Kayanya hampir semua dari kita sepakat jika pandemi yang terjadi ini cukup membuat ekonomi kita lumayan babak belur. Tapi mau gimana, yang bisa kita lakukan hanya bersabar, ya kan? Karena faktanya bukan cuma kita aja yang mengalaminya, bahkan negara yang ekonominya kuat sekalipun juga ikut kewalahan akibat pandemi ini.
Dan nggak terasa sudah tiga bulan lebih kita melewati masa-masa yang terbilang sulit ini. Beberapa waktu lalu, ada temanku yang curhat perihal kekhawatirannya terhadap investasi yang ia tanamkan. Hmmm, jujur akupun bingung nih menjawabnya.
Biar nggak salah jawab, kemarin aku ikutan Webinar Investment Online Gathering bareng Prudential. Bersyukur rasanya bisa ikutan acaranya. Selain nambah informasi seputar investasi di kala pandemi, aku jadi jadi paham apa yang harus aku lakukan nih.
Fyi, Webinar Investment Online Gathering kemarin adalah cara PT. Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) dan Eastspring Investment Indonesia (Eastspring Indonesia) berbagi optimisme terkait kondisi pasar Indonesia, sekaligus mengajak nasabah untuk mengambil langkah jangka panjang dengan tetap berinvestasi untuk dapat mencapai imbal investasi yang lebih tinggi di tengah fase normal baru (new normal).
Baca Juga: PRUMedical Network, Wujud Cinta Prudential pada Kesehatan Nasabahnya
Di acara kemarin, Ibu Novi Imelda selaku Chief Investment Officer Prudential Indonesia menjelaskan bahwa dalam menanggapi kondisi pasar dalam negeri yang terdampak oleh pandemi COVID-19 dan tekanan global, Prudential Indonesia bersama Eastspring Indonesia telah melakukan sejumlah strategi untuk meminimalisasi volatilitas investasi Nasabah. Sebagai pemimpin pasar dengan pengalaman mendalam di sektor keuangan, Prudential Indonesia dan Eastspring Indonesia memiliki posisi yang kuat untuk senantiasa mendampingi Nasabah dalam menghadapi kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.
Dalam mengelola investasi nasabah, khususnya di tengah fase normal baru ini, Prudential Indonesia dan Eastspring Indonesia menerapkan prinsip kehati-hatian secara optimal dalam memilih saham dan hanya yang memiliki fundamental baik dan pendanaan yang kuat. Terkait dana investasi saham, perusahaan fokus berinvestasi di berbagai sektor yang cenderung tangguh ketika pertumbuhan ekonomi melambat dan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang seperti konsumsi, kesehatan, dan komunikasi yang diharapkan dapat mengurangi volatilitas.
Sedangkan untuk dana investasi obligasi, lebih berkonsentrasi pada obligasi pemerintah yang dianggap lebih likuid. Dengan strategi seperti ini, harapannya tentu dapat meminimalisir risiko dan pada saat yang bersamaan tetap efektif dalam meningkatkan kinerja ketika pasar pulih.
Senada dengan hal itu, Alan T. Darmawan selaku Chief Executive Officer Eastspring Indonesia mengatakan,
“Di tingkat global, sentimen pasar masih akan cenderung negatif dan volatilitas pasar masih tinggi. Kami memprediksi pandemi dapat terkendali tetapi tidak dalam waktu singkat dan ekonomi terus tumbuh, tetapi produktivitas menurun selama beberapa bulan sehingga pertumbuhan melambat. Namun, menurut pengalaman kami, situasi saat ini hanyalah fluktuasi sementara dan bahwa pasar Indonesia akan pulih dalam jangka waktu menengah dan panjang, karena stabilitas fundamental ekonomi makro Indonesia yang relatif stabil. Di saat seperti ini, justru kami melihat ini merupakan kesempatan bagi Nasabah untuk tetap berinvestasi agar mencapai imbal investasi dalam jangka panjang yang lebih tinggi.”
Jadi, Apa yang Harus Kita Lakukan terkait Investasi di Tengah Pandemi ini?
Dari hasil paparan para ahli kemarin, kurang lebih ada 5 hal yang bisa kita lakukan terkait dengan investasi di tengah pandemi seperti ini, yaitu:
1. Jangan Panik
Tetap tenang dan tetap berinvestasi. Ingat deh, selalu ada rebound pada waktunya dan kita akan mendapatkan buah dari kesabaran. Buktinya kita sudah pernah melaluinya waktu krisis tahun 1998 dan 2008. Dan terbukti kan, pertumbuhan ekonomi sangat baik setelah berhasil pulih.
2. Balik Lagi ke Tujuan Semula
Ini adalah tips investasi kedua yang paling cocok dengan kondisi saat ini. Coba ingat lagi deh, apa sih awal tujuan investasimu dulu? Kalau tujuan investasinya jangka panjang, dengan horizon waktu yang juga masih panjang. Tenang aja, kita masih ada harapan kok.
3. Cek Kesesuaian Profil Risiko
Memanfaatkan premium redirection untuk rebalancing sesuai profil risiko terkini dan juga mempertimbangkan rebalancing nilai tunai untuk menurunkan fluktuasi dengan melakukan diversifikasi pilihan dana investasi sesuai profil risiko.
4. Menjaga Proteksi Tetap Aktif
Menjaga proteksi agar tetap aktif dengan tetap bayar premi regular untuk Unit Cost Averaging.
5. Kesempatan Top Up dan Dollar Cost Averaging
Lakukan Top Up bertahap untuk potensi keuntungan jangka panjang.
Baca Juga: Cinta Hidup Selamanya, Kita Tidak!
Selesai acara Investment Gathering Online kemarin, pikiranku jadi semakin terbuka tentang pentingnya investasi untuk masa depan. Salut juga untuk Prudential Indonesia dan Eastspring Indonesia yang senantiasa mengeksplorasi kinerja optimal melalui investasi baik di Indonesia maupun luar Indonesia. Makanya nggak heran kalau laporannya selalu menunjukkan kinerja positif dari tahun ke tahun.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D