Lima belas tahun lebih, aku menjadi saksi bagaimana perjuangan sahabatku mengurus ibunya yang menderita TB. Berbagai pengobatan telah dijalani, bolak bali ke rumah sakit pun sudah tak terhitung lagi berapa kali.
Badan ibunya semakin kurus, kondisi fisiknya kian hari kian memburuk, bahkan paru-parunya pun sebagian sudah diangkat. Namun aku tahu betul, semangat pantang menyerah dari sahabatku dan keluarganya untuk kesembuhan Ibunda tercinta selalu ada.
Kini, Ibundanya telah tiada, namun ada satu hal yang membekas dalam pikiranku. Bahwa TB atau Tuberkulosis adalah sesuatu yang menjadi tanggung jawab kita semua, agar jangan sampai ada lagi yang menderita akibat TB.