Beberapa minggu lalu, Bapak tiba-tiba ngajak ngobrol di ruang tamu sambil pegang HP dan alisnya berkerut.
“Dek, ini kok sistem booking bus-nya nge-hang, ya? Gak bisa dilacak datanya. Katanya penuh, padahal belum ada yang konfirmasi.”
Buat orang seumur Bapak yang baru mulai terbiasa dengan pemesanan digital, kejadian kayak gitu tuh bikin stres.
Apalagi waktu aku cek, ini bukan error biasa, ada trafik asing masuk ke sistem. Kayaknya sih kena serangan siber.
Kaget? Iya. Tapi aku juga nggak heran-heran banget. Karena sekarang apa-apa udah digital, dan kadang sistem yang keliatannya rapi pun ternyata masih punya celah.
Bapak waktu itu lagi bantuin komunitasnya buat nyewa bus pariwisata ke Bandung. Semuanya dilakukan online, dari booking, konfirmasi, sampai pelacakan keberangkatan. Tapi begitu sistem bermasalah, semua orang jadi bingung, apakah bus-nya jalan? Apakah pemesanan tercatat?
Dari situ, aku jadi mikir: ini bukan cuma soal error teknis. Ini soal kepercayaan. Sekali sistem goyah, rasa aman pengguna ikut hilang.
Cyber Security Telkom Solution Bukan Pilihan, Tapi Kebutuhan
Akhirnya aku bantu cari tahu solusi keamanan digital yang bisa dipakai, bukan cuma buat bisnis gede, tapi juga yang ngelola data dan transaksi seperti ini. Dan satu nama yang terus muncul: Telkom Solution.
Mereka ini punya pendekatan keamanan yang komprehensif, bukan cuma amankan jaringan aja, tapi semua lapisan:
Network layer (jaringan),
Application layer (aplikasi),
bahkan sampai human layer (pengguna).
Masuk akal banget sih, karena kebocoran itu seringnya justru datang dari manusia. Contohnya? Klik link mencurigakan, atau pakai password yang gampang ditebak.
Yang bikin makin yakin, Telkom Solution nggak kerja sendirian. Mereka didukung anak usaha seperti:
Digiserve, yang punya layanan Cyber Threat Intelligence. Ini semacam detektif digital yang mantau ancaman dari luar sistem sebelum jadi masalah.
Ada juga TelkomSigma, yang ngasih solusi kayak:
1. Prisma Access Browser, ngatur siapa boleh akses apa, biar semua akses sesuai aturan.
2. Web Application and API Protection (WAAP), penting banget buat sistem yang udah pakai API dan aplikasi real-time, kayak pemesanan tiket, pelacakan, atau booking online.
Pas aku jelasin ini ke Bapak, dia langsung paham: selama ini dia cuma “gembok pintu depan”, tapi lupa kalau jendela samping dan belakang juga bisa jadi jalan masuk.
Telkom Solution sendiri sekarang mulai pakai konsep Defense in Depth, keamanan berlapis.
Ada sistem fisik, digital, sampai pemantauan perilaku pengguna. Bahkan udah mulai pakai AI buat deteksi aktivitas aneh di pusat data. Gokil, kan?
Dari situ Bapak akhirnya sadar, walau usahanya masih terus berkembang, kalau sistemnya udah digital, harus tetap serius soal keamanan.
Dan aku juga ikut lega, karena bisa bantu Bapak bikin keputusan penting. Soalnya sekarang, menjaga sistem digital itu bukan cuma urusan teknis, tapi soal menjaga pengalaman dan kepercayaan pengguna.
Kalau kamu juga punya sistem digital, entah buat bisnis, komunitas, bahkan pemerintahan, jangan tunggu sampai ada kejadian baru mikir soal cyber security.
Mungkin sekarang waktunya kamu kenalan juga sama Telkom Solution. Siapa tahu, itu jadi langkah kecil yang nyelametin langkah-langkah besar ke depan.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D