Bagi seorang ibu kesehatan anak dan keluarga adalah yang utama. Bahagia rasanya jika anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sehat-sehat, manis dan aktif. Begitupun dengan suami, bahagia rasanya jika suami tampak bugar dan sehat.
Tapi, hal itu bukan perkara mudah lho, terlebih bagi serang ibu muda seperti aku ini. Menikah di usia 19 tahun dan memiliki anak di usia 20 tahun. Duh, rasa-rasanya ilmu parentingku masih jauh dari kata cukup. Sadar akan hal itu, aku berusaha untuk mengejarnya dengan mengikuti seminar parenting, baca-baca artikel dan jurnal kesehatan dan lain sebagainya.
Habis gimana, aku pernah punya kejadian yang sampai sekarang masih membekas di hati. Tetanggaku dulu, saat aku masih tinggal di rumah mertua mengatai aku segala macam. Ia bilang aku nggak becus jadi ibu, dan hal yang menyakitkan lainnya. Ia kerap menggosipkan aku ke tetangga lainnya tentang pernikahanku yang terbilang belia.
Serius deh, sampai hari ini aja, jika membayangkannya aku sedih banget. Sempat curhat masalah ini sama ibu mertuaku, alhamdulillah ia mengerti dan mensupport penuh aku. Ia bilang, abaikan saja tetanggaku itu, namanya juga sudah tua.
Berangkat dari hal itu, aku semakin berkomitmen, untuk memberikan yang terbaik kepada keluarga. Bersyukur rasanya, sampai dengan hari ini anak-anakku tumbuh sehat, aktif, mandiri dan menyenangkan. Mertua dan orangtuaku pun sangat menyanyangi mereka.
Ehh, tapi semua itu bukan tanpa aral ringtang ya. Aku pernah lho ada di momen terburuk sebagai orang tua. Terutama saat anakku sakit. Anak keduaku, Raisha ini punya badan kurus. Berat badannya susah sekali bertambah. Padahal ia banyak makan dan ngemil lho.
Akibatnya ia sering sekali sakit perut dan demam. Disitu aku merasa gagal jadi orang tua, hiks. Aku dan suami sepakat untuk fokus pada kesehatan Raisha. Kami sekeluarga kadang suka dibuat bingung, kenapa sih Raisha ini, kok sering banget sakit perut. Dan kenapa berat badannya sulit sekali bertambah.
Aku pribadi tidak mau banyak browsing di internet, karena takut terjebakk hoax atau bikin tambah panik. Jadilah aku memilih website kesehatan www.sehatq.com untuk mencari tahu lebih dalam.
Untuk yang belum tahu, SehatQ itu seperti asisten kesehatan kita, yang dapat membantu mengelola kesehatan kita dan keluarga. Semua hal yang berhubungan dengan pencegahan, pengobatan ketika sakit dan perawatan ketika sembuh dapat dibantu dengan SehatQ.
Yang perlu digarisbawahi adalah kebutuhan masing-masing individu itu berbeda, tergantung pada riwayat keluarga, lingkungan tempat beraktivitas, dan kondisi individu tersebut. Nah Tim SehatQ telah menyiapkan informasi kesehatan dengan referensi yang jelas dan kredibel.
Dan bukan cuma itu lho, SehatQ juga menyediakan platform komunitas bagi pengguna untuk bertukar informasi dan saling mendukung dalam perjalanan kesehatannya. Serta menghubungkan pasien dengan tenaga medis maupun penyedia layanan kesehatan.
Aku sendiri sering sharing sama buibu yang punya masalah kaya aku, yang anaknya susah banget naik berat badannya. Pada akhirnya aku merasa nggak sendirian dalam mengatasi ini. Nggak kebayang sih, kalau aku nggak bisa bertukar informasi dengan ibu lainnya, mungkin aku akan selalu diliputi rasa khawatir.
Di zaman yang serba digital dan maju ini, hadirnya SehatQ seperti sebuah terobosan baru yang luar biasa membantu. Terutama untuk ibu muda seperti aku agar tidak terjebak pada informasi kesehatan yang salah.
Fiturnya terbilang lengkap lho, selain sering baca informasi kesehatan dan bertukar informasi di platform komunitas, aku juga sering bikin janji dengan dokter di rumah sakit yang aku tuju. Asli sih, semuanya jadi lebih mudah.
Btw Moms, gimana sih cara kamu jaga kesehatan anak dan keluarga, sharing di kolom komentar dong ^_^
For More Information:
Instagram: @sehatq_id
Twitter: @sehatq
Facebook: SehatQ
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D