Sebagai seseorang yang percaya bahwa menjaga lingkungan adalah investasi bagi masa depan, membaca buku Dalam Dekapan Zaman: Memoar Pegiat Harmoni Bumi karya Amanda Katili Niode, Ph.D. adalah sebuah pengalaman yang menyentuh. Melalui buku ini, aku merasa seperti diajak menyelami perjalanan hidup ibu Amanda, seorang sosok luar biasa yang telah berkontribusi dalam upaya pelestarian bumi. Buku ini bukan sekadar memoar; ini adalah seruan hangat dan penuh inspirasi untuk bersama-sama menjaga dan mencintai alam kita.
Kenalan dengan Sosok Amanda Katili Niode, Pejuang Lingkungan yang Penuh Dedikasi
Membicarakan sosok Amanda Katili Niode tidak bisa lepas dari semangatnya yang luar biasa untuk bumi. Ibu Amanda telah berkecimpung dalam dunia lingkungan hidup selama lebih dari lima dekade, memberikan dedikasi penuh untuk menciptakan perubahan positif. Dengan latar belakang akademik yang kuat dan keahlian di bidang ekologi, beliau menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Dedikasinya terasa dalam setiap halaman buku ini, di mana ia berbagi cerita penuh inspirasi dan hikmah mengenai tantangan-tantangan yang dihadapi dalam upayanya menjaga bumi.
Melalui Dalam Dekapan Zaman, beliau tidak hanya menceritakan kisahnya, tetapi juga memberikan wawasan yang mendalam tentang upaya menjaga lingkungan. Ia mengisahkan pengalamannya dengan penuh kejujuran, mengungkapkan suka duka dalam perjuangan pelestarian alam. Ini bukanlah tugas yang mudah, tetapi semangat Bu Amanda yang pantang menyerah seolah memancarkan harapan bahwa masih ada yang bisa kita lakukan untuk melindungi bumi tercinta ini.
Buku yang Menginspirasi
Memiliki 420 halaman, buku Dalam Dekapan Zaman ini tidak hanya berisi kenangan pribadi Ibu Amanda, tetapi juga refleksi tentang perubahan iklim, isu lingkungan, serta langkah-langkah kecil yang bisa kita ambil untuk menciptakan dampak positif. Beliau menyusun kisahnya dengan apik, menghadirkan narasi yang penuh emosi, dan membuat kita merenung tentang peran kita dalam menjaga kelestarian alam.
Ibu Amanda berbagi pengalamannya saat menghadapi tantangan, baik dalam kehidupan pribadi maupun kariernya sebagai pegiat lingkungan. Di dalam buku ini, ia menuliskan berbagai upayanya untuk berkontribusi di banyak proyek lingkungan. Mulai dari terlibat dalam inisiatif-inisiatif internasional, hingga menginspirasi orang-orang di sekitarnya untuk lebih peduli terhadap bumi. Ini adalah sebuah pengingat bagi kita semua, bahwa menjaga lingkungan tidak hanya tugas pemerintah atau aktivis, tetapi juga kita sebagai individu.
Mengukir Landasan Pendidikan
Dalam buku ini, ada satu bab yang aku suka sekali, yaitu Bab 3: Mengukir Landasan Pendidikan. Bab ini bercerita tentang perjalanan sekolah seorang Amanda Katili, yang seru dan menantang. Saat sekolah dasar, hampir saja tidak naik kelas. Belum lagi selalu berjibaku dengan nilai yang pas-pasan, tapi siapa sangka justru mendapatkan beasiswa S2 dan S3 di luar negeri, bahkan hingga mendapatkan penghargaan karena lulus dengan nilai cemerlang.
Beliau bercerita bahwa semua ini dapat ia raih, tentunya karena kerja keras yang ia lakukan dan kehadiran support system yang luar biasa. Ia juga menekankan bahwa jika ingin cepat lulus, maka kesampingkan idealisme saat menulis materi penelitian. "Cari topik penelitian yang membuat Anda dapat segera selesai tidak perlu idealis yang penting tetap mengikuti kaidah ilmiah yang baik".
Selesai menempuh S2 dengan predikat yang luar biasa, beliau kemudian lanjut S3 di University of Michigan yang berada di Ann Arbor, kota Detroit. Perjalanan ini beliau tuliskan di halaman 75 yang aku baca berulang kali. Beliau mendeskripsikan detail daerah Ann Arbor yang populer dengan lingkungan pendidikan yang kaya, banyak galeri seni, pertunjukan musik dan festival budaya yang menarik banyak pengunjung dan warga lokal. Daerah ini juga menawarkan pemandangan yang indah dengan perubahan warna dedaunan dan bunga yang bermekaran saat musim gugur dan musim semi.
Rasanya impianku untuk melanjutkan kuliah S3 di luar negeri semakin membara. Sejenak aku membayangkan rasanya berkuliah di sana. Berjalan kaki menuju kampus dengan outfit mantel tebal, menyusuri jalan kampus dengan pemandangan indah. Saat weekend menyempatkan diri untuk berkunjung ke galeri seni atau menikmati musik jazz di festival musik dan budaya. Ahh, rasanya sungguh menyenangkan.
Semoga ya, suatu saat aku bisa mengikuti jejak Bu Amanda meraih gelar Ph.D. di luar negeri. Bantu aamiin ya...
Kenapa Sih Buku Ini Menarik untuk Dibaca?
Setelah menamatkan buku ini, aku merasa ada dorongan untuk melakukan lebih banyak hal dalam menjaga lingkungan. Beliau menuliskan kisahnya dengan cara yang sangat personal dan menyentuh. Gaya penulisan yang sederhana namun mendalam membuat kita merasa terhubung dengan setiap ceritanya. Seolah kita berdiskusi langsung dengannya tentang apa yang bisa dilakukan untuk masa depan bumi.
Dalam Dekapan Zaman, bukan hanya sekadar buku memoar, tetapi juga buku panduan bagi kita semua yang ingin memulai perjalanan untuk menjadi lebih peduli terhadap lingkungan. Bu Amanda menunjukkan bahwa meskipun terkadang langkah-langkah kecil terasa sepele, namun jika dilakukan secara konsisten, dampaknya akan sangat besar. Buku ini mengingatkan kita bahwa setiap individu memiliki peran dalam menjaga bumi, dan sekecil apa pun tindakan kita, tetap berarti.
Sebuah Pesan untuk Masa Depan
Amanda Katili Niode, Ph. D. melalui buku ini telah menyampaikan pesan penting: bahwa masa depan bumi bergantung pada tindakan kita hari ini. Buku ini sangat layak dibaca oleh semua orang, baik yang sudah lama peduli lingkungan maupun yang baru mulai tertarik untuk belajar. Dalam Dekapan Zaman mengajarkan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil. Beliau, dengan segala pengalamannya, menunjukkan bahwa dedikasi dan kecintaan terhadap bumi dapat menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang.
Yuk, sama-sama mari kita ambil inspirasi dari buku ini dan mulai bergerak untuk menjaga bumi kita. Seperti yang ditulis Amanda, langkah-langkah kecil kita hari ini akan berdampak besar di masa depan. Buku ini bukan hanya sebuah bacaan, tetapi sebuah panggilan untuk beraksi!
Saya setuju tentang pendapat yang mengatakan bahwa "masa depan bumi bergantung pada tindakan kita hari ini". Makjleb banget. Serangkaian kenyataan yang harus kita pedulikan dan wujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Salut untuk Ibu Amanda yang sudah puluhan tahun konsisten terlibat dalam kelestarian lingkungan dan perubahan iklim.
ReplyDelete