Beberapa waktu lalu jagat twitter sempat heboh perihal saldo nasabah salah satu bank swasta yang mendadak raib ratusan juta rupiah. Padahal ia sama sekali tak merasa melakukan transaksi apapun dan merasa akun perbankannya ia jaga dengan baik.
Setelah ditelurusi lebih dalam, ternyata ia mengalami penipuan berupa phising yang mengakibatkan penipu tersebut dengan mudah menguras saldo dalam rekeningnya.
Hmmm, jujur ini memberikan kekhawatiran tersendiri lho buat aku. Ya, coba bayangin tabungan yang kita kumpulkan dengan susah payah tiba-tiba lenyap dalam sekejap, pasti nyesek banget rasanya.
Hal ini juga menandakan bahwa keamanan di ruang digital harus kita perhatikan. Yup, saat ini memang zaman semakin canggih, teknologi semakin berkembang yang tentunya memudahkan kita melakukan berbagai aktivitas. Tapi, jangan sampai lupa bahwa kemudahan yang ditawarkan juga bisa menjadi celah kejahatan kalau kita tidak berhati-hati lho.
Bersyukurnya kemarin, aku berkesempatan menghadiri Community Workshop seputar Keamanan di Ruang Digital yang diselenggarakan oleh ITSEC Asia. Fyi, ITSEC merupakan perusahaan cyber security terbesar di Asia Pasific yang berdiri pada tahun 2004 lalu. Perusahaan lokal dari Indonesia ini berkantor pusat di Singapura dan memiliki beberapa kantor regional di berbagai Negara.
Core bisnis dari ITSEC ini adalah pengamanan digital bisnis client baik perusahaan maupun perorangan. Dengan layanan pengamanan di ruang digital, ITSEC juga punya solusi bagi para clientnya agar senantiasa aman.
Community Workshop Keamanan di Ruang Digital
Berlokasi di 7shade Coffee, acara dibuka dengan makan siang bersama. Baru kemudian lanjut dengan workshop seputar keamanan digital. Acara ini mengupas cukup detail terkait perkembangan ruang digital di masa kini, kondisi keamanan cyber dan juga tips-tips untuk tetap aman di ruang digital.
Di awal acara Presiden Direktur PT. ITSEC Asia, Andri Hutama Putra menjelaskan bahwa ruang digital dan dunia nyata merupakan dua ruang yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Yup, apa yang kita lakukan di ruang digital tentu akan berpengaruh dengan dunia nyata. Makanya dampak serangan digital juga memiliki dampak yang sama buruknya dengan serangan di dunia nyata.
Bahkan menurut data yang dicatat oleh BSSN, setidaknya ada 1.6 miliar lebih anomali trafik atau serangan cyber yang terjadi di Indonesia pada tahun 2021, Tren ini diprediksi akan meningkat pada tahun 2022 dengan malware berpotensi menjadi jenis serangan cyber paling banyak lho.
Hal patut diperhatikan bahwa serangan cyber ini nggak hanya menyerang perusahaan atau institusi besar aja, tapi juga individu. Ya, contohnya seperti yang sudah aku jelaskan sebelumnya, seperti pembobolan akun bank, hack media sosial, penggunaan identitas palsu, dan lain-lain.
Tips Menjaga Keamanan di Ruang Digital
Mulai saat ini, kita harus lebih aware lagi perihal keamanan di ruang digital. Nah, berikut ini ada beberapa tips yang diberikan oleh narasumber di acara community workshop kemarin, yaitu Pak Andri Hutama Putra dan Teh Ani Berta, yaitu:
👍Gunakan password yang kuat, banyak kombinasi dan ganti secara berkala.
Gunakan password yang kuat. Kombinasikan juga password dengan huruf besar, angka, atau tanda baca agar password agar tidak mudah ditebak (Teh Ani bahkan mengatakan password itu harus alay lho, agar lebih safety).
👍Jangan gunakan satu email untuk semua kebutuhan.
Sebaiknya gunakan email berbeda sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Misalnya saja untuk perbankan gunakan email A, untuk media social email B, dan untuk pekerjaan atau bisnis gunakan email C. Dengan begitu, kita bisa meminimalisir risiko jika salah satu akun kita terkena hack.
👍Aktifkan Two Factor Authentication (2FA).
2FA merupakan fitur pengaman ganda untuk akses aplikasi untuk mencegah akses login yang tidak diinginkan dari orang lain. Memonitor adanya aktivitas-aktivitas mencurigakan atau usaha masuk akun oleh pihak lain yang tidak kita kenal.
👍Aktifkan fitur Notifikasi
Dengan mengaktifkan fitur notifikasi, kita dapat segera mengetahui jika ada aktivitas mencurigakan seperti login, dll. Dalam transaksi digital, fitur notifikasi dapat digunakan untuk mengetahui jika ada pembobolan akun atau transaksi yang tidak diketahui.
👍Hati-hati membuka email, tautan dan mengunduh aplikasi mencurigakan.
Jangan sembarangan membuka tautan yang mencurigakan dalam pesan email, ini untuk menghindari serangan phising yang meretas informasi seperti data login. Kemudian juga jangan mengunduh aplikasi/fitur yang bukan dari website resmi. Biasanya beberapa pelaku kejahatan cyber menggunakan website palsu untuk memancing masyarakat mengunduh aplikasi/fitur yang dipalsukan, dan dari situ pelaku kejahatan cyber dapat mencuri data pribadi masyarakat.
👍Hindari login dengan perangkat tidak dikenal.
Satu hal yang juga harus kita hindari yaitu login dengan perangkat yang tidak kita kenal seperti gadget orang lain atau komputer yang dipakai oleh umum. Kita tidak tahu apakah perangkat tersebut sudah terinfeksi virus atau belum, maka dari itu kita harus sebisa mungkin menghindari memakai perangkat lain untuk mengakses akun kita. Jangan lupa untuk log out.
👍Kenali fitur-fitur pengaman aplikasi
Banyak fitur pengaman aplikasi yang sudah disediakan dan dapat diaktifkan secara mudah seperti Touch ID / Face ID, 2FA, Setelan Privasi, Report & Block, Peringatan Masuk Akun, Pesan Sementara, dll.
Asli sih, mengikuti Community Workshop kemarin, aku jadi sadar perihal bahaya kejahatan dunia maya dan harus lebih sadar lagi untuk menjaga keamanan di ruang digital. Yuk, lebih aware! ^_^
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D