Wednesday, September 20, 2023

...

Yuk, Cari Tahu Proses yang Terjadi Sebelum Satelit Satria-1 Siap Beroperasi!

 


Asli nggak nyangka deh, video tiktok peluncuran Satelit Satria-1 yang aku posting bulan Juni lalu tembus hampir 1 juta views! Bahkan sampai dengan hari ini, videonya masih terus mendapatkan like, komen dan share dari para netizen Indonesia. Itu artinya, banyak masyarakat yang sangat antusias terkait peluncuran satelit Satria-1 ini. 


Di blogpost sebelumnya, aku juga sudah bahas serba-serbi satelit Satria-1. Nah, biar lebih jelas lagi, kali ini aku akan bahas mengenai proses yang terjadi sebelum Satria-1 tiba di titik orbit. So, baca tulisanku sampai selesai ya! 




Kenalan dengan Satria-1 


Satria-1 merupakan satelit multifungsi berteknologi Very High Throughput Satellite (VHTS) dengan frekuensi Ka-Band, yang ditempatkan pada slot orbit 146 Bujur Timur. Kapasitas internet yang disediakan bisa mencapai 150Gbps. Fyi, Satria -1 akan menjadi yang terbesar di Asia dan nomor lima di dunia dari sisi kapasitas, untuk kelas di atas 100Gbps lho.

Akses internet yang disediakan oleh Satria-1 akan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat di lokasi layanan publik yang belum memiliki akses atau mengalami kualitas internet yang belum memadai, terutama di wilayah-wilayah pelosok terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Tentunya dengan biaya layanan yang efisien dan waktu lebih cepat dibandingkan teknologi teresterial. 

Adapun prioritas utama penerima akses internet dari Satria-1 adalah sektor pendidikan, fasilitas layanan kesehatan, kantor pemerintah daerah, serta TNI dan Polri. Dengan hadirnya Satria-1 ini diharapkan adanya pemerataan dari segi digital di seluruh Indonesia. 

Gimana Sih Proses Peluncuran Satria-1? 




Satelit Republik Indonesia (Satria-1) berhasil diluncurkan dari Roket Falcon 9 milik SpaceX di Cape Canaveral Space Lauch Complex 40 (SLC 40), Florida, Amerika Serikat. Proses peluncuran berjalan lancar tanpa insiden apapun tepat di hari Senin, 19 Juni 2023 pukul 05.59 WIB. 

Waktu ini mundur sekitar 15 menit dari jadwal aslinya yang disiapkan mulai 18.04 waktu setempat. Peluncuran roket ini terbilang cukup singkat sekitar 10 menit, yang terdiri dari dua tahapan. Meski berhasil diluncurkan Satria-1 baru bisa digunakan di awal 2024 lantaran mesti menjalani berbagai tes. 

CEO PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso mengatakan Satria-1 tidak bisa langsung digunakan untuk internetan secara luas begitu sampai di orbit, karena perlu 145 hari setelah peluncuran untuk pengetesan. 
"Itu kita butuhkan 145 hari, maka dari itu dari Juni peluncuran tanggal 19 sampai di tempat orbit itu November, kita akan tes satelitnya dulu dan kita tes seluruh sistemnya sehingga bisa dimanfaatkan kira-kira pada akhir Desember ini dan sudah siap untuk dimanfaatkan layanannya pada Januari." 

Alur Proses Satria-1 Hingga Tiba di Titik Orbit dan Siap Digunakan 




Pasti banyak yang penasaran deh, gimana sih alur proses Satria-1 ini hingga tiba di titik orbit dan siap digunakan? Jadi, setelah peluncuran bulan Juni kemarin, Satria-1 akan melakukan Electric Orbit Raising (EOR) selama sekitar 145 hari sejak pemisahan satelit dari kendaraan peluncurnya hingga tiba di posisi orbit 146 Bujur Timur. Di posisi orbit tersebut, satelit akan menjalani serangkaian tes, seperti In Orbit Testing (IOT), In-Orbit Acceptance Review (IOAR), dan End-to-End Test (E2E Test), untuk memastikan kinerja satelit yang optimal. 

Nah, direncanakan pada minggu keempat Desember 2023, Satria-1 akan siap beroperasi (ready for service) dan terhubung dengan stasiun bumi serta siap untuk dihubungkan dengan Remote Terminal Ground Segment (RTGS) di lokasi layanan publik. 

Fyi, Satria-1 memiliki 11 stasiun bumi atau Gateway yang tersebar di berbagai lokasi strategis di Indonesia, termasuk Cikarang, Batam, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura. Gateway Cikarang akan menjadi lokasi Stasiun Pusat Pengendali Satelit Primer dan Network Operation Control. 



Satria-1 memungkinkan layanan langsung akses internet Direct to Home (DTH), dalam hal ini langsung ke lokasi kantor pelayanan publik. Teknologi satelit cocok untuk lokasi remote seperti kantor pemerintahan dan sekolah yang ada di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Penyediaan akses internet satelit langsung yang bisa diterima melalui V-SAT menjadi solusi karena instalasi perangkat internet berbasis satelit relatif lebih cepat dibandingkan dengan pembangunan BTS atau jaringan kabel serat optik. 

Untuk menggunakan akses internet langsung dari satelit, diperlukan perangkat Very Small Aperture Terminal (VSAT). Sebut saja sebagai antena parabola kecil yang menggunakan satelit untuk jalur komunikasi atau terminal telekomunikasi satelit. Umumnya Antena VSAT berdiameter antara 0,6 dan 2,4 meter. Namun ada juga antena VSAT besar dengan panjang 3 s.d. 6 meter. 

Satria-1 memiliki kapasitas 150 Gbps yang berguna untuk memberikan akses internet di 150.000 titik layanan publik. Dengan total kapasitas transmisi satelit sebesar 150 Gbps, maka setiap titik layanan akan mendapatkan kapasitas dengan kecepatan sampai 1 Mbps. 

Kalau sebelumnya Pemerintah meminjam kapasitas internet satelit dari lima perusahaan sambil menunggu Satria-1 siap operasional. Nanti nggak perlu lagi, karena Satria-1 menjadi solusi pemerintah untuk melengkapi jangkauan BTS 4G dan Jaringan Kabel Serat Optik Palapa Ring. 

Dengan operasi transmisi lewat udara, memungkinkan layanan SATRIA-I menjangkau cakupan wilayah yang sangat luas dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Cakupan layanan yang luas akan mampu mengatasi hambatan geografis seperti daratan, gunung, bukit, lembah dan ngarai. 

Nggak Sabar Menunggu Satria-1 Beroperasi 


Rata-rata isi komen dari video tiktokku mengatakan kalau mereka nggak sabar menunggu Satria-1 ini siap beroperasi. Mereka berharap dengan hadirnya satelit Indonesia ini akan menjadi solusi untuk mengatasi kesejangan digital yang dialami masyarakat yang ada di wilayah 3T. 

Aku pribadi pun mengharapkan hal yang sama. Semoga saja, Satria-1 ini bisa sukses beroperasi tanpa ada kendala apapun. Dengan begitu, kemajuan berbagai aspek di negara kita tercinta akan dapat dinikmati seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Yuk, kita doakan sama-sama! ^_^




No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D