Thursday, December 5, 2019

...

Buku Sampahku, Tanggung Jawabku; Ajak Anak Peduli pada Lingkungan

 

Beberapa waktu lalu, aku dibuat kesal orang sekumpulan remaja saat sednag makan di salah satu restoran dekat rumah. Awalnya, aku sangat menikmati makanan yang disajikan, lalu kemudian sekumpulan remaja itu datang dan duduk dekat mejaku. Seketika keheningan dan kenyamananku buyar, karena tawa mereka yang menggelegar.

Rasanya bising sekali, mereka tertawa-tawa bahkan tak jarang melontarkan kata-kata kasar, yang tidak enak sekali di telinga. Bahkan, tak berhenti sampai situ, mereka juga tak bertanggung jawab terhadap sampah mereka sendiri. Asli deh rasanya mau marah, dan pengen cubit mereka satu persatu (naluri emak-emaknya keluar hehe).

Akhirnya aku pulang ke rumah dengan perasaan kesal, anakku kemudian bertanya, apa gerangan yang membuat ibunya tampak bersungut seperti itu. Kuceritakan pada mereka seraya memberi petuah dan harapan agar anak-anakku tak seperti remaja yang kulihat tadi. Aku sadar, bahwa anak-anakku tak boleh seperti itu. Mereka haruslah peka terhadap lingkungan di sekitar mereka, termasuk perihal sampah.

Tanggung Jawab Soal Sampah Harus Ditanamkan Sejak Dini


Setelah kejadian itu, aku semakin paham bahwa mungkin saja bukan kesalahan remaja itu sepenuhnya, tapi juga kesalahan orang-orang di sekitarnya, yang kurang memberikan pemahaman terkait kesadaran akan lingkungan. Ya, tanggung jawab perihal sampah dan lingkungan haruslah ditanamkan sejak dini.

Aku yakin jika sedari kecil ditanamkan kesadaran menjaga lingkungan, maka ketika mereka tumbuh besar nantinya, mereka akan terbiasa bertanggung jawab menjaga kebersihan, dan kelestarian lingkungan. Hal-hal sederhana itu bisa dimulai dari membuang sampah pada tempatnya, mengelola sampah yang masih bisa terpakai, dan sebagainya.

Nah, bicara soal tanggung jawab sampah, beberapa waktu lalu aku hadir di acara launching buku Sampahku, Tanggung Jawabku. Danone-AQUA meluncurkan buku panduan pengelolaan sampah untuk guru dan siswa Sekolah Dasar. Peluncuran ini bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), serta Universitas Indonesia dan Yayasan Lentera Anak.

Peluncuran Buku Sampahku, Tanggung Jawabku


Peluncuran buku panduan yang dikemas dalam acara bertajuk Kelola Sampah sejak Dini untuk Indonesia yang Lebih Bersih, merupakan kelanjutan dari Gerakan #BijakBerplastik Danone-AQUA. Dalam gerakan ini, Danone-AQUA berkomitmen untuk mendorong pengelolaan sampah plastik yang lebih bertanggung jawab dari berbagai lapisan masyarakat, salah satunya dengan mengedukasi publik mengenai pentingnya perilaku 3R, termasuk kepada anak usia sekolah.

Corine Tap, selaku Presiden Direktur Danoen-AQUA mengatakan,

"Bijak Berplastik merupakan bagian dari upaya keberlanjutan Danone-AQUA yang menekankan kolaborasi multipihak. Melalui peluncuran buku panduan ini, kami selangkah lebih dekat dengan target kami untuk menyebarkan edukasi Bijak Berplastik kepada 100 juta orang pada 2025."

Buku Sampahku, Tanggung Jawabku ini akan disalurkan ke 75 sekolah dari Sabang sampai Merauke. Buku panduan ini memegang peranan penting karena jumlah generasi muda di Indonesia mencapai 41% dari total populasi. Sebuah angka yang menunjukkan besarnya potensi yang dapat membawa perubahan di masa depan. Buku panduan ini juga dikemas dengan pendekatan yang menyeluruh dan kreatif, serta memperhatikan konteks lokal.

Pada fase awal peluncuran buku ini, Danone-AQUA bersama Universitas Indonesia dan Yayasan Lentera Anak akan melakukan Training of Trainers (ToT) yang melibatkan 150 guru perwakilan 75 sekolah dari 20 provinsi di Indonesia. Tujuan ToT adalah untuk memperkenalkan serta berbagi praktik terbaik dalam mengimplementasikan buku ini kepada guru sekolah dasar.

Membaca bukunya, aku jadi kagum, karena ternyata materi bukunya sendiri mencakup pengetahuan terkait kategorisasi dan pemilahan sampah, serta pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Selain itu, buku ini juga dilengkapi dengan ilustrasi visual yang menarik dan media pembelajaran yang ramah anak, seperti lagu, poster warna-warni, dan permainan. Guna memastikan semuanya sejalan dan dapat terintegrasi dengan muatan Kemaritiman dalam Kurikulum 2013, Kemendikbud turut terlibat dalam pembuatan dan peluncuran buku ini.

Sebagai orang tua, dan juga pribadi yang aktif di dunia pendidikan, aku bersyukur dan menyambut baik hal ini. Aku yakin ke depannya generasi muda Indonesia akan menyadari apa yang menjadi tanggung jawabnya, serta sama-sama merawat lingkungan dan bumi kita tercinta ^_^.

1 comment:

  1. Selamat siang. Kalau boleh bertanya, bagaimana cara mendapatkan buku sampahku, tanggung jawabku yaaa kak? Terima kasih

    ReplyDelete

Terimakasih sudah mampir. semoga bermanfaat ^_^
Jangan lupa tinggalkan komen yaaa ;D