Sunday, October 1, 2023

...

Skripsi Tak Lagi Diwajibkan, Apakah Mahasiswa Diuntungkan?

 

podcasr edukasi sinotif

Belakangan ini dunia pendidikan ramai memperbincangkan wacana penghapusan skripsi. Yup, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim mengusulkan sebuah program terobosan untuk perkembangan pendidikan di Indonesia dengan menghapus skripsi sebagai syarat kelulusan perguruan tinggi. 

Hal ini tentu menuai pro dan kontra di kalangan akademisi. Banyak yang setuju, tapi tak dipungkiri banyak juga yang kurang setuju. Mayoritas mahasiswa setuju, karena merasa skripsi agak kontradiktif dengan dunia kerja. Skripsi layaknya tugas yang disusun setebal mungkin dengan bahasa berbusa-busa, sedangkan di dunia kerja mereka dituntut untuk mengkomunikasikan ide sesimpel dan seefektif mungkin. 

Menjawab hal ini, beberapa waktu lalu aku hadir ke kantor pusat Sinotif yang ada di Kemang Pratama Bekasi. Rasanya bahagia bisa berkolaborasi sekaligus menjadi narasumber di Podcast Edukasi Sinotif. Terlebih materi yang kami diskusikan ini sedang hangat diperdebatkan. 

Behind the Scene PES (Podcast Edukasi Sinotif) Episode 8 




Aku tiba di kantor pusat Sinotif sekitar pukul 09.30 dan cukup amaze dengan gedungnya, karena bersih, besar dan terawat. Sampai di sana, aku disambut ramah para staff. 

Saat menuju ruang siaran podcast, aku melewati beberapa ruangan tempat para guru sedang memberikan bimbingan belajar online. Ternyata semuanya sangat terstruktur lho. Nggak heran deh kalau Sinotif ini sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun. 

Fyi, Sinotif merupakan bimbingan belajar yang fokus pada 3 pelajaran eksakta yaitu Matematika, Fisika, Kimia. Di tahun 2020 kemarin, Sinotif membuka kelas secara online dan telah melayani ribuan siswa dari berbagai kota di Indonesia dan 13 negara lho. Metode pembelajaran Sinotif ini terbukti berhasil meningkatkan nilai siswa, melalui pengalaman dan continuous improvement

Alasan Skripsi Tak Lagi Diwajibkan 


Pasti pada penasaran deh, apa sih alasannya hingga ada wacana skripsi tak lagi diwajibkan? Nah, bergulirnya wacana penghapusan skripsi sebagai tugas akhir bagi mahasiswa tentunya dikaitkan dengan begitu cepatnya perubahan-perubahan global yang terjadi saat ini. 

Pertama, dimulai dari masuknya era digital, yang mengubah cara pandang masyarakat global terhadap mutu lulusan pendidikan tinggi. Sarjana tidak hanya dituntut cakap dalam ilmu, tetapi juga cakap dalam menangkap peluang usaha dan pekerjaan di masa mendatang. 

Kedua adalah saat dunia mengalami pandemi Covid-19 menciptakan banyak inovasi baru yang membuka peluang usaha, dan lahirnya bermacam jenis pekerjaan yang semula tidak pernah dibayangkan. 

Wacana ini rupanya sangat disambut baik oleh para mahasiswa. Betapa bahagianya mereka lepas dari skripsi yang selama ini dianggap sebagai momok yang menakutkan. Padahal faktanya nggak gitu lho! 

Skripsi Menjadi Momok yang Menakutkan Bagi Mahasiswa 


Skripsi Tak Lagi Diwajibkan, Apakah Mahasiswa Diuntungkan?


Saat sharing dengan Kak Hafidz, MC dari Podcast Sinotif, aku menjelaskan bahwa dari temuanku di lapangan, rupanya yang membuat skripsi menjadi momok yang menakutkan bagi mahasiswa adalah karena mereka berpikir terlalu kompleks mengenai skripsi. 

Banyak dari mahasiswa yang menganggap skripsi adalah sesuatu yang besar, sulit dan susah untuk diselesaikan. Padahal faktanya, skripsi hanyalah sebuah penelitian berupa tugas akhir mahasiswa yang terdiri dari Bab 1, Bab 2, Bab 3, Bab 4, dan Bab 5, that’s enough!

Cara paling mudah dan efektif dalam menyelesaikan sebuah skripsi adalah fokus pada tiap bab yang sedang dijalani. Jangan fokus bagaimana caranya lulus, tapi fokus pada bab dan sub-bab yang sedang digarap saat ini. Dengan begitu, skripsi akan menjadi hal-hal yang lebih sederhana. 

Lalu Apakah Penghapusan Skripsi Ini Menguntungkan Mahasiswa? 


Sebenarnya wacana penghapusan skripsi ini bukanlah hal yang mengejutkan. Ada beberapa universitas yang sudah menerapkannya terlebih dahulu. 

Sebagai seorang Dosen di salah satu kampus negeri di Indonesia, aku merasa skripsi masih menjadi indikator yang penting untuk kelulusan mahasiswa, karena di dalamnya ada pertanggungjawaban akademik calon sarjana, di mana ia dituntut untuk belajar menganalisis masalah, teori dan metodologi sesuai bidangnya. Sehingga, rasanya penghapusan skripsi bukan menjadi solusi utama untuk perkembangan pendidikan Indonesia. 

Menurutku, akan lebih baik jika skripsi tidak dihapus tapi dijadikan salah satu opsi kelulusan, di mana mahasiswa diberi banyak pilihan dalam menuntaskan tugas akhir. Hal ini juga sejalan dengan konsep Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh pemerintah. 

Yes, selain skripsi ada beberapa opsi yang bisa dipilih oleh mahasiswa sebagai syarat kelulusan, seperti terlibat dalam proyek magang kerja secara mendalam, baik untuk riset di laboratorium, di perpustakaan maupun di perusahaan. Nah, mahasiswa yang magang kerja tetap membuat laporan tugas akhir, berupa artikel ilmiah. 

Dengan adanya beberapa opsi ini, mahasiswa bisa memilih tugas akhir seperti apa yang ia sukai, yang tentunya lebih mudah untuk dijalani. Hal ini tentunya akan berdampak pada bidang pekerjaan yang akan ditekuninya di kemudian hari. 

Nah, detail podcast mengenai Skripsi Tak Lagi Diwajibkan, Akankah Mahasiswa Diuntungkan ini sudah tayang di chanel Youtube Sinotif Official ya! Jangan lupa nonton! ^_^ 

Saran Buat Kamu Calon Mahasiswa 




Oh iya, di postingan ini aku juga ingin memberi saran untuk kamu calon mahasiswa, apapun yang terjadi ke depannya, apakah skripsi benar-benar dihapus atau tidak, itu tidaklah penting. 

Yang penting adalah bagaimana kamu mempersiapkan dunia perkuliahan dengan sebaik-baiknya. Karena jurusan yang kamu pilih, akan menentukan masa depan dan bidang pekerjaan yang akan kamu tekuni seumur hidupmu. So, jangan sampai salah pilih ya! 


Makanya, biar goals kampus dan jurusan yang kamu mau bisa tercapai, baiknya persiapkan dirimu secara matang. Salah satunya dengan ikut Bimbel Online Interaktif dari Sinotif, yang menyediakan berbagai program yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Detailnya langsung cek instagram @sinotif.official ya!




No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D