Tuesday, May 7, 2024

...

Menjaga Keluarga dengan Sederhana: Tips Ibu Rumah Tangga untuk Pencegahan Demam Berdarah

 


Di tengah kesibukan sehari-hari, sering kali sebagai ibu rumah tangga kita lupa betapa pentingnya menjaga kesehatan keluarga. Salah satu ancaman yang sering kali terlupakan adalah demam berdarah. Yup, demam berdarah merupakan masalah kesehatan serius di berbagai negara tropis, termasuk Indonesia. 

Nah, biar Moms makin update soal demam berdarah, berikut ini beberapa fakta umum tentang demam berdarah di Indonesia hingga tahun 2022: 

Peningkatan Kasus: 
Indonesia telah mengalami peningkatan jumlah kasus demam berdarah dalam beberapa tahun terakhir. Penyakit ini umumnya menyebar di daerah-daerah dengan iklim tropis, terutama di daerah yang memiliki genangan air sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti, yang merupakan penyebar virus demam berdarah. 

Penyebab Utama: 
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Faktor-faktor seperti urbanisasi, perubahan iklim, dan kurangnya kontrol vektor telah berkontribusi pada penyebaran penyakit ini lho, Moms. 

Faktor Risiko: 
Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena demam berdarah di Indonesia meliputi kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi yang baik, kepadatan penduduk yang tinggi di perkotaan, serta kurangnya kesadaran tentang pencegahan dan pengendalian vektor. 

Namun, jangan khawatir, Moms! Ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk mencegah bahaya demam berdarah agar tidak menerpa keluarga kita. 

#Ayo3MplusVaksinDBD: Cara Keren Pencegahan Demam Berdarah! 




Pernah dengar istilah #Ayo3MplusVaksinDBD yang merupakan program pemerintah dalam pencegahan demam berdarah? Kalau belum, Moms wajib baca artikelku sampai selesai ya! 

1. Menguras Tempat Penampungan Air 
Mulai dengan yang pertama, "Menguras Tempat Penampungan Air". Yaitu kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. 

Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan. 

2. Menutup Tempat Penyimpanan Air 
Lanjut ke yang kedua, "Menutup Tempat Penyimpanan Air". kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk. 

Pastikan tempat-tempat penyimpanan air seperti bak mandi, tong air, atau ember tertutup rapat. Jangan biarkan nyamuk masuk dan bertelur di sana! Tutup rapat, biar nyamuk nggak punya akses masuk! 

3. Mendaur Ulang 
Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah. 

Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut: 
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk 
  • Menggunakan obat anti nyamuk 
  • Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi 
  • Gotong Royong membersihkan lingkungan 
  • Periksa tempat-tempat penampungan air 
  • Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup 
  • Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras 
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar 
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk 

4. Vaksinasi! 
Terakhir, yang nggak kalah pentingnya adalah vaksinasi. Vaksinasi demam berdarah adalah cara paling ampuh untuk melindungi diri dari demam berdarah. Pastikan anak-anak dan keluarga mendapatkan vaksinasi secara teratur sesuai dengan jadwal yang ditentukan dokter. 


Talkshow Demam Berdarah dan Buka Puasa Bersama Takeda 




Bicara soal demam berdarah memang nggak ada habisnya ya, Moms. Jujur sebagai seorang ibu, rasanya khawatir banget kalau anak kita atau anggota keluarga lainnya terkena DBD. Mudah-mudahan jangan sampe deh ya! 

Dalam upaya pencegahan demam berdarah, Takeda menggelar acara talkshow sekaligus buka puasa bersama, yang dihadiri oleh Dirjen P2P Kementerian Kesehatan dan para Momblogger. Acara yang digelar di Hotel Raffles Jakarta ini, berlangsung seru dan penuh informasi penting. 

Di awal acara, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, Andreas Gutknecht memberikan sambutan sekaligus mengungkapkan rasa terimakasihnya atas pencapaian luar biasa yang diraih Takeda melalui penghargaan perunggu yang didapat dari ajang PR Indonesia Award 2024, kategori Program Corporate PR untuk Perusahaan Swasta. 

Penghargaan ini seolah mengukuhkan bahwa program corporate PR yang dijalankan oleh Takeda dalam kemitraan dengan Kementerian Kesehatan RI dalam upaya pencegahan DBD di Indonesia sebagai serangkaian kegiatan yang komprehensif dan berdampak besar. 

“Kami sangat bangga untuk menerima penghargaan yang luar biasa dari PR Indonesia ini, sebagai pengakuan atas komitmen kuat kami bersama dengan Kementerian Kesehatan dalam memerangi DBD di Indonesia. Pencapaian ini menggarisbawahi dedikasi kami untuk membuat perbedaan nyata dalam kesehatan masyarakat, sesuai dengan keahlian kami. Hal ini tidak akan mungkin terjadi tanpa adanya dukungan dan sambutan baik dari pihak-pihak terkait, di antaranya Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan, para mitra di dunia kesehatan, komunitas, serta masyarakat umum. Prestasi ini bukan hanya milik Takeda, tetapi juga milik semua pihak yang sudah dengan gigih melakukan pencegahan dan pengendalian DBD di Indonesia.” 



Dalam kesempatan yang sama, dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Ditjen P2P, Kementerian Kesehatan RI, turut memberikan penjelasan bahwa untuk mencapai target nol kematian akibat dengue di tahun 2030, diperlukan peran aktif seluruh lapisan masyarakat. 

Rasanya sangat krusial membangun sebuah sinergi yang kuat antara sektor publik, yaitu pemerintah dan swasta. Walau Blueprintnya sudah ada, yaitu Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. Namun, implementasi pengendalian dan pencegahan harus dilakukan di tingkat terkecil, yaitu keluarga. Nah, semakin banyak keluarga bergerak, maka akan membantu mendekati target target <10/10.000 penduduk.

Nggak sampai situ aja lho, dr. Imran juga menjabarkan bahwa saat ini,  beberapa daerah telah menetapkan status Kondisi Luar Biasa (KLB) Dengue,
“Implementasi 3M Plus masih memegang peran yang sangat krusial dalam pengendalian kasus DBD di Indonesia. Sampai dengan minggu ke-11 tahun 2024, terdapat 35.556 kasus DBD di Indonesia dengan 290 kematian. Di bulan Maret ini saja, beberapa daerah sudah menetapkan KLB, seperti Jepara, Enrekang, Kutai Barat, Lampung Timur, dan Kab Nagekeo. Oleh karena itu, pemerintah tidak pernah bosan untuk terus menekankan pentingnya 3M Plus, dan termasuk mempertimbangkan pencegahan inovatif seperti Wolbachia dan vaksin DBD.”



Makanya untuk membentuk pondasi yang kuat, Takeda dan Kementerian Kesehatan menyusun program kerja bersama dan meluncurkan Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD, yang bertujuan mengajak lebih banyak masyarakat untuk semakin memahami tentang DBD beserta tindak pencegahan, termasuk memberikan edukasi seputar upaya preventif yang inovatif, seperti Wolbachia dan vaksinasi.

Kampanye ini kemudian diperkuat dengan berbagai serangkaian dialog, baik dengan para pembuat kebijakan, maupun komunitas sosial, untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan DBD di Indonesia. Selain melalui program ini, komitmen Takeda dan pemerintah dalam pencegahan DBD juga diwujudkan melalui partisipasi aktif sebagai salah satu anggota pendiri Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue, yang digagas oleh Kaukus Kesehatan DPR RI dan Kementerian Kesehatan.

Fyi, Vaksin DBD tidak gratis ya, Moms. Vaksin DBD yang saat ini tersedia di Indonesia dapat diberikan kepada kelompok usia 6-45 tahun. Nah, biar lebih paham baiknya konsultasikan dengan tenaga kesehatan untuk mendapatkan perlindungan menyeluruh dari DBD melalui vaksinasi. Jangan lupa juga untuk cari tahu informasi sebanyak-banyaknya agar kita dan keluarga tersayang dapat terlindungi dari bahaya DBD yang mengancam jiwa.

Yuk, Moms lindungi keluarga dari bahaya demam berdarah dengan jalankan beberapa tips sederhana tadi. Mudah kok cukup #Ayo3MplusVaksinDBD aja! Btw, Moms ada yang punya pengalaman soal demam berdarah? Share di kolom komentar ya! ^_^





No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D