Keuangan yang sehat awal keharmonisan keluarga
Terdengar klise ya? tapi nyatanya fakta inilah yang saya rasakan dan banyak kita temui di lapangan.
Banyak pernikahan yang berantakan karena uang. Penghasilan yang tidak memadai atau pengeluaran yang tidak terkontrol dapat menyebabkan pernikahan hancur. Sering kali sang istri ditunjuk sebagai biang keladi dari permasalahan ini dengan alasan 'tidak pandai mengelola keuangan keluarga'.
Duh, kok serem amat ya saya ngomongnya. Tapi memang demikian lho dears. Kalau boleh flash back, dulu saya menikah di usia 19 tahun. Usia yang terbilang sangat muda. Demikian juga dengan suami, yang hanya terpaut selisih 3 tahun dengan saya.
Tapi, bermodalkan Bismillah dan komitmen tinggi untuk terus berusaha dan berjuang bersama, kami memberanikan diri untuk menikah. Ternyata eh ternyata, menikah tidak seindah drama-drama korea. Banyak hal yang harus disesuaikan dengan pasangan, termasuk masalah keuangan.
Di usia 20 tahun, saya mengandung. Kondisi fisik yang lemah, membuat saya resign dari pekerjaan saya. Dan keuangan keluarga hanya ditopang dari penghasilan suami saja. Masalah baru kini muncul, karena kondisi saya yang harus bedrest, sehingga nggak bisa mengerjakan perkerjaan rumah, makan harus beli, cucian harus laundry, dan ke klinik tak pernah alfa 2 minggu sekali. Semua itu membuat keuangan keluarga babak belur dan sering kali memicu pertengkaran saya dan suami *upps.
Akhirnya saya sadar, masalah ini jika dibiarkan terus menerus akan semakin besar bahkan berujung perpisahan. Sambil menunggu kelahiran anak pertama, saya belajar tentang finacial planning dari buku dan internet. Saya juga membuat list apa yang harus saya lakukan untuk lepas dari kondisi tidak mengenakan itu.
Alhamdulillah, kini semuanya jauh lebih baik. Di usia saya yang ke-29 tahun, saya bisa melanjutkan kuliah S2 saya, sambil menyekolahkan kedua anak saya. Mau tahu apa rahasianya???
Nih berikut saya kasih Cara Cerdas Ibu Muda Atur Keuangan Keluarga:
1. Petakan pengeluaran sesuai kebutuhan
Agar tidak terjebak dalam perilaku konsumtif, langkah yang harus dilakukan adalah memetakan setiap kebutuhan kita dalam skala prioritas.
Kebutuhan Primer
Kebutuhan yang harus dipenuhi guna mempertahankan kelangsungan hidup.
Nah, kebutuhan primer ini meliputi; cicilan-cicilan, makanan, obat, transportasi, pulsa, dll.
Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan yang ini sifatnya pelengkap setelah kebutuhan primer terpenuhi, seperti; pergi ke salon, nonton bioskop, makan di restoran dan pergi piknik.
Kebutuhan Tersier
Kebutuhan yang ini berkaitan dengan gaya hidup dan kemewahan, seperti; perhiasan, barang-barang branded, dll.
Setelah kita memetakan semua kebutuhan kita, pasti akan lebih mudah menentukan mana yang harus didahulukan dan mana yang tidak. Tentu saja prioritaskan yang primer, baru kemudian sekunder. Untuk kebutuhan tersier, baiknya kesampingkan dulu.
2. Membuat catatan pemasukan dan pengeluaran setiap bulan.
Banyak orang yang over bujeting dalam memenuhi kebutuhannya karena tidak menuliskan pengeluaran dan pemasukannya secara benar. Sebenarnya proses mencatat pemasukan dan pengeluaran dapat dilakukan secara sederhana, tidak perlu sampai kursus akuntasi atau segala macamnya dulu.
Catatan itu bisa kita tuliskan di buku agenda, atau lebih praktis menggunakan microsoft excel.
Caranya sangat mudah, buat kolom pemasukan dan pengeluaran kemudian isi dengan nominal yang sudah kita anggarkan. Hal tersebut memudahkan kita menyeimbangkan arus masuk dan keluar.
3. Cerdas menggunakan aplikasi perbankan.
Saat ini kita banyak diuntungkan dengan berbagai macam aplikasi yang memudahkan kita bertransaksi secara real time. Internet banking, sms bangking, token, sangat memudahkan kita saat ini. Tapi jangan lupa kalau kemudahan itu kadang menjebak kita berperilaku konsumtif. Kuncinya adalah bijak menggunakannya dan ingat alokasi dana yang sudah kita tetapkan di awal ya.
4. Bijak menggunakan kartu kredit.
Kartu kredit, kartu yang seperti punya dua sisi. Jika kita pandai memanfaatkannya tentu akan sangat menguntungkan, tapi jika kita tidak cerdas menggunakannya maka kita akan terjebak dalam hutang yang nggak ada habisnya. Teman saya bahkan terang-terangan menyebut kartu kredit itu kartu setan, karena setiap dia membawanya ke pusat perbelanjaan, tagihan pasti membengkak.
Caranya adalah hanya gunakan saat dibutuhkan, atau gunakan untuk membeli sesuatu yang sudah kita anggarkan dan kebetulan ada promo dengan menggunakan kartu kredit tersebut dan hindari menarik uang dari kartu kredit.
Caranya adalah hanya gunakan saat dibutuhkan, atau gunakan untuk membeli sesuatu yang sudah kita anggarkan dan kebetulan ada promo dengan menggunakan kartu kredit tersebut dan hindari menarik uang dari kartu kredit.
sumber: fispol.com |
5. Menabung
Setuju nggak, kalau saya bilang langkah awal kesuksesan mengatur keuangan keluarga adalah menabung?
Sedari kecil kita udah diajarin menabung lho. Bahkan di buku IPS anak saya, ada pembahasan menabung, sedikit-sedikit lama lama jadi bukit. Langkah mudahnya adalah anggarakan nominal tabungan di awal. Lalu masukkan ke rekening berbeda atau gampangnya gunakan autodebet. Bagi yang berwirausaha dan penghasilannya tunai setiap hari, sisihkan saja lembaran hasil usahanya di kaleng atau kotak penyimpanan.
Alhamdulillah, sejak kecil saya sudah mengajarkan anak saya untuk menabung sedikit demi sedikit uang jajan dan pemberian kakek neneknya. Walau tak seberapa tapi saya percaya semangat menabung yang ditanamkan sejak kecil akan berdampak ketika besar.
6. Berasuransi
No one knows what will happen tomorrow, iya nggak sih? dan asuransi adalah salah satu bentuk ikhtiar kita menghadapi masa depan.
Dulu, saya termasuk orang yang tidak mementingkan asuransi, bagi saya menabung saja cukup. Tapi semakin kesini, saya semakin teredukasi akan manfaat dari asuransi. Dan beruntungnya saya beberapa waktu lalu, dapat menghadiri acara financial planning bersama SinarMas MSIG Life dengan tema "Smart Mom Protect Your Family Smile". Dari acara itu, saya semakin melek akan finansial literasi.
Dears, tahu nggak, kalau ternyata, orang Indonesia yang punya polis asuransi hanya dibawah 10%. Oh My God, jadi 90% nya belum sadar akan pentingnya asuransi. Padahal di luar negeri, hampir semua orang punya polis asuransi lho. Hal ini diakibatkan butanya masyarakat Indonesia akan literasi keuangan.
Bahkan menurut Aakar Abyasa Fidzuno, Pakar Edukasi Keuangan, saking rendahnya kesadaran asuransi di Indonesia, menggerakkan pemerintah untuk memberikan edukasi dan OJK menargetkan tingkat literasi keuangan Indonesia naik 2% setiap tahunnya.
Sebegitu pentingkah asuransi? Bagi saya YA, karena melindungi dan mengantisipasi resiko-resiko yang terjadi di masa mendatang itu penting. Terlebih bagi ibu muda seperti saya. Harapan saya adalah kesejahteraan, masa depan, dan pendidikan anak dapat terpenuhi dengan baik with or without me. Dengan adanya proteksi pada asuransi, saya merasa lebih terjamin dalam menghadapi masa depan.
Saat ini banyak produk asuransi yang ditawarkan, untuk itu kita harus jeli mencermati mana yang sesuai kebutuhan kita dan menyediakan banyak manfaat yang kita butuhkan. Dan asuransi Sinarmas MSIG Life yang membuat saya jatuh hati. Alasannya adalah Sinarmas MSIG Life menawarkan sesuatu yang berbeda dengan perusahan lainnya, seperti:
1. Tersedia Kalkulator Finansial
Hal ini memudahkan kita menghitung perencanaan dana pendidikan, pensiun sampai proteksi penghasilan. Bahkan lengkap dengan diagramnya.
2. Tersedia Solusi Produk Tahapan Kehidupan
Sinarmas MSIG Life menyediakan solusi produk tahapan kehidupan, mulai dari
lajang - menikah - menikah memiliki bayi - menikah memiliki anak - menjelang pensiun - pensiun.
Dengan adanya tahapan tersebut, memudahkan kita memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan kita.
3. Layanan Online
Cepat, praktis, dan efisien sudah menjadi tagline masyarakat saat ini. Menyadari akan hal itu, Sinarmas MSIG Life menyediakan layanan online yang dapat diakses calon nasabah, nasabah, dan agen. Jadi, nggak perlu repot-repot bermacet macet ria di jalan raya atau membuang waktu percuma, karena membeli polis dan proses klaim dapat dilakukan dengan sentuhan jari saja.
Gimana dears, cara cerdas ibu muda atur keuangan di atas mudah dilakukan, kan? Mulai sekarang, Yuk Atur Uangmu and be a smart mom to protect your family smile, yang setuju sama saya komen dibawah yaaa ^_^
Sedari kecil kita udah diajarin menabung lho. Bahkan di buku IPS anak saya, ada pembahasan menabung, sedikit-sedikit lama lama jadi bukit. Langkah mudahnya adalah anggarakan nominal tabungan di awal. Lalu masukkan ke rekening berbeda atau gampangnya gunakan autodebet. Bagi yang berwirausaha dan penghasilannya tunai setiap hari, sisihkan saja lembaran hasil usahanya di kaleng atau kotak penyimpanan.
Alhamdulillah, sejak kecil saya sudah mengajarkan anak saya untuk menabung sedikit demi sedikit uang jajan dan pemberian kakek neneknya. Walau tak seberapa tapi saya percaya semangat menabung yang ditanamkan sejak kecil akan berdampak ketika besar.
Celengan, kedua anak saya, yang dino punya Raisha dan yang spiderman punya Syauqi |
6. Berasuransi
No one knows what will happen tomorrow, iya nggak sih? dan asuransi adalah salah satu bentuk ikhtiar kita menghadapi masa depan.
Dulu, saya termasuk orang yang tidak mementingkan asuransi, bagi saya menabung saja cukup. Tapi semakin kesini, saya semakin teredukasi akan manfaat dari asuransi. Dan beruntungnya saya beberapa waktu lalu, dapat menghadiri acara financial planning bersama SinarMas MSIG Life dengan tema "Smart Mom Protect Your Family Smile". Dari acara itu, saya semakin melek akan finansial literasi.
Para pembicara dalam acara tersebut |
Bahkan menurut Aakar Abyasa Fidzuno, Pakar Edukasi Keuangan, saking rendahnya kesadaran asuransi di Indonesia, menggerakkan pemerintah untuk memberikan edukasi dan OJK menargetkan tingkat literasi keuangan Indonesia naik 2% setiap tahunnya.
Karena materinya yang bagus banget, saya catat semua dalam agenda biar tidak lupa |
Sebegitu pentingkah asuransi? Bagi saya YA, karena melindungi dan mengantisipasi resiko-resiko yang terjadi di masa mendatang itu penting. Terlebih bagi ibu muda seperti saya. Harapan saya adalah kesejahteraan, masa depan, dan pendidikan anak dapat terpenuhi dengan baik with or without me. Dengan adanya proteksi pada asuransi, saya merasa lebih terjamin dalam menghadapi masa depan.
Saat ini banyak produk asuransi yang ditawarkan, untuk itu kita harus jeli mencermati mana yang sesuai kebutuhan kita dan menyediakan banyak manfaat yang kita butuhkan. Dan asuransi Sinarmas MSIG Life yang membuat saya jatuh hati. Alasannya adalah Sinarmas MSIG Life menawarkan sesuatu yang berbeda dengan perusahan lainnya, seperti:
1. Tersedia Kalkulator Finansial
Hal ini memudahkan kita menghitung perencanaan dana pendidikan, pensiun sampai proteksi penghasilan. Bahkan lengkap dengan diagramnya.
kalkulator finansial yang tersedia di www.sinarmasmsig.co.id |
2. Tersedia Solusi Produk Tahapan Kehidupan
Sinarmas MSIG Life menyediakan solusi produk tahapan kehidupan, mulai dari
lajang - menikah - menikah memiliki bayi - menikah memiliki anak - menjelang pensiun - pensiun.
Dengan adanya tahapan tersebut, memudahkan kita memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan kita.
Solusi Produk Tahapan Kehidupan yang tersedia di www.sinarmasmsig.co.id |
3. Layanan Online
Cepat, praktis, dan efisien sudah menjadi tagline masyarakat saat ini. Menyadari akan hal itu, Sinarmas MSIG Life menyediakan layanan online yang dapat diakses calon nasabah, nasabah, dan agen. Jadi, nggak perlu repot-repot bermacet macet ria di jalan raya atau membuang waktu percuma, karena membeli polis dan proses klaim dapat dilakukan dengan sentuhan jari saja.
layanan online yang tersedia di www.sinarmasmsig.co.id |
Sinarmas MSIG Life
www.sinarmasmsiglife.co.id
Facebook: Sinarmas MSIG Life
Twitter: @sinarmasMSIG
Instagram: @sinarmasmsiglife
#YukAturUangmu and #SmileWithMe |
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D