Pake skincare yang bermerkuri? Jangan Ya Dek Ya...
Sekitar sepuluh tahun lalu aku pernah lho pakai skincare yang bermerkuri. Jadi, saat itu aku termakan bujuk rayu tetangga yang memang distributor sebuah skincare yang belum ber-BPOM. Ia berdalih bahwa proses mengurus izin BPOM itu panjang, rumit dan memerlukannya biaya yang besar. Ia pun meyakinkan bahwa walau belum berizin BPOM tapi produknya aman dan efektif mencerahkan.
Yah, jujur karena saat itu informasi dan edukasi mengenai keamanan produk belum semasif sekarang, aku jadi tergoda untuk pakai. Memang benar sih, skincarenya terbukti efektif mencerahkan. Wajah jadi glowing dalam waktu 2 mingguan aja. Ternyata eh ternyata setelah ditelusuri ada kandungan merkurinya ðŸ˜
Beruntungnya, aku segera stop menggunakan produk itu tanpa ada masalah yang berarti pada wajah. Pengalaman ini kemudian membuat aku lebih aware soal skincare yang aku gunakan. Sekarang, aku selalu memastikan produk yang aku pakai sudah mendapat izin BPOM.
Rasanya bukan cuma aku ya, masyarakat kini juga sudah aware mengenai hal ini. Merespons kebutuhan dan ketertarikan masyarakat terhadap wellness lifestyle yang kini telah menjadi gaya hidup global, BPOM bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkolaborasi menggelar kegiatan “WELLFEST 2024: Natural Beauty and Wellness" di Central Park Mall Jakarta.
Penasaran nggak keseruan acaranya seperti apa? Simak tulisanku sampai selesai ya!