Monday, January 28, 2019

...

A Cup of Moka, Secangkir Edukasi Untuk Pengusaha Indonesia


Banyak orang yang bilang, pengusaha itu fokus ke bisnis bukan teknis. Tapi bagiku, itu tidak sepenuhnya benar. Jangan lupa, bahwa banyak juga pengusaha-pengusaha yang pada akhirnya mengalami masalah dalam bisnisnya hanya karena melupakan masalah teknis.

Contohnya aku alami sendiri, beberapa tahun lalu, saat masih kuliah S1, aku membuka usaha bimbingan belajar. Dengan modal 15 juta, aku sewa ruko, mendesain tempat dan merapihkannya sendiri.

Saat itu, aku berpikir bisnis yang bagus adalah bisnis yang dibuka, bukan yang ditanya-tanya. Orang tuaku juga kerap mengingatkan, bisnis itu tidak langsung enak, ada lelah dan pahitnya ketika membangunnya di awal-awal.

Karena sadar akan hal itu, aku berusaha untuk mengatasinya sendiri. Semua peran aku kerjakan. Mulai dari, marketing, guru pengajar, resepsionis, sampai OB. Lelah? Pasti. Keteteran? Tidak bisa dipungkiri.

Aku lupa, bahwa mungkin kita bisa memulai bisnis dengan menjadi Superman, namun untuk mengembangkannya kita butuh sekumpulan Power Rangers. Aku merasa bisa melakukan semuanya seorang diri, tapi ternyata itu salah.

Mungkin tujuan untuk menekan biaya pengeluaran dengan mengerjakan semunya sendiri bukanlah pilihan tepat. Semuanya menjadi tidak maksimal. Akhirnya kuputuskan untuk merekrut karyawan. Sebulan dua bulan berjalan, semua nampak baik-baik saja. Pekerjaanku terasa lebih ringan, dan usaha juga semakin berkembang.

Namun di bulan berikutnya, aku merasa ada gelagat yang mencurigakan, pemasukan sudah mulai tak lancar. Selidik punya selidik, ternyata karyawanku berbuat curang. Tanpa menghakimi aku mencoba introspeksi diri, oh mungkin aku juga lah yang salah, karena tak terlalu memikirkan soal teknis pendataan.

Berkaca dari pengalamanku itu, ada satu hikmah yang bisa aku tarik sampai dengan sekarang, betapa teknis pendataan amatlah penting untuk perkembangan dan kemajuan bisnis kita.

Walau sudah beberapa tahun lalu aku menutup bimbelku, tidak bisa dipungkiri, dalam lubuk hati masih ada keinginan untuk memulai kembali usaha yang pernah kurintis dahulu. Keinginan itu semakin menggebu ketika aku menghadiri launching A Cup of Moka. Sebuah kegiatan berbasis edukasi teknologi digital untuk UKM.

Tentang ACOM dan Keinginanku Membangun Usaha Kembali


A Cup of Moka atau yang biasa disingkat dengan ACOM, merupakan sebuah kegiatan edukasi UKM yang diprakarsai oleh Moka. Moka adalah startup penyedia layanan Point of Sale.

ACOM sendiri berfokus pada penyelenggaraan lokakarya tatap muka yang berisi edukasi bisnis untuk komunitas dan UKM di berbagai kota di Indonesia. Melalui ACOM, Moka menginisiasi sebuah wadah yang mempertemukan pada para pelaku UKM dengan ahli di bidang yang berkaitan dengan pengembangan UKM untuk dapat meningkatkan daya saing dan kreativitas, serta memiliki tingkat kompetisi yang setara dengan bisnis besar lainnya.


Di acara launching ACOM, aku juga bertemu dengan VP Brand & Marketing Moka, Bayu Ramadhan dan Omar Karim Prawiranegara, Owner Dua Coffee. Kedua orang ini yang pada akhirnya membukakan pikiranku dan memberikan insight baru akan UKM dan perannya di era digital ini. Terutama terkait dengan Revolusi Industri 4.0 yang sedang gencar-gencarnya dilakukan pemerintah.

Menurutku, inisiasi ACOM ini memiliki tujuan yang besar, terutama untuk pelaku UKM, yaitu Pertama, melalui konten edukatif yang berisi materi data-driven yang terbagi menjadi dua topik utama, yaitu business practice dan business inspiration di mana ACOM memadukan antara ilmu praktikal dan inspirasi bisnis dalam mengembangkan usaha, mulai dari ilmu pemasaran, manajemen keuangan, manajemen operasional, penggunaan sosmed, hingga fotografi.

Kedua, sebagai wadah kolaborasi di mana ACOM dapat menjadi medium bagi komunitas dan UKM yang ingin berkolaborasi langsung dengan program-program yang diadakan ACOM, misalnya untuk mempromosikan komunitas, networking, atau berpartisipasi dalam acara-acara komunitas UKM yang memiliki pesertanya sendiri.

Sebelum peresmian ini, ACOM telah menjalankan piloting program di 5 kota yaitu Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, serta Bandung dan berhasil memberikan manfaat kepada lebih dari 200 pelaku UKM serta menggandeng puluhan mitra dari industri yang berbeda. Tentunya, ACOM terbuka untuk diikuti oleh bisnis dari industri dan entitas apapun selama tema yang dihadirkan relevan dan menarik .

Kedepannya, A Cup of Moka (ACOM) juga terbuka untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti pemerintahan, penyelenggara swasta, akademis, LSM, dan lainnya. Bagi kamu yang tertarik dan ingin menjadi bagian dari A Cup of Moka (ACOM), dapat langsung mengakses halaman info.mokapos.com/community.


Pulang dari launching ACOM, akhirnya aku curhat ke temen pengen banget ikutan acara ACOM berikutnya, dan ternyata temenku pun punya keinginan yang sama. Menurutku ACOM ini bukan hanya bermanfaat untuk pelaku UKM saja, tapi juga untuk orang yang punya cita-cita atau keinginan untuk membangun usaha. Ah, terimakasih ACOM telah membangunkan kembali impianku menjadi seorang pengusaha sukses ^_^


No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D