Kemana Tujuan Hidupmu?

Saat kamu menaiki taksi, sang supir pasti bertanya, “Anda mau kemana?”  lalu apa jawabanmu? Apakah kamu akan menyebutkan arah dan tempat yang kamu tuju? Ataukah lantas menjawab, “Terserah pak supir, suka-suka bapak mau bawa saya kemana”.

Begitu juga dengan hidup. Ketika suatu hari kamu ditanya “kemana tujuan hidupmu?” . Lalu apa jawabanmu? Pertanyaan yang sesungguhnya mudah tapi seringkali sulit untuk dijawab. Tak ayal jika pertanyaan ini kadang seperti meninju seseorang yang tak mengerti tujuan hidupnya, tapi juga bak lentera penyemangat bagi orang yang memahami betul untuk apa ia hidup.

Pernahkah kamu menyadari kemanakah tujuan hidupmu? Apakah kamu seperti supir taksi yang tak tahu kemana ia harus menggerakkan lokomotor mobilnya?

Ketahuilah, bahwa hidup tanpa tujuan ibarat rumah tanpa lampu, dunia tanpa kutub, bumi tanpa gravitasi, dan tata suya tanpa matahari. Orang yang tak memiliki tujuan hidup ibarat orang yang berucap tanpa kata, orang yang melihat tanpa mata, dan mendengar tanpa telinga.

Jawaban dari pertanyaan di atas sungguh sangat bervariasi, bergantung sejauh mana kamu meresapi makna hidup ini. Tujuan hidup bukanlah tentang seberapa banyak hartamu, seberapa banyak temanmu, dan sesukses apa hidupmu. Tujuan hidup adalah mau jadi apa kamu nanti? Mau kemana kamu sebelum berujung mati?

Pepatah mengatakan, “Life is a journey”. Hidup adalah sebuah perjalanan. Dan tujuan hidupmu baru dimulai ketika kamu memulai perjalanan menuju apa yang kamu inginkan di masa depan. Kamu memang tidak dapat memastikan apa yang akan terjadi di tahun-tahun mendatang. Tapi kamu bisa mengusahakan akan menjadi apa kamu di masa depan.

Ingatlah bahwa, Orang-orang besar adalah orang yang memiliki tujuan hidup besar, ia tahu kemana jalan yang akan membawanya pulang. Mungkin sesekali ia tersesat di tengah jalan, tapi orang besar akan kembali ingat untuk apa ia lahir dan dibesarkan jika hidupnya hanya berujung pada kesia-siaan. Semoga kelak kita menjadi orang-orang besar. []