Wednesday, June 7, 2023

...

Ternyata Alergi Susu Sapi Berpotensi Sebabkan Stunting!

 


Rasanya ada perasaan bersalah pada anakku Syauqi dan Raisha karena telah menurunkan bibit alergiku pada mereka. Yup, orang tua sangat berpotensi menurukan alergi pada anak lho Moms. 

Yang sering baca blogku pasti tahu deh, kalau anak pertamaku Syauqi memiliki Dermatitis Atopik. Pantas aja, waktu kecil kulit Syauqi sering banget gatal, luka dan kemerahan setelah minum susu. Jujur saat itu aku belum kepikiran soal alergi, yang aku pikirkan hanya, ‘oh mungkin susunya kurang cocok di Syauqi’. 

Sampai akhirnya aku menyadari kalau Syauqi memiliki alergi susu sapi. Fyi, Susu sapi merupakan salah satu alternatif sumber gizi yang dapat membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Namun, ternyata tidak semua anak dapat mentoleransi protein yang terkandung pada susu sapi, sehingga memicu reaksi berlebih dari sistem kekebalan tubuh. 

Nah, kejadian ini sebagian besar terjadi pada kelompok anak dan biasa disebut dengan istilah Alergi Susu Sapi (ASS). Berdasarkan data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), angka kejadian alergi susu sapi sekitar 2-7,5%, dengan kasus tertinggi terjadi pada usia awal kehidupan. Beberapa hasil studi terkini menyatakan bahwa ketidakcukupan asupan nutrisi pada anak ASS dapat berpotensi menyebabkan stunting. 

Webinar Bicara Gizi: Kaitan Anak Alergi Susu Sapi dengan Stunting 




Beruntungnya, beberapa waktu lalu aku mengikuti Webinar Bicara Gizi yang membahas tentang Kaitan Anak Alergi Susu Sapi dengan Stunting. Webinar ini digelar oleh Danone SN Indonesia dalam rangka memperingati Allergy Awareness Week 2023, sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan orang tua tentang risiko alergi, khususnya alergi susu sapi yang dalam jangka panjang memiliki potensi menyebabkan stunting. 

Dalam webinar kemarin, dipaparkan jika menurut hasil studi, stunting ditemukan pada 9% anak dengan alergi makanan. Risiko ini pun semakin meningkat hingga mencapai 24% pada kelompok anak yang didiagnosis alergi protein susu sapi. Lebih lanjut Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, Dr. dr. Zahrah Hikmah, SpA(K), memaparkan bahwa alergi susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh salah mengartikan protein susu sapi sebagai zat asing yang berbahaya bagi tubuh. 

Lalu apa sih yang dirasakan anak dengan alergi susu sapi? Anak dengan alergi susu sapi dapat merasakan gejala ringan hingga berat, seperti gejala pada saluran pencernaan, sistem pernapasan, dan kulit. 

“Saat anak minum susu sapi, sistem imun menganggapnya sebagai zat asing berbahaya, sehingga melepaskan zat kimia yang disebut histamin yang merupakan suatu zat kimia yang diproduksi saat tubuh alami alergi untuk melawannya. Fungsi dari histamin itu sendiri adalah untuk melindungi tubuh dari berbagai zat yang membahayakan, hal inilah yang menyebabkan timbulnya reaksi alergi,” papar dr. Zahrah. 

Lebih lanjut dr. Zahrah menambahkan bahwa anak dengan alergi susu sapi, perlu diperhatikan asupan nutrisinya agar tidak mengalami kekurangan nutrisi yang dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan. Berbagai kandungan nutrisi di dalam susu sapi, seperti protein, kalsium, kalium, vitamin B12, dan vitamin D, yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat diterima oleh anak alergi susu sapi, sehingga rentan terjadi malnutrisi. 

Terkait tata laksana anak dengan alergi susu sapi dapat dilakukan oleh orang tua sedini mungkin, yaitu dengan berkonsultasi serta mengikuti petunjuk atau saran dokter, mengeliminasi bahan makanan yang mengandung susu sapi, memberikan alternatif makanan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, membaca label makanan, dan melakukan pemantauan pertumbuhan secara rutin. 

Peran Penting Orang Tua Cegah Stunting pada Anak dengan Alergi Susu Sapi 




Mendengar pemaparan narasumber dari webinar kemarin, aku semakin menyadari kalau kita sebagai orang tua memiliki peran penting dalam menghadapi hal ini, tentunya dengan mengendalikan faktor penyebab alergi. Namun, sebelumnya orang tua harus berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter terkait gejala yang terjadi pada anak. 

Mengikuti saran dokter, orang tua dapat mulai menghindari makanan pencetus alergi dan memberikan nutrisi alternatif untuk anak alergi susu sapi. Orang tua juga harus menyadari bahwa anak dengan alergi susu sapi rentan kekurangan kalsium dan nutrisi lain yang sangat dibutuhkan bagi tumbuh kembangnya. 

Dan jika hal ini dibiarkan bukan tidak mungkin, munculnya dampak jangka panjang yang berpotensi stunting pada anak. Terlebih hingga saat ini stunting merupakan suatu permasalahan yang belum bisa diselesaikan di Indonesia. Adanya hubungan alergi susu sapi dengan tumbuh kembang anak yang memicu stunting, tentu harus menjadi perhatian berbagai pihak. 

Berkaitan dengan ini Danone SN Indonesia, sebagai perusahaan yang berkecimpung di bidang nutrisi untuk anak, ingin terus berkontribusi melalui berbagai inisiatif dan kerja sama dengan banyak pihak termasuk pemerintah, pakar kesehatan, dan organisasi lain yang memiliki tujuan yang sama. 

Nah, buat para orang tua terutama untuk anak dengan alergi susu sapi, mulai saat ini lebih aware lagi terhadap berbagai langkah preventif yang bisa kita lakukan guna menghindari anak kita dari bahaya stunting akibat ASS! ^_^


No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D