Tak terasa bulan yang dinanti hampirlah tiba! Marhaban ya Ramadan. Di tengah keriuhan umat muslim mempersiapkan Ramadan, kisah sedih masih harus kita dengar dari penduduk Gaza, Palestina. Ya, Ramadan bukan hanya soal berbuka puasa dan sahur. Ada cerita yang lebih dalam, yang terkadang terlupakan di balik gemerlapnya lampu-lampu Ramadan.
Di Gaza, Ramadan bisa menjadi waktu yang penuh duka. Ratusan keluarga masih menangisi kehilangan orang yang mereka cintai, saat Israel melakukan pengeboman bahkan hingga hari ini. Lebih dari 50 ribu nyawa penduduk Palestina telah syahid. Bahkan sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Ramadan di Gaza mungkin berbeda dengan Ramadan di Indonesia. Tapi di balik semua itu, esensi Ramadan tetap sama: waktu untuk berbagi, merenung, dan berdoa untuk kebaikan dunia. Ya, meski duka merajam, tapi harapan akan kebaikan dan perdamaian selalu ada di setiap doa.
Bicara soal Ramadan dan Palestina, aku baru saja menghadiri acara Gathering yang digelar Rumah Zakat dalam rangka peluncuran program Ramadhan Kita, Manfaat Hebat untuk Indonesia dan Palestina. Penasaran? simak tulisanku sampai habis ya!