Saturday, February 17, 2024

...

Probiotik untuk Si Kecil yang Rewel: Kunci Kelegaan dari Kolik!

 


Sebagai orang tua, nggak dipungkiri ya satu hal yang cukup bikin pusing perihal anak adalah saat si kecil rewel. Pasti para Moms juga pernah mengalami momen di mana si kecil terus-terusan merengek tanpa alasan yang jelas? Persis seperti yang belakangan ini aku alami. 

Kuncinya adalah Jangan panik! Mungkin aja si kecil sedang mengalami kolik bayi. Biar makin paham, yuk kita bahas lebih detail. So, simak tulisanku sampai habis ya! 


Hal yang Wajib Mom Tahu Seputar Kolik




Mungkin banyak dari Moms yang masih belum tahu apa sih kolik pada bayi? 

Kolik infantil atau kolik pada bayi adalah keadaan di mana bayi terlihat rewel, menangis berkepanjangan dan sulit dikendalikan tanpa sebab yang jelas. Kolik ini biasa terjadi pada bayi berusia 2 minggu sampai 4 bulan. Umumnya kondisi ini lebih sering terjadi saat sore dan malam hari, sehingga mengakibatkan kesulitan tidur dan istirahat untuk orangtua dan bayi. 

Menurut data yang ada, angka kejadian kolik cukup besar lho. Bahkan menurut American Academy of Pediatrics dan systematic review yang terpublikasi, 25-28% dari bayi mengalami kolik, artinya 1 dari 4 bayi baru lahir berisiko terkena kolik. 

Sebenarnya ada cara mudah untuk mendiagnosa si kecil mengalami kolik atau bukan, yaitu dengan amati durasi tangisan si kecil. Jika tangisan terjadi berulang, berkepanjangan, irritable, tanpa penyebab yang jelas, tidak sedang sakit seperti demam atau batuk, kemungkinan besar si kecil terkena kolik. Dan kolik ini merupakan gangguan interaksi otak dengan saluran cerna (Gut-Brain Axis). 

Memang tidak dipungkiri ya Moms, kolik ini jarang terdiagnosa oleh kita. Hal ini tentu karena didasari stigma bayi nangis adalah hal yang biasa. Sebagian ibu tentunya berpikir bayi menangis mungkin karena lapar, atau tidak nyaman pada diapersnya, dan merasa kolik tidak perlu mendapat terapi. 

Padahal, bayi dengan kolik yang tidak didiagnosa dan diterapi ternyata memiliki dampak jangka panjang, misalnya berisiko lebih tinggi terkena ADHD atau kesulitan berkonsentrasi, nyeri pada perut, dermatitis atopik, alergi, rhinitis, maupun asma. Hal ini yang disebut dalam dunia kesehatan sebagai gut brain axis, secara sederhana diartikan ada hubungan dua arah antara saluran pencernaan (gut) dengan otak manusia (brain). 

Pasti para Moms, pada penasaran deh apa penyebab kolik? 

Nah, salah satu penyebab kolik adalah ketidakseimbangan mikrobiota saluran cerna. Bayi penderita kolik memiliki jumlah bakteri baik yang lebih rendah dan bakteri jahat yang lebih tinggi dibandingkan bayi sehat. Bakteri patogen/bakteri jahat: 
  • Bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan usus, menghasilkan toxin/zat beracun, berisiko sebabkan efek karsinogenik dan menyebabkan sakit/gangguan saluran cerna. 
  • Bakteri baik atau dikenal juga dengan istilah probiotik: Bakteri yang dapat memberikan manfaat kesehatan dengan cara memproduksi antibodi, meningkatkan sistem imun, melawan toxin, alergen dan mikroorganisme berbahaya, dan membantu proses pencernaan. 
  • Dalam kondisi di mana terjadi ketidak-seimbangan antara bakteri jahat dan bakteri baik atau yang dikenal dengan istilah dysbiosis, ini menjadi penyebab utama kolik pada bayi. 

Selain itu, kolik juga bisa terjadi karena adanya masalah pada gerakan usus bayi, akibatnya perut akan terasa kembung karena adanya gas dan juga sembelit. Makanya biasanya bayi yang menderita kolik disertai juga dengan wajah yang memerah dan kedua kakinya diangkat ke perut karena kesakitan. 

Lalu bagaimana cara mengatasinya? 

Redakan Kolik pada Si Kecil dengan Bantuan Probiotik




Mungkin banyak dari kita yang belum mengetahui, bahwa bakteri tidak semua jahat. Yup, selain ada bakteri jahat yang dapat menimbulkan masalah pada tubuh, terdapat juga bakteri baik yang dapat memberikan manfaat bagi tubuh. Terutama untuk meningkatkan sistem imun, melawan toxin/zat beracun, serta membantu proses pencernaan. 

Bakteri baik ini tentunya memiliki peranan penting yang dibutuhkan untuk segala usia mulai dari bayi, anak, dewasa, lansia bahkan ibu hamil. Di Indonesia, bakteri baik atau yang juga dikenal sebagai probiotik masuk kedalam kategori suplemen kesehatan lho. 

Lalu gimana sih probiotik dapat membantu si kecil yang sedang mengalami kolik? Nah, sejauh ini, beberapa penelitian menunjukkan bahwa pemberian probiotik dapat memberikan bantuan yang signifikan dalam mengurangi intensitas dan durasi kolik pada bayi. 

Probiotik bekerja dengan cara membantu menciptakan lingkungan yang sehat di dalam usus si kecil. Mereka membantu mempertahankan keseimbangan bakteri baik dan buruk, serta meredakan peradangan yang mungkin terjadi dalam saluran pencernaan. Ini seperti pasukan kecil yang siap melawan ketidaknyamanan dan membuat si kecil merasa lebih senang.
 

INTERLAC Suplemen Probiotik Solusi Bayi Kolik




Setelah mengetahui manfaat probiotik, pertanyaan selanjutnya adalah probiotik seperti apa sih yang baik dikonsumsi oleh si kecil. Kalau aku pribadi sih nggak bingung perihal ini, karena sejak dulu selalu memberikan INTERLAC® yang merupakan suplemen probiotik hasil kerjasama PT. Interbat dengan BioGaia yang dikenal sebagai World Leader in Probiotics, salah satu perusahaan probiotik terbesar di Dunia. 

Produk probiotik Interlac menggunakan strain-strain Lactobacillus reuteri yang dipatenkan dan sudah teruji klinis, serta telah memenuhi semua syarat probiotik dari WHO. Sampai Desember 2022, strain Lactobacillus reuteri yang digunakan INTERLAC® sudah didukung 258 uji klinis pada lebih dari 21.000 partisipan, dan merupakan strain probiotik berpaten dengan uji klinis terbanyak di dunia lho. 

Lactobacillus reuteri di INTERLAC® sudah teruji klinis untuk bayi baru lahir, balita, anak-anak, dewasa dan bahkan pada ibu hamil dan bayi prematur. Jadi, INTERLAC® adalah solusi yang efektif, aman dan teruji klinis untuk kita & keluarga. Apalagi varian produk INTERLAC® paling lengkap, tersedia dalam varian drops, sachet, tablet kunyah dan tablet hisap, Moms! 

Mungkin di luaran sana banyak sekali berbagai merk probiotik, namun walaupun sama-sama probiotik alias bakteri baik, bukan berarti manfaat kesehatannya sama. Menurut WHO, manfaat probiotik sama sekali berbeda antara satu jenis, atau bahasa ilmiahnya strain, dengan strain lainnya. 

Maka itu, manfaat dari 1 strain probiotik tidak boleh disamaratakan dengan strain probiotik lainnya. Misalnya sama-sama lactobacillus, yang 1 lactobacillus acidophilus dan 1 lagi lactobacillus reuteri. Walaupun sama-sama lactobacillus, tapi kedua probiotik ini punya manfaat, dosis dan keamanan yang sama sekali berbeda. INTERLAC® dengan kandungan Lactobacillus reuteri DSM 17938 adalah satu-satunya solusi yang teruji klinis dan direkomendasi oleh lembaga internasional sebagai terapi dan pencegahan kolik dengan efikasi dan keamanan yang terbukti. 

Dari hasil studynya, Interlac dapat menurunkan waktu menangis pada bayi hingga 74% setelah 1 minggu pemakaian bahkan hasilnya sudah nampak dari mulai 1 hari pemakaian, dan tingkat keberhasilan penurunan durasi menangis bayi yang diterapi dengan Interlac itu 95%. Tentunya ini karena kandungan bakteri baik yang sudah teruji, pemberian Interlac selama 1 minggu dapat meningkatkan jumlah bakteri baik dan mengurangi bakteri jahat/patogen di saluran cerna terbukti dari berkurangnya waktu menangis bayi hingga 74%, juga dari studynya Interlac dapat mengurangi jumlah bakteri jahat E.Coli dalam pup si kecil yang membahayakan. 

Selain itu, Interlac juga dapat mengurangi gas dan meningkatkan pola gerakan usus. Maka pemberian asupan probiotik sejak dini menjadi langkah penting dalam memelihara kesehatan bayi. Bukan hanya bayi saja, berdasarkan uji klinis, kualitas hidup orang tua juga akan meningkat seiring dengan berkurangnya kolik pada si kecil. 

Bahkan ada studi yang menyatakan juga, ketika bayi kolik Ibu akan stress dan kondisi itu berpengaruh pada ASI yang susah keluar, dengan pemberian Interlac yang dapat menurunkan tangisan bayi, ASI ibu bisa lancar lagi karena stress akan mereda seiring meredanya tangisan bayi. Jadi ibu bisa lebih sering MengASIhi bayinya. 

Jujur berbagai produk Interlac sudah aku coba, dan saat ini untuk si kecil Sagara aku berikan Interlac Drops yang merupakan probiotik pertama dengan sediaan oral drops di Indonesia, yang cocok terutama probiotik untuk bayi baru lahir hingga berusia 2 tahun. 

Fyi, tiap 5 tetes Interlac Drops mengandung Lactobacillus reuteri DSM 17938 10*8 CFU yang bermanfaat untuk membantu memelihara kesehatan pencernaan, juga mencegah dari diare dan sembelit. Beda dengan banyak probiotik lainnya, formulasi INTERLAC Drops sama sekali tidak mengandung laktosa sehingga aman untuk bayi yang intoleransi laktosa lho. 

Pemberian Interlac untuk kolik tidak sulit, yaitu cukup digunakan 5 tetes 1x perhari dan dapat digunakan setiap hari sebagai terapi dan pencegahan kolik. Interlac aman digunakan mulai dari bayi baru lahir, dengan rasa netral/plain yang cocok untuk bayi. 

Oh iya, nggak usah worry Moms, INTERLAC® merupakan suplemen kesehatan yang dapat dibeli tanpa resep Dokter. Jadi, Moms leluasa membelinya, bisa secara offline di baby shop, apotek, maupun modern outlet (Guardian, Watsons, Boots, supermarket, dll) serta online di Interbat Official Shop e-commerce kesayangan. 

Kesimpulan: 
Golden period of intervention itu dimulai dari 1000 hari pertama kehidupan yang menentukan kesehatan dan perkembangan otak anak di masa mendatang, maka tidak hanya nutrisi yang diperhatikan tapi juga suplementasi bakteri baiknya. Tentunya ini dimulai dari lingkungan terdekat, terutama kita sebagai Ibu, untuk terus memperkaya pengetahuan untuk menciptakan generasi emas bagi Indonesia. 

Moms nggak perlu panik jika si kecil sedang mengalami kolik. Meskipun bisa menjadi tantangan, namun ini hanyalah fase sementara dalam perjalanan perkembangan mereka. Selalu perhatikan asupan probiotik pada si kecil dan berikan dukungan serta cinta yang cukup. Ingatlah, setiap orang tua pasti pernah melewati fase ini, dan kita tidak sendirian. Semoga si kecil segera lewat dari masa koliknya dan kembali menjadi bayi yang ceria!





1 comment:

  1. Buat ibu baru, pasti bingung ya kalo bayi ya nangis dan rewel terus. Dulu aku juga gitu. Akhirnya kenal istilah kolik dan mulai cari tau gimana penanganannya.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D