Kebahagiaan ibu itu sederhana banget, cukup lihat anaknya lahap makan. Betul nggak?
Dulu, beberapa temenku sering curhat tentang anaknya yang susah makan. Segala cara ia coba, sampai masak ini masak itu, tapi tetep aja anaknya susah makan. Makin lama momen makan terasa seperti tidak menyenangkan. Karena si ibu terlalu khawatir anaknya tidak mau makan, dan anak merasa di paksa sama ibunya. Kalau begini sih jadi repot urusannya ya..
Anak pertamaku Syauqi doyan banget makan. Kalau nyuapin dia itu gampang. Hampir semua dilahapnya. Terlebih kalau lauknya ia suka, makan bisa nambah-nambah. Justru aku yang harus ngerem jangan sampai ia makan kebanyakan. Takut perutnya jadi sakit atau kekenyangan.
Lain Syauqi lain pula Raisha. Anak keduaku itu beda dengan kakaknya. Ia lumayan susah makannya. Awalnya aku pikir karena Raisha perempuan, bisa jadi porsi dan nafsu makannya beda dengan si abang. Tapi makin hari kok makannya makin susah dan berat badannya nggak bertambah.
Akhirnya aku merasakan apa yang temanku rasakan. Sedih? Pastilah. Kadang kalau ketemu tetangga atau saudara yang nggak paham, suka membanding-bandingkan Syauqi dan Raisha. Jujur deh, itu bikin aku baper.
Segala upaya aku lakukan, mulai dari memvariasikan makanan, mengajak makan bersama-sama, dan sebagainya. Tapi tidak juga berdampak maksimal. Raisha tetap aja makan sedikit. Sampai di suatu momen, Raisha sering sakit-sakitan. Ia kerap mengeluh perutnya sakit, badannya juga sering demam.
Aku rasa, aku harus ambil tindakan. Begitu kontrol ke dokter anak, beliau menyatakan Raisha kurang berat badannya dan terlalu kurus untuk anak seusianya. Ya Tuhan, aku merasa gagal menjadi seorang ibu. Dokter juga mengatakan, anak seusia Raisha memang rentan menjadi picky eater.
Pulang dari rumah sakit, aku mulai baca artikel kesehatan anak yang berkaitan dengan picky eater. Ternyata memang anak usia 2-8 tahun gampang sekali menjadi picky eater atau pilih-pilih makanan. Ia hanya mau makan makanan yang disukainya aja. Kalau sudah begitu, mamak pusing dibuatnya.
Pas lagi pusing ngurusin Raisha yang picky eater, alhamdulillah, aku dapat undangan Launching Curcuma Plus bertajuk “Siasati Pemberian Makan Anak untuk Tumbuh Kembang Optimal”. Bertempat di Pelataran Menteng, aku bersama undangan yang hadir sharing langsung bersama pakar yang kredibel tentang permasalahan anak, plus bisa ketemu sama artis favorit aku Nagita Slavina.
Dalam sharing session kemarin, Psikolog anak Tari Sanjojo, Psi menyarankan orangtua untuk tidak panik menghadapi gejala picky eater, namun juga tidak boleh menganggap sepele. Picky eater bila tidak diatasi dengan tepat dapat menyebabkan anak menjadi malas makan dan pada kelanjutannya menyebabkan anak menjadi cepat lesu, tidak bersemangat, kurang konsentrasi, bahkan sakit.
Kondisi ini sangat mengganggu aktivitas fisik anak. Karena seharusnya anak bersemangat mengeksplorasi banyak hal agar tumbuh sehat dan cerdas. Picky eater juga bisa menyebabkan anak terasingkan dari pergaulannya karena ia pilih-pilih makan. Dan paling parah bisa menyebabkan stunting.
Sadar akan hal itu, aku cari cara terbaik biar anak tetep dapet asupan nutrisi yang baik dan nafsu makannya bagus. Denger cerita Nagita Slavina yang akrab dipanggil Mama Gigi, aku makin paham deh.
Mama Gigi cerita, dulu Rafathar juga susah makan. Maunya cuma susu, permen atau es krim. Mama Gigi awalnya khawatir akan nutrisi Rafathar. “Takut Rafathar kurang gizi”, ucapnya. Tapi kemudian, ia direkomendasikan susu Curcuma Plus oleh sahabatnya.
Ternyata, pas diberikan ke Rafathar, ia suka. Karena rasanya yang enak dan tidak eneg untuk anak-anak. Perlahan nafsu makan Rafathar mulai meningkat dan mulai doyan makan. Dan yang bikin Mama Gigi lebih happy lagi Rafathar mau coba menu makanan baru.
Denger cerita Mama Gigi, aku jadi tertarik pengen cobain Curcuma Plus produksi SOHO Global Health. Aku berharap Raisha bisa seperti Rafathar yang nggak pilih-pilih makanan lagi.
Sylvia A. Rizal, Vice President Marketing SOHO Global Health menjelaskan “Susu Curcuma Plus memiliki keunikan yang berbeda dibanding susu pertumbuhan lainnya. Tak hanya memberi nutrisi, dengan mengkonsumsi susu Curcuma Plus, anak diharapkan tetap makan bergizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan gizinya”.
Susu Curcuma Plus hadir bukan sebagai pengganti makanan, namun membantu agar anak tetap makan lahap dengan ragam makanan yang bergizi. Diharapkan ketika anak makan bergizi seimbang, kebutuhan gizi hariannya akan terpenuhi dan dapat mendukung maksimalnya pertumbuhan dan perkembangan anak.
Menurutku ini inovasi yang luar biasa, melalui Produk Susu Curcuma Plus SOHO Global Health membawa keunggulan temulawak organik dengan rasa Susu New Zealand yang lezat untuk membantu anak makan lahap. Tetap mengedepankan kualitas, Susu Curcuma Plus juga mengandung Curcunutri yang mengandung minyak ikan, vitamin, mineral, tinggi kalsium, tinggi zink untuk daya tahan tubuh, prebiotik, dan nutrisi yang mendukung tumbuh kembang anak.
Susu Curcuma Plus juga hadir dengan 5 keunggulan yaitu:
💛Lebih enak dengan Susu New Zealand yang lezat💛Alami dan lebih berkhasiat dengan temulawak organik untuk jaga nafsu makan
💛Harga terjangkau dan lebih ekonomis
💛Gula lebih rendah
💛lebih sehat dan bernutrisi lengkap.
Menurutku, Susu Curcuma Plus menjawab kebutuhan ibu Indonesia untuk mendapat susu anak yang berkualitas yang bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dan membantu anak makan lahap bergizi seimbang, sehingga tumbuh kembang optimalnya. Bunda, punya cerita anak susah makan nggak? Share di kolom komentar ya bun ^_^
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D