Tuesday, October 24, 2023

...

Bersama Kita Bisa Cegah DBD dengan #Ayo3MplusVaksinDBD

 


Belakangan ini kita bukan cuma dihantui oleh polusi udara yang kian mengkhawatirkan, tapi juga bahaya demam berdarah dengue yang makin merebak. Rasanya, setiap hari ada saja berita tetangga atau kerabat yang terkena DBD. Kalau sudah begini, kita harus lebih ekstra melakukan berbagai tindakan preventif demi kesehatan keluarga. 

Bicara soal DBD, beberapa waktu lalu aku berkesempatan menghadiri peluncuran kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD kolaborasi antara Takeda dan Kementerian Kesehatan RI. Dari acara itu, aku jadi tahu mengenai kondisi terkini DBD di Indonesia 

Menurut data resmi dari Kementerian Kesehatan RI, dari awal tahun sampai dengan minggu ke-33 tahun 2023 telah tercatat 57,884 kasus demam berdarah dengue dengan 422 kematian yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Karena alasan itulah, akhirnya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama dengan Takeda telah membangun kerja sama publik dan privat yang kuat serta meluncurkan kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD. 

Ruang lingkup kerja sama ini meliputi peningkatan peran serta masyarakat atau pemberdayaan masyarakat; peningkatan kapasitas tenaga kesehatan; penyusunan dan pelaksanaan terkait program koalisi bersama masyarakat menuju nol kematian akibat dengue (zero dengue death 2030); pendekatan terpadu untuk pencegahan dan pengendalian dengue; sinkronisasi data (bridging) dengan SIARVI (Sistem Informasi Arbovirosis); peningkatan peran dan kerja sama penentu kebijakan di pusat dan daerah. 

Penasaran nggak sih dengan acara ini, simak ulasanku sampai selesai ya! 

Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue Melalui Kampanye Pencegahan Demam Berdarah #Ayo3MplusVaksinDBD




Tahu nggak sih kalau seiring dengan terjadinya fenomena El Nino dan suhu bumi yang lebih hangat, hal ini membuat nyamuk Aedes aegypti semakin mengganas. Bahkan frekuensi nyamuk menggigit bisa naik hingga 3-5 kali lipat saat suhu panas mencapai 30 derajat Celcius ke atas lho. 

Fenomena El Nino ini tentunya menjadi ancaman yang serius terhadap bahaya DBD bagi masyarakat. Makanya pemerintah terus berupaya melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi dengue di Indonesia. 
 
Dalam sambutannya, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU, Menteri Kesehatan Republik Indonesia mengatakan, 

"Pemerintah telah menetapkan target pengurangan angka kasus demam berdarah dengue dan menuju 0 kasus kematian pada tahun 2030 melalui Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025. Lebih lanjut, melalui Koalisi Bersama (KOBAR) Lawan Dengue, kami telah menciptakan jejaring yang kuat antara para pemangku kepentingan untuk dapat mensukseskan target tersebut, dan pada hari ini melalui kemitraan publik-privat dengan Takeda, kami meluncurkan kampanye #Ayo3mplusVaksinDBD yang merupakan salah satu program penting untuk mendukung tujuan kami besar kami." 



Senada dengan hal itu, Gamze Yuceland, President, Growth & Emerging Markets, Takeda Pharmaceuticals International AG, menjelaskan bahwa Takeda sangat mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia dalam penanggulangan infeksi dengue, seperti yang tertuang dalam Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025, karena itu Takeda juga berkomitmen untuk menjadi mitra strategis dalam mewujudkan nol kematian akibat demam berdarah dengue di Indonesia pada tahun 2030. 

As you guys know, penanggulangan DBD di Indonesia masih menjadi tantangan yang kompleks. Walau rasanya sangat sulit untuk mencapai nol kematian akibat infeksi dengue di tahun 2030, tapi bukan berarti hal itu tidak bisa untuk dicapai lho. Selama masyarakat bersama-sama melalui tantangan ini dengan prinsip 3M plus dan Vaksin mandiri DBD rasanya kita bisa mengatasi hal ini dan melindungi masa depan keluarga terutama anak-anak yang memang rentan terhadap DBD. 

Anak-anak Rentan Terserang DBD 




Mungkin banyak yang belum tahu, kalau di negara atau wilayah dengan penularan infeksi dengue yang tinggi, anak-anak cenderung paling banyak terkena dampaknya. Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2022, pola kematian akibat dengue dominan di kelompok usia muda, yaitu 5-14 tahun (45%). 

Di acara kemarin, Tika Bisono selaku Pemerhati Dengue bahkan berbagi pengalamannya terkait infeksi dengue, 16 tahun lalu. Di bulan Juli 2007, Tika Bisono dan keluarga kehilangan putri tercintanya, Janika Ramadhanti Putri Argeswara, karena infeksi dengue. Pengalaman duka mendalam inilah yang mengantarkan beliau pada akhirnya menjadi seorang DUTA perang untuk melawan penyakit tersebut dengan melakukan penyebaran kampanye tentang bahaya infeksi dengue. 

Dari pengalaman pahit tersebut, Tika Bisono mengingatkan kita semua agar lebih waspada dan jangan pernah lelah melakukan upaya pencegahan dan penanganan infeksi dengue. Mendengar cerita beliau, hatiku rasanya sungguh pilu. Tidak terbayangkan sebelumnya, bagaimana jika kita yang mengalami hal tersebut? Semoga angka kematian anak akibat dengue ini terus menurun. Syukur-syukur kalau bisa 0%, terlebih sekarang sudah ada vaksin DBD yang menjadi jawaban dari doa kita selama ini. 

Cegah DBD dengan #Ayo3MplusVaksinDBD 




Demam berdarah dengue merupakan salah satu ancaman kesehatan global di antara 10 penyakit lainnya yang telah ditetapkan oleh WHO pada awal tahun 2020 dan vaksinasi merupakan salah satu pilar strategi global penanggulangan dengue. 

Perhimpunan Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) telah merekomendasikan vaksinasi demam berdarah juga diberikan pada orang dewasa sampai umur 45 tahun. Saat ini vaksinasi demam berdarah dengue dapat diberikan pada rentang umur 6-45 tahun sesuai dengan anjuran dari dokter. 

 
Oh iya, vaksin DBD merupakan salah satu langkah pelengkap pencegahan infeksi dengue yang tentunya perlu untuk diperhatikan dan membutuhkan keterlibatan masyarakat secara aktif. 

Dengan adanya vaksin yang dapat diberikan tanpa melihat pengalaman demam berdarah dengue sebelumnya, diharapkan akan lebih banyak anak yang dapat terlindungi dari demam berdarah dengue. 

Melalui Kampanye #Ayo3MplusVaksinDBD diharapkan masyarakat Indonesia dapat memaksimalkan kesempatan vaksinasi demi mendukung Indonesia agar dapat mencapai tujuan kematian nol demam berdarah dengue atau Zero Dengue Death 2030. 

Aku pribadi merasa sangat bersyukur dengan hadirnya pencegahan inovatif yaitu vaksin DBD yang telah direkomendasikan oleh asosiasi medis dan pemerintah sebagai pilihan mandiri. Hadirnya vaksin DBD ini tentunya dapat membantu menurunkan angka keparahan dan kematian akibat infeksi dengue. 

Yuk, segera manfaatkan akses vaksinasi ini demi mendapatkan perlindungan yang komprehensif, namun jangan lupa untuk konsultasi langsung ke dokter atau ahli medis sebelum vaksin ya! ^_^ 

C-ANPROM/ID/QDE/0240 | Oct 2023






No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D