Saturday, February 25, 2023

...

Peran Serta Dompet Dhuafa Entaskan Kemiskinan di Indonesia

 


Kemiskinan, satu kata dengan beragam kepedihan. Itulah yang menggambarkan fenomena yang dekat dengan masyarakat kita saat ini. 

Yup, tidak dipungkiri Indonesia masih terus berkutat dengan kemiskinan ekstrem. Terlebih efek pandemi yang dirasakan kemarin cukup memukul parah perekonomian masyarakat. 

Kalau kita telusuri kembali, sebenarnya faktor penyebab kemiskinan di Indonesia sangat beragam. Walau kemiskinan adalah sebuah masalah global yang dihadapi oleh seluruh negara di dunia, tapi menurutku isu kemiskinan termasuk dalam masalah kemanusiaan, dan dibutuhkan upaya yang sangat terintegrasi untuk mengatasinya. 

Kemiskinan merupakan persoalan klasik yang telah ada sejak sejak umat manusia ada. Bahkan sampai saat ini, masih belum ditemukan suatu rumusan maupun formula penanganan kemiskinan yang dianggap jitu dan sempurna untuk mengatasi penyebab kemiskinan, sehingga harus terus menerus dikembangkan. 

Indonesia adalah salah satu negara berkembang dihadapkan pada masalah kemiskinan yang tidak bisa diabaikan. Angka kemiskinan masyarakat setiap tahunnya seolah tak pernah berkurang. Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan, apa sebenarnya penyebab kemiskinan di Indonesia yang paling utama? 

Faktor Penyebab Kemiskinan Ekstrem di Indonesia 




Dari berbagai data yang ada, terdapat cukup banyak faktor yang dapat mempengaruhi kemiskinan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor penyebab kemiskinan tersebut dapat berupa pertumbuhan ekonomi, produktivitas tenaga kerja, tingkat upah, jenis pekerjaan dan jumlah jam kerja, kesempatan kerja (termasuk jenis pekerjaan yang tersedia) dan inflasi. 

Selain itu, jumlah anggota rumah tangga, fasilitas kesehatan, konsumsi rumah tangga, sumber air bersih, transportasi, kepemilikan aset lahan pertanian, pendidikan dan jumlah tahun bersekolah seluruh anggota keluarga, akses permodalan, dan lokasi wilayah tempat tinggal penduduk dengan pusat pertumbuhan ekonomi juga merupakan faktor penyebab kemiskinan lainnya. 

Jika diamati, sebagian besar dari faktor-faktor ini memengaruhi satu sama lain. Penduduk miskin umumnya memiliki keterbatasan dalam akses kredit dan informasi. Karena masalah ini sangat kompleks dan kronis, cara pengentasan kemiskinan pun membutuhkan analisis yang tepat, melibatkan semua komponen permasalahan dan diperlukan strategi penanganan yang tepat, berkelanjutan dan tidak bersifat temporer. 

Lalu gimana dong cara mengatasinya? 

Peran Dompet Dhuafa dan Pemanfaat Teknologi Digital dalam Pengentasan Kemiskinan 




Alhamdulillah, bersyukur rasanya beberapa waktu lalu bisa hadir di acara Talkshow Ramadan dari Hati yang diselenggarakan oleh Dompet Dhuafa. Acara ini sekaligus menjadi jawaban dari pertanyaan soal kemiskinan ekstrem yang tengah dihadapi Indonesia. 

Ternyata Lembaga Filantropi di Indonesia seperti Dompet Dhuafa memiliki peran penting dalam mengentaskan kemiskinan masyarakat. Hal ini diungkapkan oleh Tira Mutiara yang merupakan seorang peneliti IDEAS (Institute for Demographic and Poverty Studies). 

Berdasarkan laman resmi BPS, jumlah penduduk di Indonesia per September 2022 yaitu 7,53% atau sebesar 26,36 juta orang. Jumlah ini terbilang menurun 0,14 juta orang dibandingkan data September 2021. Walau demikian, Lembaga filantropi dan OPZ sangat berperan dalam membantu misi pemerintah menurunkan persentase kemiskinan hingga 0%. 

Tira menjelaskan bahwa rantai kemiskinan di Indonesia sebenarnya terus berjalan. 
“Kemiskinan merupakan masalah yang terus menerus terjadi dan faktornya sangat kompleks. Bukan hanya dinilai dari pendapatan satu dua bulan atau mampunya dia membeli makanan. Namun lebih kepada kemiskinan sendiri terdiri dari beberapa jenis. Ada kemiskinan yang disebabkan oleh faktor ekonomi, turun-temurun. Sehingga ini menjadi tugas bersama khususnya sebagai Lembaga filantropi Islam. Nah, disinilah peran dana zakat." 

Zakat menjadi salah satu subfaktor yang bertujuan bukan hanya sebagai ibadah, tetapi sekarang juga sebagai penggerak sosial ekonomi kaum dhuafa. Tonggak pengelolaan zakat sendiri sudah ada sejak era kemerdekaan namun sifatnya individu, terus berkembang di era pergerakan reformasi seperti berdirinya Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa pada tahun 1993. Dan berlanjut hingga era baru sentralisasi zakat dengan lahirnya UU No.23/2011. 

Kini, Zakat dan Teknologi Digital Mampu Mengentaskan Kemiskinan 




Seperti kita tahu bersama, zakat sangat berpengaruh terhahap pertumbuhan ekonomi. Contohnya saja, ketika zakat diberikan oleh muzaki kepada mustahiq melalui lembaga filantropi islam berdasarkan programnya, maka daya beli masyarakat meningkat karena untuk membeli konsumsi. Ketika daya beli naik maka juga akan berpengaruh pada produksi industri. 

Nah, kenaikan produksi industri juga bisa berpengaruh pada pengurangan pengangguran, dan pajaknya akan meningkat sehingga penerimaan negara juga akan meningkat. Jika penerimaan negara meningkat maka semua masyarakat akan merasakan pembangunan yang meningkat. 

Di sinilah, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, lembaga filantropi dan juga masyarakat luas untuk membantu para mustahiq bertransformasi menjadi muzakki. Sehingga efek zakat nantinya akan menjadi lebih positif. Tentunya hal ini perlu perhatian khusus, inovasi, kolaborasi dan lain sebagainya yang membutuhkan waktu dan tentu tidak mudah. 

Dalam sesi dua, talkshow Ramadan dari Hati kemarin, Pradwita Ghazali selaku General Manager FreakOut Indonesia juga ikut andil dalam menerangkan menganai peranan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang memiliki fungsi dalam menjangkau target masyarakat miskin dalam penyaluran dan penerimaan manfaat kepada mustahik.

FreakOut merupakan salah satu platform adversiting yang berbasis teknologi AI, fungsi utamanya adalah memberikan layanan agar dapat menjangkau target audience nya secara menyeluruh, dalam hal ini para donator dompet dhuafa yang ingin berdonasi, sehingga dana yang dihimpun dompet dhuafa dapat disalurkan sesuai target audience agar proses eksekusinya bisa disampaikan tepat sasaran. 

Kemajuan teknologi ini tentunya harus disambut baik oleh semua pihak, agar lembaga Filantropi seperti Dompet Dhuafa dapat mengaplikasikan kemajuan teknologi ini untuk kebermanfaatan yang lebih luas. Yuk, saatnya kita ambil peran menjadi perpanjangan tangan Dompet Dhuafa dalam berdonasi untuk membantu mengentaskan kemiskinan di Indonesia! ^_^




No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D