Tuesday, February 21, 2023

...

Inovasi Terbaru Cegah Demam Berdarah di Musim Hujan!

 


Dari pandemi yang terjadi saat ini, aku banyak belajar, bahwa kesabaran dan keikhlasan bisa datang lewat sebuah ujian. Entahlah, aku merasa beberapa tahun belakangan ini merupakan tahun yang spesial untuk kita semua. Hampir tiga tahun dilanda pandemi COVID-19 dan kita juga harus waspada dengan ancaman penyakit lainnya. 

Ah, apapun yang terjadi rasa-rasanya syukur kita tak boleh redup. Selama Allah masih memberi kita nafas, rasa optimis haruslah terus dipupuk. Alhamdulillah, bersyukur rasanya aku dan keluarga masih diberikan kesehatan oleh Allah. 

Namun begitu, jujur hari-hariku diisi dengan kecemasan. Setiap hari, rasa takut dan khawatir selalu menyertai. Karena bagi seorang ibu, hal yang paling menyesakkan adalah melihat anak dan suami sakit. 

Terlebih saat ini, beberapa kabar berita kurang enak datang dari saudara. Banyak dari mereka yang mengabarkan kalau anak-anaknya terpapar demam berdarah. Hal ini tentu harus jadi perhatian kita para orang tua. 

Btw, tahu nggak sih kalau demam berdarah menjadi salah satu ancaman utama kesehatan masyarakat di dunia. Dan sejauh ini, jumlah kasus demam berdarah di Indonesia masih tergolong tinggi. Sebagai wilayah hiperendemis demam berdarah, Indonesia memiliki tren peningkatan kasus cukup tinggi saat memasuki masa pancaroba atau peralihan yang biasanya dimulai pada bulan Oktober. 

Bahkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menunjukkan bahwa hingga minggu ke-36 di bulan September 2022, jumlah konfirmasi terpapar demam berdarah di Indonesia tercatat sebanyak 87.501 kasus dan jumlah kematian akibat demam berdarah mencapai 816 kematian lho. 

Takeda Tingkatkan Awareness Masyarakat untuk Cegah DBD di Musim Hujan 




Alhamdulillahnya, perusahaan biofarmasi terkemuka, Takeda, beberapa waktu lalu menyelenggarakan Diskusi Media bertema “Waspada Penyebaran Demam berdarah di Tengah Musim Hujan”. Menggandeng Kementerian Kesehatan Indonesia, Dokter Spesialis Anak dan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Takeda berkomitmen untuk memberikan edukasi tentang bahaya penyakit demam berdarah dan juga upaya pencegahan yang bisa dilakukan demi meningkatkan perlindungan diri terhadap bahaya DBD. 

Pada musim penghujan seperti sekarang ini, demam berdarah menjadi penyakit yang tidak boleh dipandang sebelah mata lho. Karena itu perlu partisipasi dan kolaborasi semua pihak dalam mencegah demam berdarah di Indonesia. 

Btw, Moms udah tahu belum nih, apa sih gejala demam berdarah? 

Gejala yang dapat dirasakan saat terkena infeksi virus demam berdarah adalah demam mendadak tinggi disertai sakit kepala dan linu atau nyeri pada otot dan tulang. Apabila tidak segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk memastikan penyebabnya maka dikhawatirkan akan menyebabkan komplikasi seperti syok atau perdarahan, bahkan dapat menyebabkan kematian. 

Lebih lanjut, Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, PhD, SpPD-KPTI, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik Infeksi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo, menekankan bahwa penting sekali seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan demam berdarah melalui 3M plus, hingga vaksinasi demam berdarah. 

Cegah DBD dengan Vaksinasi Demam Berdarah bagi Anak-anak 



Ternyata, pada anak usia 5-14 tahun gejala dan risiko demam berdarah yang dialami juga tak ubahnya orang dewasa lho. Gejala ini dapat berlangsung selama 7 hari dan dapat mengancam jiwa di tiap jamnya. Hingga saat ini DBD tetap menjadi penyebab kematian cukup tinggi pada anak di Asia, termasuk Indonesia. 

Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), Spesialis Anak Konsultan Penyakit Infeksi Tropis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - RS Cipto Mangunkusumo, mengatakan bahwa ada kecenderungan DBD meningkat dari tahun ke tahun. Karena itu, melakukan pencegahan penyakit demam berdarah sedini mungkin merupakan langkah strategis dan vital yang harus dilaksanakan. Selain program 3M Plus, masyarakat juga perlu didorong untuk dapat melakukan vaksinasi demam berdarah. 

Pencegahan inovatif ini merupakan sebuah upaya pencegahan yang terpadu, Vaksin Demam berdarah Tetravalen ini telah mendapatkan persetujuan dari Badan POM untuk setiap individu berusia enam hingga 45 tahun, tanpa memperhatikan status demam berdarah sebelumnya sehingga tidak diperlukan skrining. 

Mungkin banyak yang masih belum tahu terkait vaksinasi demam berdarah ini. Jadi, sebagai perusahaan biofarmasi berbasis-nilai, penelitian dan pengembangan (R&D), Takeda menghadirkan inovasi pencegahan demam berdarah yakni Vaksin Demam berdarah Tetravalen yang telah disetujui oleh BPOM RI. 

Sampai dengan saat ini, Takeda terus mengedukasi masyarakat akan bahaya demam berdarah, pentingnya upaya pencegahan demam berdarah serta mengajak masyarakat untuk bergabung dalam kampanye “Jentik Jari” yang menandakan semangat cegah demam berdarah dengan cermat. Lebih lanjut, pada bulan Juli 2022 lalu, Takeda meluncurkan website www.cegahdbd.com sebagai bagian dari upaya untuk menghadirkan informasi terkini terkait DBD di Indonesia lho. 

Yuk Moms, mulai sekarang jangan anggap remeh demam berdarah ya! Selalu lakukan gerakan 3M Plus seperti yang dianjurkan pemerintah.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D