Sering dapet pertanyaan ini? Atau bahkan sering bertanya hal itu pada tetangga? Hayo ngaku :P
Bener nggak sih susu itu mempengaruhi kecerdasan anak?
Jawabannya saya dapatkan di acara Fun Discussion Komunitas Indonesian Social Blogprenuer (ISB) bersama Kompeni Sehat yang digelar beberapa waktu lalu dengan pembicara dr. Martinus M. Leman, DTMH, Sp.A selaku Dokter Spesialis Anak.
Narasumber: dr. Martinus |
Dears, tahu nggak kalau ternyata kandungan setiap susu tuh berbeda lho. Berdasarkan pengolahannya susu itu terbagi menjadi beberapa macam. Ada susu bubuk, Susu UHT, dan Susu Kental Manis.
dr. Martin juga menjelaskan bahwa SKM itu seperti sirup gula rasa susu. Artinya kandungan susunya sudah tidak sama lagi dengan susu murni. SKM bukannya tidak boleh dikonsumsi sama sekali, dr. Martin menjelaskan SKM boleh saja dikonsumsi, hanya penggunaannya harus tepat.
SKM baik dikonsumsi sebagai topping makanan atau tambahan untuk kue, bukan untuk pemenuhan nutrisi anak. Karena kandungan gula yang tinggi dapat memicu berbagai penyakit seperti diabetes dan obesitas, selain itu juga membuat anak menjadi hyperaktif.
Antara Susu dan Kecerdasan
Banyak orang tua yang salah kaprah mengenai susu. Mereka beranggapan bahwa susu mempengaruhi kecerdasan anak, dan semakin mahal harga susu maka semakin bagus kandungannya. Padahal, yang mempengaruhi kecerdasan anak, bukanlah susu melainkan nutrisi yang cukup dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari oleh anak.
Artinya, kalau nutrisinya tepat dan seimbang maka tumbuh kembang dan kecerdasan anak akan optimal. Perlu diketahui bahwa nutrisi yang dibutuhkan anak bukan hanya terkandung dalam susu, tapi juga dalam makanan dan minuman lain.
Bahkan dr. Martin menegaskan bahwa sebenarnya tidak minum susu pun tidak masalah, jika nutrisi yang kita berikan pada anak sudah cukup baik dan seimbang. Hal itu bisa dilihat dari perkembangan tinggi, berat badan, dan kemampuan motorik anak sesuai dengan standar usianya.
Selain anggapan tadi, ada juga anggapan lain yang tidak kalah menyimpang, "anak yang gendut adalah anak yang sehat dan menggemaskan". Sehingga orang tua berlomba-lomba memberi vitamin dan susu yang banyak untuk anaknya.
Padahal, anggapan tersebut tidaklah benar adanya. Anak yang sehat adalah anak yang memiliki nutrisi yang seimbang dan memiliki tinggi, berat badan dan kemampuan yang sesuai dengan usianya.
Di akhir acara dr. Martin kembali mengingatkan para blogger akan pentingnya pemahaman nutrisi yang tepat, dan jangan mudah termakan rayuan iklan, karena menurutnya hanya di Indonesia saja iklan SKM dibuat sebegitu bebas dan menarik. Sedangkan di luar negeri tidak ada istilah SKM yang ada adalah creamer.
Sejujurnya saya juga suka minum SKM lho, walau hanya sesekali. Sebelumnya nggak pernah nyangka kalau ternyata kandungan gula dalam SKM setinggi itu. Dan beruntung banget saya dapat belajar banyak dari Fun Discussion kemarin, Insya Allah akan lebih memperhatikan lagi kandungan nutrisi untuk saya dan keluarga. Dears, punya pengalaman seru seputar konsumsi SKM atau pemberian nutrisi pada anak nggak? Share dikolom komen yaaa ^_^
SKM baik dikonsumsi sebagai topping makanan atau tambahan untuk kue, bukan untuk pemenuhan nutrisi anak. Karena kandungan gula yang tinggi dapat memicu berbagai penyakit seperti diabetes dan obesitas, selain itu juga membuat anak menjadi hyperaktif.
Antara Susu dan Kecerdasan
Banyak orang tua yang salah kaprah mengenai susu. Mereka beranggapan bahwa susu mempengaruhi kecerdasan anak, dan semakin mahal harga susu maka semakin bagus kandungannya. Padahal, yang mempengaruhi kecerdasan anak, bukanlah susu melainkan nutrisi yang cukup dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari oleh anak.
Artinya, kalau nutrisinya tepat dan seimbang maka tumbuh kembang dan kecerdasan anak akan optimal. Perlu diketahui bahwa nutrisi yang dibutuhkan anak bukan hanya terkandung dalam susu, tapi juga dalam makanan dan minuman lain.
Bahkan dr. Martin menegaskan bahwa sebenarnya tidak minum susu pun tidak masalah, jika nutrisi yang kita berikan pada anak sudah cukup baik dan seimbang. Hal itu bisa dilihat dari perkembangan tinggi, berat badan, dan kemampuan motorik anak sesuai dengan standar usianya.
Selain anggapan tadi, ada juga anggapan lain yang tidak kalah menyimpang, "anak yang gendut adalah anak yang sehat dan menggemaskan". Sehingga orang tua berlomba-lomba memberi vitamin dan susu yang banyak untuk anaknya.
Padahal, anggapan tersebut tidaklah benar adanya. Anak yang sehat adalah anak yang memiliki nutrisi yang seimbang dan memiliki tinggi, berat badan dan kemampuan yang sesuai dengan usianya.
sumber: DoctorMums |
Di akhir acara dr. Martin kembali mengingatkan para blogger akan pentingnya pemahaman nutrisi yang tepat, dan jangan mudah termakan rayuan iklan, karena menurutnya hanya di Indonesia saja iklan SKM dibuat sebegitu bebas dan menarik. Sedangkan di luar negeri tidak ada istilah SKM yang ada adalah creamer.
Sejujurnya saya juga suka minum SKM lho, walau hanya sesekali. Sebelumnya nggak pernah nyangka kalau ternyata kandungan gula dalam SKM setinggi itu. Dan beruntung banget saya dapat belajar banyak dari Fun Discussion kemarin, Insya Allah akan lebih memperhatikan lagi kandungan nutrisi untuk saya dan keluarga. Dears, punya pengalaman seru seputar konsumsi SKM atau pemberian nutrisi pada anak nggak? Share dikolom komen yaaa ^_^
berfoto bersama para blogger sebelum acara dimulai |
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D