Monday, October 5, 2020

...

Dear Moms, Yuk Biasakan Anak Terapkan Gizi Seimbang Selama di Rumah Aja!

nutrisi seimbang untuk anak

Siapa bilang yang bisa stress menjalani 7 bulan di rumah aja hanya kita para orang tua? Faktanya anak-anak juga bisa merasakannya lho. Yup, masa-masa sulit ini memang tidak pandang bulu. Semua merasakan dampak negatifnya, tak terkecuali anak-anak.

Itulah yang aku rasakan. Anak keduaku Raisha berat badannya terus susut belakangan ini. Selain nafsu makannya berkurang, dia juga tidak seceria biasanya. Mungkin karena aktivitas main bersama temannya jauh berkurang dari biasanya.  
Karena tak mau terus-terusan seperti itu, akhirnya aku memberanikan diri membawa Raisha ke dokter anak. Di sana, Raisha diperiksa secara detail, dan betapa kagetnya aku saat dokter mengatakan anakku, Raisha kurang gizi. Hiks, seketika aku merasa gagal menjadi ibu. 

Kini, aku bertekad untuk lebih memperhatikan asupan nutrisi untuk Raisha, dengan harapan ia bisa memperoleh nutrisi yang cukup sehingga tumbuh kembangnya bisa optimal. 

Beruntungnya aku, saat sedang berusaha memperbaiki nutrisi untuk Raisha, Danone SN Indonesia menyelenggarakan Webinar Bicara Gizi dengan Tema ‘Orang Tua Biasakan Terapkan Gizi Seimbang pada Anak Selama di Rumah Saja’. Webinar yang menghadirkan para pakar ini sungguh menambah pemahamanku seputar bagaimana memberikan nutrisi seimbang untuk anak di kala pandemi seperti ini. Akhh, terimakasih Danone! 

Bicara Gizi: Danone SN Indonesia Ajak Orang Tua Biasakan Terapkan Gizi Seimbang pada Anak Selama di Rumah Saja

Danone Bicara Gizi


Ternyata oh ternyata, permasalahan ini bukan hanya aku saja yang mengalaminya. Banyak orang tua yang juga tengah struggling perihal memberikan nutrisi seimbang untuk anak. Hal ini karena, baik orang tua dan anak-anak sama-sama mengalami stress karena keterbatasan ruang yang kita miliki selama menjalani social distancing ini. 

Nah, stress yang tidak dikelola dengan baik inilah yang berpotensi menurunkan nafsu makan anak. Tentunya hal ini dapat mempengaruhi asupan nutrisi yang dikonsumsi anak. Padahal, untuk memastikan tumbuh kembangnya tetap terjaga, anak memerlukan asupan nutrisi bergizi seimbang dan kondisi psikis yang baik. 

Hal inilah yang mendasari Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia memperkuat edukasi untuk orang tua mengenai cara membiasakan anak untuk menerapkan gizi seimbang selama di rumah saja, mulai dari memberikan makanan bervariasi dan pengalaman menyenangkan saat makan, serta menjaga kondisi psikis anak dan juga orang tua agar tumbuh kembang anak tetap terjaga. 

Yang perlu orang tua sadari adalah status gizi anak dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsinya. Nah, pada kenyataannya di masa anak harus berkegiatan di rumah seperti saat ini, anak seringkali merasa bosan dengan menu makanan di rumah. Lalu gimana dong solusinya??? 

Terapkan 4 Pilar Gizi Seimbang dan Isi Piringku dalam Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Anak 


Di awal sesi, dr. Juwalita Supasari, M. Gizi, Sp. GK, Dokter Spesialis Gizi Klinis, menjelaskan bahwa kebutuhan nutrisi pada anak relatif lebih besar dari orang dewasa karena adanya aspek tumbuh kembang. Karena itulah penting sekali bagi orang tua memastikan anak mendaparkan gizi yang cukup. 


Semua itu tentunya dapat dicapai apabila makanan yang dikonsumsi dalam jumlah cukup, berkualitas baik dan beragam jenisnya. Caranya dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral) harus dipenuhi. 

Btw, Moms udah tahu kan tentang 4 Pilar Gizi Seimbang? Gizi seimbang bukan hanya dicapai melalui konsumsi makanan lho, tapi ada pilar lain yang juga harus dipenuhi, yaitu: 
1. Mengonsumsi makanan beragam 
2. Perilaku hidup bersih 
3. Melakukan aktivitas fisik 
4. Pertambahan BB dan TB sesuai usia 

4 pilar gizi seimbang


Mengenai asupan makanan untuk anak, memang sebaiknya menerapkan apa yang menjadi ajuran kementrian kesehatan yaitu Isi Piringku. Isi Piringku ini berkaitan dengan panduan porsi makanan sehat yang sebaiknya kita konsumsi per sekali makan, seperti berapa jumlah nasi, sayur dan lauk pauk yang sebaiknya dikonsumsi. 

dr. Juwalita juga mengingatkan, sebenarnya saat inilah saat yang paling tepat untuk menerapkan isi piringku pada anak. Mengingat, saat ini orang tua memiliki banyak waktu dan keleluasaan untuk menyiapkan sendiri menu makanan yang dikonsumsi anak setiap hari. 

Lebih lanjut, dr. Juwalita juga menjelaskan 

“Selain porsi, variasi dan jadwal makan juga perlu diperhatikan untuk mengoptimalkan manfaat nutrisi yang dikonsumsi sesuai kebutuhan anak. Sebagai contoh, olahan protein nabati dari kacang-kacangan seperti olahan soya bisa dijadikan alternatif variasi dalam menu gizi seimbang. Terutama nutrisi untuk anak berbasis soya yang difortifikasi, dapat menjadi pilihan ibu karena dapat dikonsumsi oleh siapa saja, tidak hanya terbatas pada anak dengan kondisi medis tertentu.” 

Seimbangkan Nutrisi Anak Melalui Konsumsi Protein Nabati 


Dalam isi piringku, jumlah protein yang harus dikonsumsi anak sekitar 12% hingga 15% dari porsi makanan hariannya. Konsumsi protein yang cukup tentunya berguna untuk membantu pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan tubuh anak. 
 
Yang perlu disadari orang tua adalah protein tidak melulu hewani seperti daging dan telur, tapi juga ada protein nabati yang memiliki kandungan berbeda sehingga anak bisa tercukupi kebutuhannya. 

Dan berikut ini perbedaan protein hewani dan nabati: 

Protein Hewani: Mengandung asam amino yang lebih lengkap serta protein, vitamin juga mineral yang lebih mudah diserap tubuh, sedangkan 

Protein Nabati: Mengandung lemak baik, isoflavon (antioksidan dan antikolesterol), serat dan juga sebagai alternatif pengganti protein pada intoleransi laktosa. 

perbedaan protein hewani dan nabati

Dengan menyeimbangkan kebutuhan protein anak melalui konsumsi bahan makanan yang mengandung sumber protein nabati seperti tempe, kacang-kacangan, dan sebagainya tentunya sangat baik untuk perkembangan anak. 

Dan berikut ini manfaat mengonsumsi protein nabati untuk anak: 
  • Melengkapi kebutuhan protein tubuh 
  • Membantu mencukupi kebutuhan serat 
  • Mengandung mikronutrien, folat, niasin, tiamin, kalium, magnesium, besi, zinc, dll 
manfaat protein nabati

Lalu apakah menjalankan isi piringku dan menyeimbangkan konsumsi protein hewani dan nabati saja cukup? Oh tentu tidak. Karena rutinitas makan sehat juga menetukan semuanya. 

Rutinitas Makan Sehat untuk Mental yang Sehat


Penelitian menyebutkan bahwa 95% hormon serotonin diproduksi di usus. Hal ini menandakan bahwa apa yang kita makan dan kesehatan saluran cerna dapat memengaruhi kesehatan psikis. Selain situasi hati anak bisa memengaruhi keinginannya untuk makan bergizi seimbang, anak yang tidak menerima asupan gizi seimbang juga berpotensi mengalami kecemasan. 

Maka dari itu, selain dukungan gizi seimbang, kondisi psikis ibu dan anak juga harus didukung. Putu Andani, M.Psi, Psikolog Anak dari Tiga Generasi menjelaskan bahwa, 

“Tanpa disadari, kondisi psikis orang tua dan anak saling berkaitan. Stres berkepanjangan yang tidak diolah dengan baik dapat memengaruhi perilaku makan anak di rumah. Padahal asupan nutrisi adalah sumber pertahanan imun untuk saat ini. Untuk itu, orang tua perlu memantau mood anak dengan baik di samping mengelola stresnya sendiri. Salah satu cara mengatasi rasa bosan anak adalah dengan mencoba keterampilan atau pengalaman baru dengan interaksi yang menyenangkan bersama anggota keluarga. Melibatkan anak dalam menyiapkan menu gizi seimbang sesuai dengan usia dan kemampuan anak bisa menjadi alternatif kegiatan menyenangkan yang juga edukatif." 


Adapun kegiatan yang dapat kita lakukan bersama anak dalam menyiapkan makanan adalah: 

  • Untuk anak usia yang lebih kecil, bisa diajarkan mencuci buah dan sayur, memilah jenis makanan, menghitung jumlah makanan atau alat makan serta mengeksplorasi nama, warna dan aroma dari berbagai jenis makanan. 
  • Sedangkan untuk anak yang lebih besar, bisa dilibatkan untuk memotong, mencampur adonan, mengenalkan dan mencampur bahan, menentukan porsi makan dan menata peratan makan di meja. 

Kegiatan ini apabila dilakukan bersama-sama dan tanpa distraksi dapat mengasah perkembangan kemampuan kognitif, fisik, sosial dan emosional anak serta meningkatkan bonding antara ibu dan anak. Selain itu juga membuat kesehatan psikis anak tetap terjaga. 

Kini, aku memahami betapa penting memastikan anak mendapatkan nutrisi yang seimbang. Aku pribadi saat ini sedang menerapkan apa yang dr. Juwalita dan Psikolog Putu katakan, yaitu memastikan 4 pilar nutrisi seimbang terlaksana dengan memberikan asupan protein nabati dan juga melibatkan anak dalam proses menyiapkan menu makanan. 

Melalui acara Bicara Gizi yang Danone selenggarakan aku banyak belajar, dan rasa-rasanya hal ini lah yang memang menjadi solusi dari apa yang banyak orang tua tengah hadapi saat ini. Terimakasih Danone telah mengedukasi seluruh orang tua di Indonesia ^_^

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D