Wednesday, August 27, 2025

...

Digitalisasi Pendidikan: Catatan dari Seorang Dosen dan Entrepreneur


 


Sebagai dosen sekaligus entrepreneur, aku sering melihat bagaimana teknologi mengubah cara kita bekerja, belajar, bahkan cara kita bermimpi. Digitalisasi bukan lagi sekadar tren, tapi sudah menjadi kebutuhan. Apalagi di dunia pendidikan, internet bisnis yang stabil bukan cuma soal akses, tapi soal keberlanjutan kualitas pembelajaran.


Beberapa waktu lalu, aku membaca cerita tentang SMK Vinama 2 Bekasi di akun Instagram @indibiz.id. Dari sana aku tahu bagaimana sekolah ini sudah menggunakan layanan High Speed Internet (HSI) Indibiz dari Telkom Indonesia. Sekilas terlihat sederhana: sekolah menggunakan internet bisnis. Tetapi bagi aku, ini adalah langkah strategis yang punya dampak jangka panjang.


Internet as the New Infrastructure of Education


Dalam dunia akademik, kita sering bicara soal sarana dan prasarana. Dulu, yang jadi tolok ukur kualitas sekolah biasanya adalah gedung, laboratorium, atau perpustakaan. Tapi sekarang, aku percaya internet sudah masuk ke daftar infrastruktur utama.


Tanpa internet, proses belajar di kelas modern jadi timpang. Guru sulit akses materi digital, siswa nggak bisa mengembangkan keterampilan berbasis teknologi, bahkan komunikasi dengan dunia luar jadi terbatas. Apa yang dilakukan SMK Vinama 2 dengan Indibiz adalah contoh nyata bahwa sekolah yang visioner tidak hanya membangun gedung, tapi juga membangun fondasi digital.


From Access to Opportunity




Yang menarik dari cerita ini, bukan cuma soal jaringan yang cepat, tapi juga harapan dari pihak sekolah. Fitra Ivian, Wakil Kepala Sekolah bagian Sarana dan Prasarana, menyampaikan bahwa mereka berharap Telkom dapat menghadirkan pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi guru dan siswa.


Sebagai dosen, aku bisa relate banget dengan hal ini. Internet memang memberi akses, tapi akses saja tidak cukup. Yang lebih penting adalah bagaimana akses itu diterjemahkan menjadi keterampilan baru, menjadi kompetensi yang relevan dengan dunia kerja.


Sebagai entrepreneur, aku juga melihat hal yang sama. Dunia usaha kini mencari SDM yang bukan hanya punya ijazah, tapi punya skill digital. Jadi kalau sekolah seperti SMK Vinama 2 bisa melatih siswa dengan dukungan internet  stabil plus program pengembangan skill, mereka sedang mempersiapkan generasi muda untuk benar-benar siap terjun ke lapangan.


The Future of Education is Digital




Kita sedang berada di masa di mana digital literacy sama pentingnya dengan baca-tulis-hitung. Tanpa keterampilan digital, siswa bisa ketinggalan jauh. Aku sering bilang ke mahasiswa dan timku: “Technology is not replacing us, but those who can’t use technology will be replaced.”


Internet bisnis seperti Indibiz ini menjadi pintu masuk untuk berbagai hal: pembelajaran daring, kolaborasi lintas daerah, akses sumber belajar global, sampai peluang menciptakan inovasi baru. Bayangkan jika guru SMK Vinama 2 bisa mengembangkan metode belajar berbasis project digital, atau siswa bisa ikut kompetisi teknologi tingkat nasional karena punya akses latihan yang memadai. Itu semua mungkin, dengan fondasi digital yang kuat.


My Reflection as a Lecturer and Entrepreneur


Dari kacamata dosen, aku melihat Indibiz Sekolah bisa menjadi enabler yang memperkecil kesenjangan antara sekolah-sekolah di kota besar dengan sekolah di daerah. Dari kacamata entrepreneur, aku melihat Indibiz juga membantu membangun ekosistem SDM yang siap pakai, siap kerja, bahkan siap menciptakan lapangan kerja baru.


SMK Vinama 2 Bekasi sedang memberi contoh bahwa digitalisasi pendidikan tidak perlu menunggu jadi “sekolah unggulan nasional” dulu. Mereka berani melangkah dengan memanfaatkan teknologi yang ada, lalu berharap ada dukungan lebih jauh untuk pengembangan kapasitas guru dan siswa. Menurutku, inilah esensi dari transformasi digital: dimulai dari langkah kecil yang konsisten, tapi berdampak besar.


Opini pribadiku, digitalisasi pendidikan itu bukan sekadar jargon. Ia nyata, hadir di ruang kelas, di layar laptop guru, di ponsel siswa, bahkan di cara sekolah mengelola operasionalnya. Dan internet bisnis stabil seperti HSI Indibiz menjadi salah satu pilar penting yang menopang semua itu.


Harapan SMK Vinama 2 Bekasi agar ada pelatihan skill digital untuk guru dan siswa sejalan dengan apa yang aku yakini: bahwa akses tanpa kapasitas hanyalah setengah jalan. Jika Indibiz bisa menjembatani keduanya, maka mereka tidak hanya menjual layanan, tapi juga ikut serta membangun generasi masa depan Indonesia.


Sebagai dosen dan entrepreneur, aku melihat ini bukan cuma soal koneksi, tapi soal menciptakan peluang. Karena pada akhirnya, pendidikan yang didukung digitalisasi akan melahirkan manusia-manusia yang lebih siap menghadapi dunia nyata. And that’s the kind of future we all should aim for.


No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D