Sunday, November 20, 2022

...

Stimulasi Tepat dan Intervensi Nutrisi, Dukung Anak Prematur Tumbuh Berprestasi

 


Setiap ibu pasti mengingikan anaknya tumbuh sehat dan ceria. Namun, terkadang Tuhan memberikan cerita lain. Sebagian ibu harus merasakan berjuang keras agar buah hatinya bisa sehat dan terbebas dari masa-masa kritis. 

Menurut riset dari organisasi kesehatan dunia (WHO), 1 dari 10 anak lahir prematur. Setiap tahun diperkirakan 15 juta anak di seluruh dunia lahir sebelum waktunya. Di Indonesia sendiri, data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2019 menunjukkan bahwa 84% kematian pada anak yang baru lahir di Indonesia disebabkan oleh kelahiran prematur. 

Memangnya apa sih prematur itu? 

Secara definisi, bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Semakin pendek masa kehamilan, tentu semakin besar risiko kematian dan morbiditas. Anak yang lahir secara prematur memiliki risiko lebih tinggi lahir dengan masalah kesehatan serius dan jangka panjang. 

Beruntungnya, dalam rangka World Prematurity Day (WPD) atau Hari Prematur Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 November kemarin, aku berkesempatan mengikuti webinar Bicara Gizi yang diselenggarakan Danone Specialized Nutrition Indonesia dengan tema, “Peran Orang Tua untuk Dukung Anak Prematur Tumbuh Sehat dan Berprestasi” dengan menghadirkan pembicara yakni Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) selaku Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi dan Irma Gustiana Andriani, S.Psi., M.Psi selaku Psikolog Anak dan Keluarga. 



Dalam webinar tersebut, Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA(K) - Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi menjelaskan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak prematur harus dipantau karena mereka masuk dalam kategori high risk atau risiko tinggi, karena mereka punya risiko serta tantangan yang lebih kompleks dibandingkan anak-anak yang lahir cukup bulan di awal kelahirannya. 

Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam tumbuh kembang anak yaitu physical health, learning and cognition, mental health, dan quality of life. Secara kesehatan fisik atau physical health, Prof. Rinawati menyebutkan masalah physical health yang dapat timbul pada anak lahir prematur sangat bermacam-macam, mulai dari gangguan pernapasan dan ketergantungan oksigen karena masalah pada paru hingga gangguan penglihatan dan gangguan pendengaran yang harus dideteksi sedini mungkin. Mereka juga berisiko untuk mengalami gangguan pertumbuhan stunting yang membuat pertumbuhan otaknya menjadi tidak optimal. 



Nggak hanya itu aja lho, secara kemampuan kognitif dan bahasa anak lahir prematur harus distimulasi agar mampu mencerna informasi serta berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Orangtua tidak boleh acuh, pemantauan anak yang lahir dalam kondisi high risk harus terus dilanjutkan, tidak hanya berhenti sampai perawatan selesai atau sampai usia 2 tahun saja. Pemantauan anak-anak, termasuk anak risiko tinggi seperti anak yang lahir prematur harus dilakukan bahkan sampai dia memasuki usia dewasa agar berkembang menjadi SDM yang unggul. 

Lantas bagaimana dengan kemampuan kognitif anak lahir prematur? 

Irma Gustiana Andriani, S.Psi., M.Psi – Psikolog Anak dan Keluarga mengatakan agar orang tua yang anaknya lahir prematur tidak perlu khawatir. Journal of America Medical Associaton atau JAMA mengungkapkan, hampir semua anak prematur di semua kategori (moderate to late preterm, very preterm dan extremely preterm) dapat masuk sekolah tepat waktu, sama dengan anak normal lainnya, baik TK, sekolah dasar, maupun menengah. Bahkan tak sedikit dari mereka yang memiliki bakat luar biasa yang tak disangka-sangka. 



Lebih lanjut, Psikolog Irma menyebutkan ada enam langkah stimulasi potensi anak prematur yang bisa dilakukan sejak dini, yaitu: 

  1. Deteksi dini gangguan kesehatan yang artinya penting bagi orangtua untuk berkonsultasi dengan dokter secara aktif untuk menemukan serta mengatasi segala hambatan yang dialami anak sejak dini. 
  2. Meningkatkan imunitas untuk meminimalisir segala gangguan kesehatan. 
  3. Menemukan tanda awal potensi anak. 
  4. Menumbuhkan percaya diri karena mereka rentan terhadap rasa tidak percaya diri. 
  5. Modifikasi kegiatan dan terapi. Irma menjelaskan anak yang lahir prematur dengan beberapa hambatan membuat orangtua harus berpikir kreatif agar keinginan anak untuk eksplorasi tetap terpacu. 
  6. Menjaga kualitas emosi orangtua. Karena apapun bentuk stimulasi yang diberikan kepada anak untuk mengoptimalisasi kemampuannya akan terhambat jika orangtua tidak terampil mengelola emosinya. 

Aku percaya, anak prematur juga dapat tumbuh sehat dan juga berprestasi sama seperti yang lainnya, tentunya hal ini harus didukung dengan ketekunan kita sebagai orang tua terutama dalam memberikan nutrisi yang optimal dan stimulasi yang baik serta kasih saya dalam mendampingi tumbuh kembangnya. .

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D