Friday, March 20, 2015

...

Titik Buta Manusia

Semua pesepakbola profesional pasti memiliki pelatih. Bahkan, pemain sepakbola sehebat Cristiano Ronaldo sekalipun juga memiliki pelatih. padahal jika dibandingkan Ronaldo jauh lebih hebat dari Carlo Ancelotti. Gak percaya?? Coba aja suruh mereka berduel, saya jamin Ronaldo yang akan menang.

Mungkin kita bertanya-tanya, Kenapa atlet sehebat Cristiano Ronaldo butuh pelatih kalau jelas-jelas dia lebih hebat dari pelatihnya?

Kita harus tahu bahwa Ronaldo butuh pelatih bukan karena pelatihnya (Ancelotti) lebih hebat, namun karena Ronaldo butuh seseorang untuk melihat hal-hal yang tidak dapat ia lihat. Begitu juga dengan kita. Banyak hal-hal yang tidak dapat kita lihat dengan penglihatan kita.


Hal yang tidak dapat kita lihat dengan penglihatan sendiri itulah yang disebut dengan "BLIND SPOT" atau "TITIK BUTA".

Apa itu "Blind Spot"?

Thursday, March 19, 2015

...

Ketika yang 'Maha' Justru Tak Berdaya Guna

Sebagai seorang mahasiswa tingkat akhir yang sudah lebih dari tiga tahun duduk di bangku kuliahan, sampai sekarang ada sebuah pertanyaan dalam benak saya yang belum juga terjawab . Kenapa kok pelajar perguruan tinggi disebut ’’mahasiswa’’?
Hmmm,, yaaa, mungkin karena mahasiswa adalah ’’pelajar level tertinggi’’ di jalur pendidikan normal. Di atas TK, SD, SMP, dan SMA.

Tuesday, March 17, 2015

...

Jika Aku Jatuh Cinta

Ya Allah…
Jika aku jatuh cinta,
cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu

Ya Rabbana…
Jika aku jatuh hati,
izinkan aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.
...

Lembutkan Hati Kami, Rabbi

Kami tahu kerasnya batu
Yang jika disirami lembutnya air akan luruh
Bertahun-tahun, berpuluh-puluh tahun bahkan beratus-ratus tahun
Tapi hati kami bukanlah batu
Bahkan mampu keras melebihi batu kali
Yang jika disirami beribu nasihat
Tak kan luruh meski zaman terus berganti
...

Lepas Hijab Bukan Solusi Permasalahan

Dear Novitanians,, repost artikel lagi nih... ini adalah artikel saya yang dimuat di Dakwatuna,, alhamdulillah dapet 3000an liker... kaget dan ga nyangka begitu denger berita Marshanda lepas jilbab,, dan artikel ini adalah luapan kegundahan saya... Allah.. allah .. allah semoga saya tetap istiqiomah berhijab,, walau masalah apapun menimpa saya.. 




Hampir sepekan sudah media masa ramai memberitakan perihal masalah keluarga yang tengah dialami seorang artis muda yang juga merupakan motivator bernama Marshanda. Perceraian, perebutan hak asuh, dan konflik dengan sang ibunda nampaknya menjadi penyebab artis cantik itu memutuskan melepas hijab yang telah hampir empat tahun menutupi auratnya.

Peristiwa ini sekaligus menjadi pembelajaran bagi kita semua, khususnya para muslimah berhijab. Bagaimana jika kita didera masalah yang begitu pelik? Atau bagaimana jika kita berada dalam kondisi terpuruk? Apakah kita akan seperti marshanda yang lantas membuka hijabnya? Astagfirullahaladzim, semoga tidak.

Sunday, March 15, 2015

...

Belajar Komitmen dari Tukang Batu

Alkisah, ada seorang tukang batu yang tengah sibuk memecah batu, ketika raja dan serombongan pejabat istana lengkap dengan kereta kudanya melintas penuh wibawa. Tukang batu yang nampak kelelahan itu mulai berandai-andai, betapa nikmatnya menjadi raja. Jalan-jalan kesana kemari dengan kereta kuda yang penuh dengan wibawa.
“Duar”.  Tuhan mengabulkan keinginannya. Berubahlah ia menjadi raja. Ditengah pekerjaannya, ia dituntut untuk melakukan perjalanan jauh yang melelahkan. Terik matahari mulai membakar kulitnya.  Ia pun berpikir betapa enaknya jadi matahari yang begitu leluasa mengatur panas kesana kemari.
“Duar”.  Tuhan kembali mengabulkan permohonannya. Berubahlah ia menjadi matahari. Tak berapa lama ia menyinari, datanglah awan yang menutupi pancaran sinarnya.  Ia pun mendengar sorak sorai orang-orang menyambut awan sebagai pertanda turunnya hujan. Dan ia kembali berandai, sungguh nikmat jika ia menjadi awan. Seketika itu Tuhan mengabulkan permintaannya.

...

Kemana Tujuan Hidupmu?

Saat kamu menaiki taksi, sang supir pasti bertanya, “Anda mau kemana?”  lalu apa jawabanmu? Apakah kamu akan menyebutkan arah dan tempat yang kamu tuju? Ataukah lantas menjawab, “Terserah pak supir, suka-suka bapak mau bawa saya kemana”.

Begitu juga dengan hidup. Ketika suatu hari kamu ditanya “kemana tujuan hidupmu?” . Lalu apa jawabanmu? Pertanyaan yang sesungguhnya mudah tapi seringkali sulit untuk dijawab. Tak ayal jika pertanyaan ini kadang seperti meninju seseorang yang tak mengerti tujuan hidupnya, tapi juga bak lentera penyemangat bagi orang yang memahami betul untuk apa ia hidup.