Saturday, March 12, 2022

...

Kenalan Lebih Jauh dengan Pendidikan Vokasi, Yuk!

 


Time so flies ya. Nggak nyangka deh, udah hampir dua tahun aku aktif mengajar sebagai Dosen Bahasa Indonesia di Universitas Terbuka, padahal rasanya baru kemarin, seru-seruan sama temen kuliah. Di mana setelah pulang kuliah ada kegiatan seru yaitu nongkrong di mall. Hayoo, siapa yang samaan? 

Ngomongin soal pendidikan atau kuliah, beberapa waktu lalu aku mendapat kesempatan untuk ikut serta dalam acara Kopdar bersama Ditjen Pendidikan Vokasi. Acaranya dikemas super fun, di mana Ditjen Pendidikan Vokasi banyak sharing soal program-program keren yang diselenggarakan. 

Nah, di postingan kali ini aku mau bahas tentang pendidikan vokasi yang Insya Allah bermanfaat, terutama untuk kamu yang lagi bingung nentuin jurusan kuliah. 



Oke, sebelum kita bahas tentang pendidikan vokasi, aku jabarin dulu tentang sistem pendidikan tinggi di Indonesia ya. Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan tinggi di Indonesia memiliki tiga jenis klasifikasi, yaitu: 

  • Pendidikan akademik, yang diarahkan pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni tertentu. Cakupannya adalah sarjana (S1), magister (S2), dan doktoral (S3). 
  • Pendidikan vokasi, yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu. Cakupannya adalah pendidikan Diploma (diploma 1/Ahli Pratama, diploma 2/Ahli Muda, diploma 3/Ahli Madya, dan diploma 4/Sarjana Terapan). 
  • Pendidikan profesi/spesialis, yang berlangsung setelah pendidikan pendidikan sarjana dengan tujuan mempersiapkan peserta didik untuk dapat memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. 

Nah, dari penjelasan di atas, udah jelas kan kalau pendidikan vokasi atau yang biasa disebut sebagai pendidikan diploma memiliki visi untuk menjadikan peserta didiknya siap dengan kemampuan tenaga ahli profesional dalam menerapkan, mengembangkan, dan menyebarluaskan teknologi sekaligus mengusahakan penggunaannya secara optimal di tengah-tengah masyarakat. 

Tapi, ada hal yang betul-betul berbeda dari tingkatan dalam pendidikan vokasi dan pendidikan akademik nih. Dalam pendidikan akademik, pendidikannya memiliki sifat berjenjang. Artinya, sebelum mengambil S2, kamu harus menyelesaikan S1 terlebih dahulu. 

Dalam pendidikan vokasi, kamu hanya bisa memilih satu dari empat tingkatan yang ada. Jadi, kamu bisa memilih langsung ke jenjang D4. Lalu, kamu yang memilih jenjang D1 tidak perlu melanjutkannya terus menerus hingga D4. 

Jika kamu merasa perlu melanjutkan pendidikan akademik dan meraih gelar sarjana karena tuntutan pekerjaan misalnya, kamu bisa melanjutkan pendidikan di jalur ekstensi atau jalur pendidikan tambahan, dimana perkuliahan dilakukan dalam waktu sekitar 2 tahun. Jadi kamu tidak perlu lagi mengulang perkuliahan dari nol. 

Sesuai UU, S1 dan D4 sama-sama disebut sarjana, dengan lulusan D4 sebagai sarjana terapan. Keduanya memiliki durasi dan beban studi yang relatif sama lho. 

Terus, apa bedanya dong? 

Perbedaan yang paling mendasar adalah komposisi perkuliahannya. Dalam jenjang S1, fokus pembelajarannya adalah teori, berbeda dengan fokus pembelajaran jenjang D4 yang berupa praktik. 

Apa sih Kelebihan Pendidikan Vokasi? 




Vokasi punya banyak kelebihan lho. Jadi salah banget, kalau ada yang bilang vokasi adalah tempat ‘buangan’ bagi orang-orang yang tidak mengikuti pendidikan sarjana! Ini dia beberapa kelebihan vokasi jika dibandingkan dengan pendidikan sarjana: 

πŸŽ“Lebih praktikal 
Karena tujuan vokasi adalah mencetak tenaga kerja yang profesional dan ahli dalam bidangnya, nggak heran kalau beban pengajaran dalam pendidikan vokasi lebih berfokus pada mata kuliah keterampilan daripada mata kuliah teori. Kurikulum pendidikan vokasi memang dirancang agar lulusannya mendapat lebih banyak pengalaman kerja. 

Bisa dibilang, perbandingan kuliah teori dan praktik dalam pendidikan vokasi adalah 30 : 70. Jadi, kalau kamu tipe orang yang menganggap kelas teori membosankan dan nggak suka mengerjakan tugas tertulis, kayanya kamu cocok dengan pendidikan vokasi, deh! 

πŸŽ“Lebih Menjanjikan 
Kalau kita lihat dari kurikulum vokasi yang memberikan peserta didiknya lebih banyak pengalaman kerja dan kemampuan praktikal, maka bisa dikatakan bahwa lulusan pendidikan vokasi akan mendapatkan banyak prospek kerja. Bahkan, biasanya kampus juga menyediakan sarana dan prasarana yang menyerupai lingkungan kerja agar peserta didik mendapatkan simulasi. Ada juga pelatihan dan kerja magangnya lho. 

πŸŽ“Lebih Bervariasi 
Yang perlu kamu tahu adalah banyak prodi dalam jenjang D4 yang tidak bisa ditemui dalam jenjang S1 meskipun keduanya sama-sama disebut sarjana. Ini adalah bukti bahwa jurusan dalam pendidikan vokasi bersifat lebih spesifik. Jadi, kamu enggak perlu membuang waktumu mempelajari hal yang nggak kamu butuhkan di dunia kerja nanti dan bisa langsung fokus dari awal, deh! 

πŸŽ“Lebih Singkat 
Nggak bisa dipungkiri ya, ini juga jadi alasan kuat kenapa banyak orang memilih pendidikan vokasi, ya karena masa studi yang lebih singkat daripada jenjang S1. Selain itu, berbeda dari jenjang S1 yang diwajibkan menyusun skripsi, dalam pendidikan vokasi, yang diwajibkan adalah penyusunan laporan tugas akhir yang lebih sederhana. 

Nah, buat kamu yang ingin tahu lebih detail tentang vokasi, dan apa saja program Ditjen Pendidikan Vokasi, bisa langsung cek www.vokasi.kemdikbud.go.id atau langsung follow instagram @kamivokasi ya! ^_^

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D