Thursday, October 5, 2023

...

Program Indonesia Menatap Dunia, Bantu Anak-anak dan Lansia Melihat Lebih Baik Lagi

 


“Setiap mata yang tertutup tidak berarti tidur dan setiap mata yang terbuka tidak dapat melihat." - Bill Cosby

Quotes di atas rasanya begitu tepat menggambarkan kondisi indera penglihatan kita. Di mana, mata merupakan organ sensoris penting di tubuh manusia. Berkat mata, kita bisa melihat, bahkan dengan mudah melakukan berbagai aktivitas. 

Tapi pernah terbayang nggak sih, kalau indera penglihatan kita tiba-tiba sakit atau mengalami masalah? Duh, rasanya nggak terbayang deh. Dunia mungkin rasanya nggak indah lagi. Boro-boro bisa produktif, bisa mandiri beraktivitas saja sudah syukur. 

Melihat betapa pentingnya kesehatan mata dan penglihatan yang jelas, Dompet Dhuafa berkolaborasi dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) menggulirkan program “Indonesia Menatap Dunia”. Program ini resmi bergulir bersamaan dengan ditandatanganinya komitmen kerja sama antara Dompet Dhuafa dan Perdami di SLBN 3 Jakarta beberapa waktu lalu. 



Alhamdulillah, aku berkesempatan untuk hadir dan menyaksikan langsung kemeriahan acara tersebut. Di momen yang sama, Dompet Dhuafa dan Perdami melakukan kick off program berupa pemeriksaan mata terhadap 50 penerima manfaat. Sasaran penerima manfaat pemeriksaan mata perdana ini adalah anak-anak berkebutuhan khusus (ABK), baik itu siswa SLBN 3 Jakarta maupun siswa luar, juga para lansia yang berdomisili di Jakarta. 

Nah, dalam acara ini, juga dilaksanakan penyerahan kacamata secara simbolis kepada para penerima manfaat. Program ini ditargetkan dapat menyasar sebanyak 1000 penerima manfaat di seluruh Indonesia. Mereka tampak antusias lho menerima manfaat. Mungkin apa yang dilakukan Dompet Dhuafa dan Perdami ini adalah mimpi mereka yang pada akhirnya menjadi kenyataan. 

Kick of Program Bantu Anak-anak dan Lansia Melihat Lebih Baik 




Sekitar pukul 10.00 pagi acara kick off program bertema “Bantu Anak-anak dan Lansia Melihat Lebih Baik” dibuka dengan sambutan dari dr. Julie Dewi Barliana selaku Ketua Perdami Jaya. Beliau menyampaikan bahwa program ini berkaitan dengan misi Perdami, yaitu upaya pemberantasan kebutaan dan gangguan penglihatan. Lebih khusus lagi, saat ini Perdami tengah berupaya memberantas gangguan penglihatan pada anak-anak. 

Senada dengan hal itu, Bapak Rahmad Riyadi selaku Ketua Yayasan Dompet Dhuafa juga menjelaskan bahwa Dompet Dhuafa dan Perdami bersama-sama bertekad menggagas program bersama untuk mengatasi masalah penglihatan di Indonesia. 

Dompet Dhuafa sebagai lembaga filantropi akan berupaya mengajak masyarakat untuk turut peduli terhadap masalah penglihatan yang banyak menimpa saudara-saudara kita di Tanah Air. Sebab orang dengan kesempurnaan penglihatan saja, sebenarnya matanya hanya mampu melihat 2% dari dunia ini. 

“Nah kalau 2% itu saja kurang sempurna, maka alangkah sedihnya bagi yang kurang dari itu. Oleh karena itu, kita berusaha mengampanyekan ini dengan maksimal. Melalui program ini juga, nanti akan kami jadikan sebuah model bagaimana mengatasi masalah penglihatan ini dengan komprehensif,” terangnya. 

Untuk merealisasikan program ini, Dompet Dhuafa akan menggerakkan seluruh jejaring layanan kesehatan, yaitu Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) yang tersebar di 12 provinsi di Indonesia. Selain itu, Dompet Dhuafa menggandeng Perdami yang terdiri dari para profesional di bidang mata untuk menjadi expert dalam pelaksanaan skrining pada kasus-kasus gangguan mata hingga potensi kebutaan. 

Menariknya, di tengah acara kick off progam ini, salah satu anak SLB bernama Revan naik ke atas panggung untuk menampilkan permainan gendang di hadapan para tamu yang hadir. Luar biasa deh, ternyata adik Revan telah beberapa kali menorehkan prestasi lho. 

Cegah Penurunan Penglihatan Lewat Program Indonesia Menatap Dunia 




Tahu nggak sih, kalau ternyata menurut The International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB) menyatakan bahwa 90% dari kebutaan bisa dicegah atau ditanggulangi. Hal ini tentu memerlukan upaya dari semua pihak untuk mengedukasi pentingnya kesehatan mata dan pencegahan penurunan penglihatan. 

Salah satu penyebab gangguan penglihatan yang terbanyak di dunia adalah gangguan refraksi. Gangguan ini menyumbang 0,75% dari tingkat 3% kebutaan di Indonesia. Sebagian gangguan ini muncul pada fase awal kehidupan, yakni antara 6 s.d. 12 tahun dan dapat mengganggu kemampuan dalam menyerap materi pelajaran dan berpotensi menurunkan kecerdasan. 

Saat ini, tercatat ada sekitar 8 juta rakyat Indonesia yang mengalami gangguan penglihatan. Salah satu yang kerap menjadi penyebabnya adalah refraksi dan katarak. 

Atas dasar itulah, sejak tahun 2015 Dompet Dhuafa sudah menggulirkan kampanye serupa bernama “Indonesia Melihat”. Kemudian, program bergulir secara reguler di masing-masing wilayah. Pada tahun 2023 ini, Dompet Dhuafa kembali berupaya untuk menguatkannya bersama dengan Perdami. 



Program Indonesia Menatap Dunia merupakan sebuah gerakan untuk mendonasikan kacamata untuk anak-anak dan lansia Indonesia yang tak mampu di pelosok, wilayah terluar, dan perbatasan. Harapannya, agar mereka dapat merasakan kenyamanan dalam belajar, membaca, dan bersekolah, meski kemampuan indera penglihatannya terbatas. 

Dimulai pada bulan Oktober bertepatan dengan Hari Penglihatan Dunia. Program Indonesia Menatap Dunia ini akan berlangsung selama 6 bulan ke depan, dan namun tidak menutup kemungkinan akan terus berlanjut sepanjang tahun. 

Bentuk pelaksanaan program ini, yaitu Dompet Dhuafa bersama Perdami melakukan skrining terhadap calon penerima manfaat yang telah diajukan. Salah satu kriteria yang diprioritaskan adalah mereka yang kurang mampu atau yang tidak memiliki akses terhadap pemeriksaan mata. Selanjutnya, akan ditindaklanjuti dengan pemeriksaan oleh dokter spesialis mata. Baru kemudian akan dilakukan tindakan lanjutan dengan peta laksana atau bantuan sesuai dengan kondisi masing-masing. 



Aku pribadi melihat sendiri, bagaimana para penerima manfaat begitu bahagia mendapatkan bantuan dari program ini. Namun yang perlu digarisbawahi adalah dalam pelaksanaannya, program ini tidak hanya antara Dompet Dhuafa dan Perdami saja, tapi juga membutuhkan dukungan serta kerja sama dari semua pihak, termasuk dari seluruh masyarakat. Sebab, anak masih belum bisa mengungkapkan apa yang menjadi kendala baginya. Maka peran orang tua dan orang-orang di sekitar lah yang akan mampu mendeteksi seorang anak memiliki masalah atau tidak. 

Yuk, bersama-sama kita sukseskan program Indonesia Menatap Dunia demi terciptanya kondisi yang inklusif bagi semua yang mengalami kendala dengan penglihatan! ^_^

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D