Monday, August 14, 2023

...

Bergerak Bersama Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan Indonesia

 


Agak kaget sekaligus ngeri aja gitu, pas baca berita di media sosial ternyata polusi udara kita sudah sangat memprihatinkan. Bahkan masuk ke dalam salah satu daftar kota dengan udara terburuk di dunia lho. 

Pantesan, beberapa waktu belakangan kayanya gampang sesek, terus kotoran hidung juga kok banyak banget ya. Belum lagi soal bahaya ISPA yang mengintai. Rasanya mau nangis aja gitu. 

Baru juga beres pandemi dan sudah boleh lepas masker, ehh sekarang malah dihadapkan dengan polusi udara yang kian menggila. Bingung banget rasanya, harus gimana ya? Terus sebenarnya ada apa sih dengan ini semua? 

Beruntungnya, beberapa waktu lalu aku berkesempatan untuk ikutan Blogger Gathering Eco Blogger Squad yang membahas seputar kebakaran hutan dan lahan gambut, serta apa yang bisa kita lakukan sebagai langkah bergerak bersama mengatasi itu semua. 

Kebakaran Hutan dan Lahan Indonesia 




Tahu nggak sih, kalau Indonesia pernah mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) gambut yang cukup besar dan berdampak cukup parah. Nah, yang terbaru terjadi tahun 2022, di provinsi langganan sepertii: Riau, Kalimantan Tengah, Aceh, dan Kalimantan Barat. 

Meskipun menurut BMKG tidak terjadi fenomena pemanasan suhu muka laut (El Nino) pada tahun 2022, persiapan menghadapi musim kemarau harus tetap diperhatikan dan kewaspadaan terhadap bencana asap selama musim kemarau harus terus ditingkatkan terutama di lahan bergambut yang akan sangat sulit untuk dipadamkan apabila terjadi kebakaran. Oleh sebab itu, pemerintah dan berbagai pihak terkait termasuk masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan juga persiapan dalam menghadapi ancaman karhutla. 

Luas kebakaran yang terjadi di area gambut lebih sedikit dibandingkan dengan area non gambut, kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di area bergambut ini patut menjadi perhatian lebih. Pasalnya, gambut memiliki simpanan karbon dalam jumlah yang sangat besar. 

Apabila gambut dikeringkan, yang menyebabkan gambut terdegradasi, maka dapat mengeluarkan rata-rata 55 metrik ton CO2 setiap tahun. Angka tersebut setara dengan membakar lebih dari enam ribu galon bensin. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan bahwa 83,4% ekosistem gambut di Indonesia rusak dan perlu dipulihkan. 

Nah, apabila pengeringan gambut dilanjutkan dengan pembersihan lahan menggunakan api, emisi yang dikeluarkan dari proses pembakaran gambut akan jauh lebih besar lagi dan dapat menyebabkan percepatan pemanasan global. 

Berdasarkan data emisi yang dikeluarkan oleh KLHK, sektor kehutanan menjadi sektor penyumbang emisi terbesar di tahun 2015 dan 2019. Total emisi yang dikeluarkan dari sektor kehutanan pada tahun 2015 nilainya mencapai 1,5 juta Gg CO2 dan di tahun 2019 sebesar 923 ribu Gg CO2 yang mana nilai tersebut juga disumbang dari kebakaran hutan dan lahan gambut. 

Kebakaran gambut juga sangat sulit untuk dipadamkan, bahkan sampai berbulan-bulan. Api yang menjalar di lapisan dalam gambut yang berisi banyak bahan organik yang telah kering seperti daun, cabang, batang pohon, menjadi bahan bakar efektif yang membuat api tetap membara di bawah permukaan gambut meskipun kebakaran sudah tidak terlihat di permukaan. 

Terus kita harus gimana dong? 

Langkah Nyata Bergerak Bersama Cegah Kahutla 




Yup, as you guys know, bahwa hutan dan lahan gambut kita bisa dibilang cukup luas dan sangat penting. Makanya nih, harus dijaga bersama-sama, agar anak cucu kita tetap bisa menikmatinya. 

Sebelum masuk ke pencegahan kita bahas dulu yuk, apa sih peran penting lahan gambut? Lahan gambut memiliki peranan untuk mengurangi dampak bencana banjir dan kemarau, menunjang perekonomian masyarakat lokal, habitat untuk perlindungan keanekaragaman hayati, lahan gambut menjaga perubahan iklim. 

Nah, berikut ini adalah beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk cegah Karhutla, yaitu: 
  • Melakukan upaya berupa pencegahan, pemadaman dan penanganan pasca kebakaran hutan dan lahan 
  • Tidak melakukan pembukaan lahan atau penyiapan lahan penanaman dengan cara membakar 
  • Tidak meninggalkan bekas api unggun dalam keadaan bara api yang masih menyala 
  • Tidak membuang puntung rokok di hutan 
  • Tidak menebang pohon sembarangan 
  • Tidak membuang sampah sembarangan 
  • Hindari membakar sampah di lahan atau hutan terutama saat angin kencang 
  • Setelah selesai melakukan pembakaran, pastikan api benar-benar sudah padam sebelum meninggalkan lokasi pembakaran. 

Alhamdulillah mengikuti Blogger Gathering #EcoBloggerSquad kemarin, aku jadi paham pentingnya menjaga kelestarian hutan dan bagaimana mencegah kebakaran hutan dan lahan. Kalian juga bisa lho jadi bagian dari upaya pelestarian ini, tinggal join aja ke Team Up For Impact. Detailnya bisa cek di https://teamupforimpact.org ya. 

Yuk, bersama kita bisa menjaga bumi agar tetap lestari! ^_^



No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D