Ada kota-kota yang cuma mampir di ingatan. Tapi Jogja… Jogja tuh beda.
Buat aku, Jogja bukan sekadar destinasi. Dia lebih kayak teman lama. Yang hangat. Yang selalu punya ruang buat aku pulang.
Pertama kali ke Jogja itu zaman kuliah. Backpackeran rame-rame, tidur di penginapan murah, jalan kaki muter-muter dari Malioboro ke Prawirotaman, sampai nyasar ke gang kecil yang ternyata penuh dengan cerita. Lalu bertahun-tahun kemudian, aku datang lagi, kali ini sendiri. Pergi karena hati sedang ramai, tapi butuh tempat yang tenang.
Dan Jogja, dengan caranya yang lembut dan jujur, selalu bisa nerima aku tanpa banyak tanya. Setiap sudutnya mengajarkan pelan-pelan. Bahwa hidup gak harus selalu cepat. Kadang menikmati soto pagi sambil dengerin suara motor lewat itu juga bisa jadi bentuk healing. That kind of simple magic.
Jadi waktu beberapa waktu lalu aku ngerasa burnout karena kerjaan yang gak ada habisnya, aku tahu harus ke mana lagi.
Yup, balik ke Jogja.
Tapi kali ini aku pengen sesuatu yang beda. Aku gak nyari hotel tinggi dengan lift dingin dan breakfast mewah. Aku pengen sesuatu yang lebih real. Lebih hangat.
Pengen tempat yang berasa rumah.
Dan tanpa sengaja, aku ketemu satu nama yang bikin aku klik:
Homestay Rindu Jogokariyan.
Homestay Rindu Jogokariyan.
Jujur, awalnya karena namanya. “Rindu” dan “Jogokariyan” dalam satu kalimat? How could I not stop scrolling? Tapi begitu aku baca, ternyata cerita di balik homestay ini jauh lebih dalam dari sekadar nama yang indah.
Homestay ini dulunya rumah warga asli Jogja yang dibangun tahun 1982, dan direnovasi jadi penginapan yang tetap mempertahankan nuansa lokalnya. Gak banyak kamar, hanya dua aja, tapi semuanya punya standar kenyamanan yang thoughtful banget: kamar ber-AC, smart TV di kamar utama, dapur lengkap, kamar mandi modern, dan bahkan ruang tamu khusus buat jaga privasi.
Tapi ada satu hal yang bikin aku benar-benar tertegun: ternyata homestay ini udah pakai sistem digital check-in dan manajemen hotel yang modern. Di tengah kesederhanaannya, mereka udah selangkah lebih maju secara sistem.
Dan itu semua karena satu platform: Indibiz.co.id
Definisi Homestay Naik Kelas
Pengalaman menginap yang nyaman terdapat rahasia di balik pengelolaannya. Dari obrolan ringan dengan pemiliknya, aku menangkap kesan bahwa beliau tengah mempersiapkan langkah digital berikutnya untuk homestay ini. Beliau sempat bercerita betapa terkesannya saat membuka-buka situs Indibiz, yang menurutnya seakan dirancang khusus untuk mendukung bisnis seperti miliknya.
Katanya, tinggal pilih fitur digital yang dibutuhin, pasang, bayar, dan langsung bisa dipakai.
No hassle. No complicated setup. Everything is plug & play.
Aku pun buka websitenya. Tampilannya clean banget, semua fitur disusun berdasarkan sektor bisnis, jadi UKM pun gak perlu bingung milih. Dan yang paling aku suka: ini bukan platform yang ‘memaksa’ jadi digital, tapi ngajak pelan-pelan, dengan cara yang bersahabat.
Dari sini aku sadar, bahwa teknologi gak harus selalu terkesan dingin dan serba kaku. Kalau digunakan dengan tepat, dia bisa jadi alat buat bikin bisnis kecil terasa besar, tanpa kehilangan kehangatannya.
Dan Mas Yoga ngebuktiin itu lewat Homestay Rindu Jogokariyan, tempat kecil yang bukan cuma nyaman secara fisik, tapi juga dikelola dengan hati dan mindset teknologi.
Kadang, kita pikir digitalisasi itu urusan startup besar atau perusahaan multinasional. Padahal, UKM juga punya ruang buat berkembang asal tau pintu mana yang harus diketuk.
Aku belum pernah menginap langsung di sana, tapi dari ceritanya aja aku udah bisa ngerasain: ini bukan cuma bisnis, ini adalah bentuk kepedulian Indibiz.
Dan menurutku, bisnis yang berhasil adalah bisnis yang tahu gimana caranya bikin orang merasa berarti. Entah itu lewat tempat tidur yang nyaman, ruang tamu yang tenang, atau proses check-in yang gak bikin stres.
It’s the little things. The thoughtful things.
Kalau suatu hari nanti aku balik lagi ke Jogja (which I will), aku pengen nginep di sana. Bukan cuma karena tempatnya nyaman, tapi karena aku pengen jadi bagian dari cerita kecil yang sedang tumbuh, cerita tentang rumah, rindu, dan keberanian buat berubah lewat Indibiz.
Kalau kamu juga punya usaha kecil dan lagi nyari cara buat ngelola semuanya dengan lebih mudah, mungkin kamu bisa mulai dari langkah sederhana. Coba buka Indibiz.co.id. Lihat sendiri gimana satu platform bisa jadi gerbang kecil untuk lompatan besar. Because even small businesses deserve powerful tools, yang tetap hangat, tetap manusiawi.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D