Hutan. Sebuah labirin hijau yang mengundang petualangan, menyembunyikan misteri, dan menciptakan memori yang tak terlupakan. Namun, zaman sekarang di mana teknologi semakin mendominasi, rasanya mengajari anak untuk menyayangi hutan memang memiliki tantangan tersendiri.
Eittsss tapi tenang aja, berikut ini aku spill langkah yang bisa kita lakukan untuk membuat anak-anak mencintai keajaiban alam kita:
1. Petualangan Tanpa Batas
Mulailah dengan petualangan! Hutan bukan cuma untuk orang dewasa lho. Kita bisa membawa anak-anak kita untuk menjelajahi alam liar, biarkan mereka merasakan tanah di bawah kaki mereka, mendengarkan nyanyian burung, dan menghirup aroma segar pepohonan. Ketika mereka menyadari betapa luasnya dunia luar yang indah ini, cinta mereka pada hutan akan tumbuh seiring dengan rasa keingintahuan yang tak terbatas.
2. Menyentuh Alam, Menghargai Alam
Tidak ada yang lebih memperdalam cinta pada alam daripada merasakan sentuhan langsungnya. Libatkan anak-anak dalam kegiatan yang melibatkan alam, seperti menanam pohon, membersihkan sampah, atau memelihara kebun. Ketika mereka melihat betapa pentingnya peran mereka dalam menjaga kelestarian alam, mereka akan mulai menghargai hutan sebagai rumah bagi banyak makhluk hidup.
3. Cerita tentang Kisah Hutan
Ceritakan kisah-kisah tentang hutan. Mulailah dengan cerita tentang pohon-pohon tua yang menjadi saksi bisu perjalanan waktu, atau tentang binatang-binatang yang menghuni hutan dengan damai. Ajak anak-anak untuk berimajinasi tentang petualangan di balik pepohonan rindang dan kolong-kolong yang gelap. Dengan imajinasi mereka yang tak terbatas, hutan akan menjadi tempat yang penuh misteri dan keajaiban.
4. Jadikan Pahlawan Lingkungan
Ajarkan anak-anak, bahwa mereka memiliki kekuatan untuk membuat perubahan. Libatkan mereka dalam proyek-proyek lingkungan, seperti melakukan penanaman pohon, atau berpartisipasi dalam aksi membersihkan lingkungan. Ketika mereka melihat dampak positif dari tindakan yang mereka lakukan, mereka akan merasa bangga menjadi bagian dari upaya pelestarian hutan.
5. Ikut Serta dalam Festival Sayang Hutan
Festival Sayang Hutan adalah sebuah upaya edukasi anak dan orangtua tentang pentingnya hutan. Festival ini diselenggarakan oleh Trend Asia dalam melakukan upaya generasional dalam merawat hutan dan mencegah deforestasi.
Keseruan Festival Sayang Hutan 2024
Keberadaan hutan sangatlah penting dalam kehidupan kita. Hutan adalah sumber pangan, air, oksigen, obat-obatan, maupun habitat hidup bagi tumbuhan dan hewan. Keberadaan hutan sebagai penyerap dan penyimpan karbon alami atau natural carbon sink sangat penting untuk mengendalikan emisi karbon yang memicu krisis iklim.
Berdekatan dengan Hari Hutan Internasional tanggal 21 Maret, Trend Asia menyelenggarakan Festival Sayang Hutan di tanggal 24 Maret. Festival ini merupakan upaya edukasi anak dan orangtua tentang pentingnya hutan.
Dalam acara ini, orangtua dan anak berkumpul di Kandank Jurank Doank, Bintaro, yang diasuh oleh pesohor Dik Doank, untuk bersama-sama merayakan Hari Hutan. Dalam acara ini, orangtua dan anak dapat berpartisipasi dalam lokakarya berkebun yang diampu oleh Kebun Kumara. Anak-anak juga dapat berpartisipasi dalam lokakarya kerajinan tangan lho.
Selain berkebun, mengenal jenis tanaman dan membuat kerajinan tangan. Anak-anak juga dihibur oleh pendongeng andal. Mereka terlihat happy dan tertawa mendengar dongeng hutan yang disuguhkan. Baru menjelang Magrib, acara ditutup dengan kultum oleh Dik Doank sebelum buka puasa bersama.
Melalui acara ini, aku jadi tahu kalau ternyata kondisi hutan Indonesia sendiri sangat miris. Pada 1950, terdapat 162 juta hektar tutupan hutan di Indonesia. Pada 1999, angka ini sudah surut menjadi 100 juta hektar. Kini, Indonesia telah masuk menjadi 10 besar emiten karbon terbesar di dunia.
Bahkan menurut data pada tahun 2023 lalu, BNPB mencatat ada 4.940 bencana alam, dengan bencana banjir dan longsor mendominasi. Ini diakibatkan hilangnya tutupan hutan alam, terutama di hulu-hulu sungai, yang seharusnya bisa menangkap air dan memitigasi bencana.
Di banyak tempat di Indonesia, hutan juga bertalian erat dengan pengetahuan dan budaya suatu komunitas sosial, seperti masyarakat adat. Rusaknya hutan, dengan demikian, mengancam eksistensi masyarakat adat, yang berdampak pada menyusutnya kebudayaan di Indonesia.
Menurutku, Festival Sayang Hutan adalah langkah penting dalam melakukan edukasi tentang hutan pada generasi muda khususnya anak-anak. Melalui festival ini, aku berharap anak-anak memahami bahwa hutan berperan penting sebagai penyerap karbon dan pencegah perubahan iklim, sekaligus sebagai penjaga keragaman hayati dan pencegah bencana ekologis.
Jadi, yuk mari bersama-sama, mengajari anak-anak kita untuk menyayangi hutan. Dengan memperkenalkan mereka pada keindahan hutan, melibatkan mereka dalam kegiatan yang melibatkan alam, dan mengajarkan mereka pentingnya menjaga lingkungan! ^_^
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D