Dalam rumah tangga, suami itu ibarat menteri tenaga kerja dan istri ibarat menteri keuangan. keduanya tentu haruslah bersinergi agar tercapai keluarga yang sejahtera. Namun, sebagai menteri keuangan, seorang istri tentu dituntut untuk pandai mengelolanya. Sebesar apapun pendapatan kalau sang istri yang berperan sebagai menteri keuangan tidak pandai mengaturnya ya pasti akan kurang juga.
Kalau soal pandai mengatur keuangan, aku harus berkaca diri dalam-dalam sih. Masih banyak yang harus dipelajari dan diterapkan dalam mengatur keuangan keluarga. Makanya nih, beberapa bulan ini aku lagi getol banget belajar finansial literasi. Mumpung masih muda, masih bisa berkarya dan berkarier ya kan?
Beberapa waktu lalu, aku bersama teman-teman blogger lainnya sedikit belajar tentang finansial keuangan yang diadakan Prudential. Bertempat di Gedung Dharma Wanita Pusat, tanggal 11 Desember lalu, Pelatihan Finansial Literasi yang diadakan oleh Prudential dihadiri banyak wanita hebat. Mereka terlihat sangat antusias, terbukti pelatihannya terbagi hingga dua sesi. Kegiatan ini merupakan sebuah inisiatif untuk masa depan yang lebih baik dan berfokus pada program unggulan Community Investment Prudential Indonesia di bidang edukasi.
Sebagian Besar Orang Indonesia Buta Soal Keuangan
Beberapa artikel yang aku baca memang menyebutkan rata-rata orang Indonesia masih buta soal keuangan. Makanya nggak heran jika berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2016 oleh OJK kurang dari 30% orang Indonesia yang melek keuangan. Artinya, tingkat pemahaman masyarakat Indonesia terhadap berbagai produk dan jasa keuangan masih cukup rendah.
Melalui survei tersebut juga terungkap bahwa tingkat literasi keuangan perempuan (25,5%) lebih rendah dari pria (33,2%). Nah, ini nih yang harusnya disadari banyak perempuan karena lebih berisiko terdampak berbagai isu sosial seperti kejutan finansial tak terduga dan kesenjangan sosial. Ini merupakan tantangan yang harus dapat diatasi oleh semua pihak karena pentingnya peranan perempuan dalam pengelolaan keuangan keluarga.
Saat diskusi langsung, Presiden Director Prudential Indonesia, Jens Reish mengungkapkan bahwa Prudential percaya pada tingginya potensi perempuan Indonesia terhadap kemajuan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang. Program Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan merupakan wujud keuangan komitmen Prudential Indonesia untuk memberikan kontribusi berkelanjutan kepada masyarakat yang sejalan dengan peraturan OJK No. 76/2016 tentang Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan di Sektor Jasa Keuangan bagi konsumen atau masyarakat.
Hal senada juga disampaikan oleh Titi Eko Rahayu, Staf Ahli Menteri Bidang Pengentasan Kemiskinan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia,
“Program ini sejalan dengan komitmen PPPA Republik Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan secara mandiri melalui program Pengembangan Industri Rumahan. Ke depannya, saya berharap dengan adanya kegiatan Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan yang didukung oleh Kementerian PPPA, makin banyak perempuan yang dapat lebih mandiri dari sisi ekonomi mempersiapkan masa depan yang lebih baik bagi keluarga tanpa harus mengganggu peran lainnya sebagai seorang ibu rumah tangga.”
Serunya Pelatihan Finansial Literasi Untuk Perempuan oleh Prudential
Aku sendiri sempat mengikuti pelatihan literasi yang diadakan kemarin, walau tidak sampai akhir tapi setidaknya memberikan insight baru seputar mengatur keuangan keluarga. Hal yang paling suka dari pelatihan ini adalah para peserta mendapatkan pelatihan dasar mengenai pengelolaan keuangan dasar secara komprehensif dari para fasilitator yang kompeten dan berpengalaman yang merupakan karyawan dari Prudential Indonesia atau disebut juga PRUvoluteers.
Para fasilitator yang semuanya berasal dari internal Prudential memberikan edukasi kepada peserta mengenai jenis lembaga keuangan (konvensional dan syariah) dan berbagai instrumen keuangan seperti tabungan, asuransi, pinjaman, atau dana pensiun sebagai solusi proaktif untuk merancang masa depan keuangan yang terencana dan minim risiko.
Dan ternyata juga, rangkaian program ini telah dimulai sejak awal Oktober di Manado, lalu berlanjut ke Ambon, Sorong, Malang dan ditutup di Jakarta pekan kemarin. Dari lima kota tersebut, kurang lebih sekitar 2.500 perempuan dari berbagai kalangan dan latar belakang telah berpartisipasi dalam Pelatihan Literasi Keuangan oleh Prudential Indonesia. Salut ya, makin banyak deh perempuan yang melek finansial literasi.
Sebenernya pemilihan kota-kota pelatihan dilakukan dengan melihat indeks literasi di bawah rata-rata nasional (29,66%) seperti Manado (Sulawesi Utara dengan indeks 28,7%) Ambon (Maluku dengan indeks 26,2%), Sorong (Papua Barat dengan Indeks 19,3%).
Nini Sumohandoyo, Corporate Communications & Sharia Director Prudential Indonesia menegaskan komitmen Prudential Indonesia dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat Indonesia dengan perempuan sebagai salah satu fokus utama. Ibu Nini juga menjelaskan bagaimana perempuan memegang peranan penting dalam berbagai keputusan keuangan, baik dalam rumah tangga maupun bisnis.
“Prudential Indonesia merasa bangga dapat turut meningkatkan literasi keuangan pada perempuan, mengingat potensi besar mereka untuk berkontribusi terhadap perekonomian keluarga dan masyarakat Indonesia. Kami harap rangkaian kegiatan Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan ini dapat menginspirasi perempuan Indonesia untuk lebih percaya diri dalam mengelola keuangan mereka.”
Salut deh, secara total sejak pertama kali dijalankan tahun 2009 lalu, program ini telah berhasil menjangkau lebih dari 27.000 perempuan di 24 kota di seluruh Indonesia. Pencapaian ini tidak lepas dari sinergi dengan berbagai kementerian yaitu Kementerian Perdagangan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Permberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta kemitraan dengan berbagai komunitas, antara lain komunitas istri nelayan, komunitas pedagang, UKM, PKK, mahasiswa, guru, dan para ibu rumah tangga.
Nah, jangan khawatir untuk yang daerahnya belum terselenggara, karena kontribusi Prudential Indonesia tentunya tidak berhenti sampai di sini. Hingga tahun 2022 nanti, Prudential ingin menjangkau lebih banyak perempuan di lebih banyak kota, terutama di Indonesia bagian Timur.
Pulang dari acara kemarin, aku introspeksi diri, sejauh mana sih aku menata keuangan keluarga dan mempersiapkan investasi untuk masa depan. Terimakasih Prudential sudah mengingatkan aku untuk sadar dalam mempersiapkan masa depan. Semoga makin banyak juga perempuan yang mendapatkan manfaat dari Pelatihan Finansial Literasi yang diadakan. Salam Finansial Literasi! ^_^
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D