah itu?
Nyatanya memang iya ya... Ayah bertugas mencari nafkah sedang ibu mengelola keuangan. Ada yang sukses ada juga yang tidak.

Bicara soal mengatur keuangan, aku punya cerita yang mungkin bisa jadi pembelajaran untuk kita semua. Dahulu ekonomi keluargaku bisa dibilang tidak terlalu baik. Pekerjaan ayah kurang memungkinkan untuk mencukupi kebutuhan aku dan adik-adik yang kian bertambah besar. Terlebih ibu juga makin hari semakin banyak keinginannya. Maklum perempuan memang sering melihat rumput tetangga lebih hijau.

Ibu sering iri melihat tetangga memiliki barang-barang baru. Tak jarang hal itu menimbulkan pertengkaran. Aku sebagai anak sejujurnya bingung apa yang bisa kulakukan untuk mengatasi hal tersebut.

Aku hanya bisa membantu mereka dengan belajar dan belajar. Alhamdulillah ternyata hal itu memberikan dampak positif, aku meraih prestasi dan mendapatkan beasiswa sehingga sedikit banyak meringankan beban ekonomi orang tuaku.

Kini, belasan tahun telah berselang, namun kejadian itu terasa seperti kemarin, saat aku diundang oleh Komunitas Emak Blogger untuk menghadiri Workshop #IbuBerbagiBijak Bijak Mengelola Keuangan, Kunci Keluarga dan Masa Depan Sejahtera yang digagas oleh VISA.

Jujur ini adalah kali pertama aku menghadiri workshop Ibu Berbagi Bijak, dan rasanya nggak cukup sekali. Pandai mengatur keuangan keluarga memang tidak ada sekolahnya, karena itu terus belajar adalah kunci suksesnya. Dalam workshop kemarin aku bertemu dan belajar banyak hal dari dua perempuan hebat yang bukan hanya pandai mengelola keuangan keluarga, tapi juga sukses menjadi wanita karier.

VISA Tingkatkan Finasial Literasi Perempuan Indonesia Melalui Kampanye #IbuBerbagiBijak

pic by: Elly Nurul

Perusahaan teknologi pembayaran global, VISA, kembali meluncurkan kampanye #IbuBerbagiBijak pada tahun kedua, yaitu sebuah program literasi keuangan yang digelar untuk mengedukasi dan mendorong para perempuan agar bisa berbagi pengetahuan seputar literasi keuangan.

Program ini juga berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan telah menjangkau lebih dari 200.000 perempuan di seluruh Indonesia. Presiden Direktur PT. Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman mengatakan, kampanye tahun ini akan menghadirkan pakar finansial dan entrepreneur ternama untuk mengajarkan para perempuan Indonesia mengelola keuangan dengan bijak dan membagikan kisah hidup mereka dalam mengelola keuangan dan menjalankan bisnis pribadi sebagai sumber inspirasi.

Belajar Finansial Literasi dari Prita Ghozie dan Jenahara Nasution


Finacial Educator, Prita Ghozie dan Jenahara Nasution yang seorang WomenPreneur, fiks jadi idolaku sekarang. Dalam kesempatan kemarin, Prita Ghozie banyak menjelaskan tentang bagaimana seorang ibu dituntut bijak mengelola keuangan, agar hal-hal yang tidak diinginkan tentunya tidak terjadi.

Pembawaanya yang lucu dan penuh semangat membuat aku dan semua undangan yang hadir memahami apa yang beliau sampaikan tanpa merasa digurui.

Menurut Prita Ghozie kurang lebih ada 5 tips mengelola keuangan pebisnis:
  1. Punya rencana pengeluaran
  2. No utang konsumtif
  3. Tabung dan investasi
  4. Dana darurat
  5. Asuransi kesehatan dan jiwa

Kelima hal ini nyatanya baru aku jalankan 2 point. Selebihnya masih berusaha menjalankan. Perlahan tapi pasti, ke depannya insya Allah kelima tips di atas bisa aku jalankan seluruhnya.

Sebenarnya tips tersebut akan lebih mudah kita capai, jika kita mampu mengalokasikan penghasilan sesuai dengan pos idealnya masing-masing, yaitu:
  • Zakat, Infak, Sedekah = 5%
  • Dana darurat & asuransi = 10%
  • Biaya hidup = 30%
  • Cicilan pinjaman = 30%
  • Investasi = 15%
  • Gaya hidup =10%


Lagi-lagi aku tertampar, alokasi penghasilanku belumlah ideal. Tapi aku tetap bersyukur, akhirnya bisa belajar bagaimana bijak mengelola keuangan keluarga sebelum semuanya terlambat.

Pelajaran lain yang tidak kalah menarik buatku adalah saat Jenahara Nasution (akrab disapa Jehan) menceritakan kisahnya membangun bisnis. Semuanya berawal dari mimpi, “kita hidup itu harus punya mimpi, kalau tidak maka yang kita dapatkan ya hanya begitu-begitu saja”.

Jehan juga bercerita, bahwa sampai saat ini ia masih merawat mimpi-mimpinya hingga semuanya bisa ia raih. Ia bercita-cita kelak bisa jalan-jalan keliling dunia bersama keluarga kecilnya.

Ah, tidak heran rasanya melihat bisnis Jehan yang begitu besar karena ternyata mimpinya jauh lebih besar. Yang perlu kita ingat, impi hanyalah sebatas mimpi, ketika kita tidak berusaha mewujudkannya. Dan Jehan sukses menginspirasi undangan yang hadir lewat mimpi yang sudah ia wujudkan itu.

Menurut Jehan, dalam berbisnis ada beberapa hal yang harus kita lakukan, jika ingin bisnis kita terus berkembang, yaitu:
  • Pilih bisnis dari apa yang kita sukai, bisa pakaian, makanan, atau hal lainnya
  • Pisahkan rekening bisnis dengan rekening pribadi
  • Buat target penjualan
  • Lakukan inovasi-inovasi bisnis
  • Lakukan finacial check-up secara rutin

bersama Kumpulan Emak Blogger yang siap Bijak Berbagi

Di akhir acara Prita Ghozie menutup dengan sebuah kalimat lucu, “bukan hanya wajah aja yang perlu anti-aging, dompet pun perlu, biar selalu seperti tanggal muda”, sebaris kalimat yang disambut tawa pada undangan.

Pada intinya adalah, It’s not how much you make, but how much you spend. Kamu setuju nggak? jawab dikolom komentar ya ^_^

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D